Takdir itu nggak ada yang tahu, dan dibalik semua hal yang sudah terjadi selalu ada makna didalamnya
....
Mungkin, bagi Viona. Semuanya berjalan baik dan lancar. Keluarga Rafathan yang notabene sudah tahu siapa dia menerimanya dengan tangan terbuka. Bahkan hari itu, Bu Rinawati yang memergoki Viona menangis malah memarahi Fathan tanpa tahu sebab Viona menangis. Sedangkan Sukma yang tidak sengaja mendengar, orang yang kemudian melapor pada ibunya dengan kalimat 'Mas Fathan bikin Kak Viona nangis tuh buk..', dia menjadi saksi kalau kakaknya hari itu melamar Viona. Dia malah senang, karena akhirnya yang dinanti-nanti ibuk dan bapak terjadi.
Setelah Radhitya, sahabat Rafathan yang seumuran dengan anaknya itu menikah dua tahunan lalu, ibuk jadi merasa kalau Fathan juga sudah sebaiknya untuk mulai memikirkan pernikahan. Dengan siapapun ibuk tidak pemilih, asalkan wanita itu bisa membuat anaknya bahagia. Jadi ketika Fathan membawa Viona kerumah yang disinyalir adalah sebuah pertanda yang tak diungkap secara terang-terangan oleh anaknya bahwa gadis itulah yang ingin dia kenalkan kepada ibuk dan bapak sebagai wanita yang akan serius dengannya.
Tapi lebih dari bapak atau ibuk. Orang yang paling tahu bagaimana sulitnya hidup Fathan setelah Viona memutuskan hubungan secara sepihak bertahun tahun lalu adalah Radhitya. Ibuk dan bapak hanya melihat kerapuhan Fathan sedangkan Radhitya adalah tempat dimana Rafathan mencurahkan segalanya. Bagaimana remuk redamnya hati lelaki itu, bagaimana perasaan bersalahnya setiap kali melihat ibuk dan Sukma, bahkan Radhi sampai hampir membawa Fathan ke psikiater karena lelaki itu pernah menangis hanya karena ditampar oleh wanita asing yang dilihatnya sebagai Viona ditempat umum.
Jadi kalau orang terberat yang harus ditakhlukan Fathan agar dapat menikahi Viona adalah Mahardika. Bagi Viona, orang itu adalah Radhitya.
Tatapan tidak suka Radhitya padanya sudah berlangsung sejak pertemuan pertama mereka, saat mereka reuni berempat disebuah restoran. Tapi yang namanya Radhitya, tetap saja lelaki itu budak cinta Adara. Perempuan yang berstatus ibu dari anaknya itu yang selalu bisa mengontrol bagaimana Radhitya bersikap pada orang yang tidak disukainya. Termasuk Viona.
Sayangnya, malam ini hal itu tidak berlaku. Karena Abyan rewel sekali, Adara pamit untuk menidurkan putra pertamanya itu tatkala kegiatan mereka di meja makan belum selesai. Adimas juga pamit karena suasana jadi tidak bersahabat, dia beralasan mengerjakan tugas.
Tersisa Rafathan yang bingung harus melakukan apa dan Viona yang hanya menunduk menatap makanan. Sedangkan Radhitya mendadak berubah seperti ayahnya. Kaku, dingin, dan terlihat menyeramkan. Rafathan seperti melihat Om Prambudi hidup lagi dan pemikiran itu berhasil membuatnya bergidik ngeri.
"Kalian mau menikah?" Pertanyaan itu akhirnya terdengar meski dengan nada yang teramat datar.
Kenapa rasanya Viona seperti ditanya Mahesa begini. Ah tidak, ayahnya tidak semenyeramkan Radhi saat ini bahkan ketika sedang marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
{✔️Complete} MANTAN
FanfictionKetika gadis itu sudah pergi dari kehidupan seorang Rafathan, lelaki itu menjadi sosok manusia paling dungu sedunia. Bodohnya, dia sama sekali tidak pernah memperjuangkan cintanya.. Yang lebih bodoh lagi, dia tidak menyadari kalau kehilangan Viona...