Like the leafs flies to where the wind guide it to be landed, people just falling even when they didn't know that someone falling for them
...
Viona was just an ordinary girl.
Sebelumnya, sebelum patah hati menumbuhkan bibit pemain yang diturunkan oleh ibunya, boleh dibilang begitu?
Yah. Viona dibuat tidak percaya dengan cinta sejak kecil. Usianya 6 tahun saat yang dia ketahui, hanya ada Mahardika dan Dewangga yang menunggunya pulang dari Sekolah Dasar dirumah lama mereka. Dika masih SMP dan Angga belum lulus SD ketika ayahnya mulai bepergian dan anak-anak kecil seperti mereka tidak tahu dimana sang ayah. Lalu paman mereka, Narendra membawa mereka kerumah nenek, ibu dari ayah mereka di Klaten. Disana ada keluarga besar yang membuat suasana baru yang lebih ceria untuk mereka.
Dua bulan kemudian, Dewangga jatuh sakit dan membuat semua orang seperti dijatuhkan dalam kubangan tak berdasar. Diusianya yang masih 11 tahun, Dewangga divonis bahwa fungsi jantungnya melemah. Viona menjadi satu-satunya yang paling ketakutan, karena dia yang melihat bagaimana kakaknya itu terjatuh tiba-tiba, kesakitan, dan tak lama kemudian jatuh pingsan dengan kondisi tubuh mendingin dan napas yang lemah. Viona menjadi orang pertama yang berteriak kesetanan memanggil si abang, sampai semua orang keluar menunjukkan diri dan dengan panik mencoba menolong Dewangga yang hampir berada di ambang kematian.
Sejak saat itu Viona lebih memilih fokus menjaga kakaknya yang menjadi lebih sering berbaring lemah diranjang rumah sakit daripada bermain dengannya seperti biasa. Viona takut, dia hanya memiliki Dewangga dan Mahardika, melihat kakaknya sakit membuatnya lebih bertekat untuk fokus menjaganya.
Semakin besar usianya semakin dia tahu, alasan kenapa ibu dan ayahnya berpisah. Ternyata ibunya wanita jahat. Lebih memilih lelaki lain dan bayi hasil perselingkuhan mereka dibanding mencoba meminta pengampunan dari suaminya agar dapat kembali bersama keluarganya. Bahkan saat mendengar kabar Dewangga sakitpun, wanita yang sialnya ibu kandungnya itu tidak memiliki niat sedikitpun untuk menjenguk.
Lalu bagaimana seorang Viona bisa mempelajari cinta yang sebenarnya? Sedangkan semenjak kecil ia dikhianati oleh cinta itu sendiri.
Tapi takdir berkata lain, ada suatu hal yang tak dapat diprediksi datangnya. Semuanya berubah semenjak dia bertemu Rafathan, ia akhirnya tahu rasanya jatuh cinta pada sosok seorang lelaki yang sayangnya sangat tidak tepat.
"Kamu tahu? Ternyata cinta bisa mengalahkan segalanya. Ketika dua insan sudah ditakdirkan untuk saling jatuh cinta, segala hal untuk mencapai penyatuan cinta mereka tempuh hingga akhirnya dapat bahagia bersama.." Kata Viona tiba-tiba ketika ia dan Rafathan sedang berada dalam mobil yang akan mengantarnya pulang.
Rafathan hampir tersedak ludahnya sendiri. What's going on her? Kenapa tiba tiba ada kata kata tentang cinta keluar dari mulutnya?
"Kamu habis baca novel?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
{✔️Complete} MANTAN
FanfictionKetika gadis itu sudah pergi dari kehidupan seorang Rafathan, lelaki itu menjadi sosok manusia paling dungu sedunia. Bodohnya, dia sama sekali tidak pernah memperjuangkan cintanya.. Yang lebih bodoh lagi, dia tidak menyadari kalau kehilangan Viona...