24. Welcome Home (2)

445 71 5
                                    

'Setiap perubahanku ternyata alasannya selalu kamu, sepertinya memang cuma kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Setiap perubahanku ternyata alasannya selalu kamu, sepertinya memang cuma kamu..'

-Viona

...

Kira-kira seumur hidupnya, ini adalah pertama kalinya Viona merasa gugup sampai berubah menjadi pendiam. Bukan pendiam juga sih, hanya saja canggung untuk mengeluarkan kata kata.

Memasuki ruang tamu rumah Fathan, ia disambut seorang wanita paruh baya berkerudung cokelat muda yang mengenalkan diri sebagai ibu Fathan. Ibu Rinawati namanya dan Viona baru tahu. Lalu tak lama keluar dari dalam rumah lelaki paruh baya menyalaminya, memberinya senyuman ramah lantas ibu Rina mengatakan kalau lelaki itu ayah Fathan, Adji Syahreza.

Keluarga ini memang terlihat biasa saja, ramah juga, walaupun bapaknya pendiam tapi sorot matanya yang teduh menunjukkan bahwa Viona diterima sebagai tamu dengan tangan terbuka. Meski tidak lama dirumah karena tak lama setelah tiba, bapak yang punya usaha ternak burung kenari ada janji temu dengan pembeli di kandang burung yang dibangunnya dikampung sebelah.

Akhirnya pagi itu Viona hanya berakhir duduk di karpet depan sofa ruang keluarga rumah Rafathan dengan Sukma yang minta di ajarin membuat essay sampai menjelang siang. Sesekali Bu Rina ikut mengobrol, sedangkan sejak sejam lalu Rafathan malah menghilang. Pamit pergi mau ketemu teman katanya.

Sudah sejam dan membuat Viona sedikit kesal karena terjebak dirumah Rafathan tanpa ada lelaki itu. Ia kan masih belum lama kenal dengan keluarga ini, tapi malah ditinggal. Siapa yang tidak canggung dan kesal?

Menyadari sejak beberapa saat lalu Viona sering melihat kearah pintu, Sukma terkekeh sendiri. Sadar kalau Viona menanti kakaknya pulang.

"Mas Fathan paling pulangnya habis dzuhur kak.." Celetuk Sukma.

Ia sedang membereskan buku-buku dan alat tulisnya karena sudah selesai mengerjakan tugas.

"Hah? Emang dia kemana?"

"Biasa ketemu abah.."

Viona mengerutkan kening. Abah? Bapaknya?

Sukma bangkit sebelum memberi keterangan lebih lanjut karena panggilan ibuk. Viona jadi berpikir sendiri. Bukannya bapak tadi pamit ketemu pelanggan? Jadi Fathan nyusul gitu atau gimana?

"Nih kak, kue buatan ibuk, masih anget.." Kata Sukma.

"Lho kok repot repot sih.."

Belum sempat dijawab Sukma, ibuk datang dari dapur membawa nampan berisi minuman dingin. Pagi tadi saat datang padahal ia sudah disuguh teh hangat loh.

"Ya ampun ibuk, teh nya aja baru habis.."

"Udara nya panas nduk, ini yang seger-seger.."

Sukma mendahului mengambil segelas jus mangga. Lantas ia meminumanya sambil bersandar di sofa dengan tangan sibuk bermain ponsel.

{✔️Complete} MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang