When I hold you, I get scared
I keep getting greedy, I can't help it
-Paul Kim – So Long-
...
"Thanks, for loving me. But firstly I have to say sorry to you Fathan.."
Hanya sepenggal dan Fathan gagal menemukan maksudnya. Apakah Viona tidak dapat membalas perasaannya, that's why she said sorry?
Perasaan Fathan campur aduk usai Viona turun dari mobil dan meninggalkan sepatah kata yang tidak jelas bagaimana maksud sebenarnya. Ia menatap kursi samping kemudi yang ditinggalkan Viona dan membayangkan raut wajah gadis itu semenjak ia menjemputnya dari tempat kerjanya sekitar sejam yang lalu. Viona memang tampak murung, entah apa yang sedang menjadi beban pikirannya.
Saat memandangi bangku samping kemudi tanpa sengaja ia melihat ponsel milik Viona yang teronggok begitu saja dijok. Ahh pasti terjatuh.
Pada akhirnya ia memilih untuk putar balik, dengan alibi mengembalikan ponsel barangkali ia dapat menanyakan kembali apa yang dimaksudkan Viona beberapa saat lalu. Ia mulai memasuki perumahan kembali, memang dia belum jauh sehingga tak perlu waktu lama untuk sekedar kembali. Tiba dikediaman Viona, ia melihat mobil yang asing, bukan milik Aliya yang biasa terparkir disana. Dan didepan mobil ia dapat melihat seorang lelaki berdiri memeluk...
Viona?
Pemandangan itu berhasil membuatnya melajukan mobil menjauh. Melupakan niatnya untuk mengembalikan ponsel pun dengan pertanyaan yang membuatnya gusar. Perasaannya semakin campur aduk tatkala melihatnya, apakah ini adalah salah satu titik akhir baginya? Kesempatannya sudah berakhir disini?
Bayangan pada kaca spion mengalihkan seluruh pusat perhatiannya, dengan jelas dapat ia lihat bagaimana Viona memeluk lelaki itu dengan erat, membiarkan seluruh wajahnya tenggelam di bidang dada lelaki yang selama ini hanya Fathan kenali lewat akun instagramnya, namun ia yakin perawakan jangkung yang terlihat dari sisi samping itu benar adalah Kaisar Mandala Yudhistira.
Senja yang semburatnya semakin menguning dengan matahari yang mulai bersembunyi diperaduan menjadi pemandangan yang sendu dimatanya. Seperti mendukung keputusannya untuk mulai berhenti, seolah mengingatkannya bahwa pencipta senja jauh lebih menginginkan bukti cintanya daripada sesosok Viona. Meredam seluruh rasa yang menyerangnya seperti boomerang, Rafathan kembali bersimpuh, diakhir sholatnya ia terdiam. Doa yang biasanya ia panjatkan, tentang izin kepada-Nya agar Fathan dapat memiliki kesempatan membawa si cantik menjadi seorang pendamping hidupnya sampai akhir hayat. Ia mulai kehilangan harapan dan memilih berhenti dihari itu.
Apakah disini saatnya ia berhenti?
Saat itulah ponselnya berdering, ah tidak.. itu ternyata ponsel Viona. Benar karena miliknya terhubung dengan kabel USB didalam mobil. Ia tidak sadar membawanya karena meletakkan benda pipih itu dikantung celananya tadi sebelum turun dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
{✔️Complete} MANTAN
FanfictionKetika gadis itu sudah pergi dari kehidupan seorang Rafathan, lelaki itu menjadi sosok manusia paling dungu sedunia. Bodohnya, dia sama sekali tidak pernah memperjuangkan cintanya.. Yang lebih bodoh lagi, dia tidak menyadari kalau kehilangan Viona...