'What should I do to answer? Apa kamu tidak tahu selama ini hatiku jawabannya selalu kamu? You such a fool for asking. Of course that's you. Someone that I loved the most'
-Viona-
...
Yang terpenting dari manusia selama masih diberi kesempatan hidup adalah bersyukur. Mensyukuri yang sudah diberikan kepada kita semenjak pertama kali bernapas ke dunia, sehingga ketika kita sudah mengerti cara mengucap syukur segala hal akan terasa lebih mudah. Beban apapun yang menghimpit akan terlepas perlahan, karena kita berserah diri. Mengikuti kata takdir yang sudah digariskan sang Maha Pencipta. Mensyukuri bahwa, kesakitan, penderitaan, kemiskinan dan segalanya adalah sesuatu yang dititipkan oleh-Nya kepada kita semasa hidup masih berlangsung.
Itu adalah hal pertama yang diajarkan abah saat bertemu dengan Rafathan. Tentang menghargai dan mensyukuri segala pemberian-Nya, termasuk menghargai dirinya sendiri.
Sejak saat itu, setiap kali pulang kerumah ia selalu menyempatkan diri kerumah abah barang sejenak. Mengadu dan meminta saran. Apapun masalahnya, membaginya dengan abah menjadi hal yang kemudian dapat menenangkan hatinya. Abah adalah seorang guru mengaji sekaligus Ulama' yang mengurus Musholla dekat rumah Fathan di kampung itu, sosok yang selama simbah hidup seringkali menjadi teman mengobrol serta tempat simbah bergantung. Karena anak simbah satu-satunya yang merupakan ayah Fathan terjebak pekerjaan ditempat yang jauh.
"Bah.. saya ingin menghalalkan seorang perempuan.." Kata Fathan saat keduanya mengobrol di teras musholla.
"Kamu sudah siap?" Tanya si abah.
"Kalau sama dia saya udah lama siapnya bah, tapi hal apa kiranya yang bisa saya lakukan untuk meyakinkan dia?"
Abah terkekeh. Lucu juga melihat Fathan yang curhat tentang pengen nikah begini. Mirip anaknya, Arda dua tahun lalu saat ingin melamar perempuan yang disukainya tapi masih ragu dan takut ditolak.
"Le.. yang namanya mau maju itu yang penting kamu berani melangkah, apapun yang bakal didepanmu nanti urusan belakangan. Karena Allah itu menyukai orang yang selalu optimis, beliau akan membantumu menggerakkan hati-Nya. Yang penting kamu banyak meminta tolong kepada-Nya bukan kepada siapa siapa.."
"Kalau itu sih sudah bah, setiap hari malah. Meskipun sempat berhenti karena ragu.."
"Yakinlah.. yakin pada dirimu sendiri. Kamu imamnya, kalau sudah siap memimpin. Ajak dia berjalan bersamamu.."
Yakin. Itu kuncinya Fathan. Kamu harus yakin kalau Viona masih sama sama percaya dengan ikatan kalian.
Fathan tersenyum lantas bersiap mengumandangkan adzan dzuhur setelah di beri kode oleh abah. Karena yang bergiliran adzan hari ini berhalangan hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
{✔️Complete} MANTAN
FanfictionKetika gadis itu sudah pergi dari kehidupan seorang Rafathan, lelaki itu menjadi sosok manusia paling dungu sedunia. Bodohnya, dia sama sekali tidak pernah memperjuangkan cintanya.. Yang lebih bodoh lagi, dia tidak menyadari kalau kehilangan Viona...