2. Awal Mula

1.7K 128 0
                                    

27 September 2017

"eh lu tau gak, berita yang viral hari ini?

"Berita apa?"

"Katanya baru-baru ini banyak banget orang yang bunuh diri. Setiap hari ada sekitar 20-25 orang yang meninggal kerena bunuh diri. Faktornya pun belum diketahui sampai sekarang, kata dokter itu mungkin aja, karena stress yang berlebih, tertekan dan semacamnya. Tapi..."

"Tapi kenapa? Menurut gue itu alasan yang logis. Tapi emang aneh sih, soalnya tiap hari masa iya sampe 25 orang. Setau gue Indonesia bukan salah satu negara dengan tingkat bunuh diri yang tinggi"

"Nah itu yang membuat polisi lagi gencar ngelakuin penyelidikan. Katanya yah ada isu aneh yang nyebar, kalo mereka itu di rasukin sama makhluk halus. Nah ada salah satu warga yang jadi saksi, dia bilang temannya juga salah satu orang  yang bunuh diri beberapa hari yang lalu. Terakhir ketemu dia baik-baik aja, keluarga nya juga keknya baik-baik aja tapi, pas hari temennya itu mau bunuh diri. Tatapannya tuh berubah jadi kosong, gak ada semangat hidup terus selalu gumamin kalimat aneh"

"Terus lu percaya? Lagian yang jadi saksi cuma satu orang, dan itu gak bisa jadi bukti konkret. Itu juga cuma isu, lu tau sendiri warga +62 gimana semuanya di kaitin sama hal ghaib"

Suara itu terdengar jelas di telinga ku, bukan maksud untuk menguping tapi.. suara mereka yang sampai di telingaku dengan sangat jelas. Mungkin, mereka pikir hanya mereka berdua saja yang sedang berada di dalam toilet sekarang.

Yah, mereka juga bukan membicarakan hal yang sangat rahasia, sampai-sampai tidak ada orang yang boleh tau. Setelah mendengar langkah kaki yang berjalan menjauhi ruangan itu. Aku keluar dari bilik toilet

"Apa hal itu benar? Orang meninggal akibat bunuh diri setiap harinya, jika iya maka ini bisa menjadi masalah besar. Dan jika isu tentang kerasukan itu benar maka, apa yang mereka gumamkan? Dan apa yang terjadi sebelumnya?"

Sungguh, aku tidak ingin mengawali hariku dengan berpikir keras seperti ini, tapi kenapa aku tak pernah sejalan dengan pikiran ku sih. Dan lagi aku terus kepikiran dengan mimpi aneh semalam

Makhluk tinggi mengerikan itu, terus menghantui pikiran ku, dengan kalimat yang terus dia gumamkan "Bunuh! Bunuh! Bunuh!"

*****

Jika terus begini, aku tidak akan bisa fokus belajar. Sebentar lagi ujian, dan masalah kepalaku ini yang tidak bisa menyingkirkan hal-hal tidak penting. Kenapa makhluk itu terus mengganggu pikiranku

Tes Tes

Eh apa ini? Cairan hitam kental itu terus menetes dari hidungku aku bisa merasakan cairan aneh itu terus mengalir keluar, dengan bau amis dan busuk yang menyengat. Kedua tanganku kugunakan untuk menghentikan nya keluar terus menerus, tapi itu semua tampak sia sia, cairan itu terus keluar bagai air

"Tolong!!! Tolong aku!!"
Teriakku sekeras yang kubisa, ujung mataku sudah basah menahan rasa nyeri yang terus menyerang kepalaku

"Hei Hei Kalana, Kalana!"

Aku tersentak dengan suara tinggi disamping ku ini, menatap heran dengan kerutan di keningnya.

"Kamu kenapa ? Kok teriak-teriak kayak gitu sih ?"
Tanyanya, masih dengan wajah yang menatapku aneh, ekspresi keheranan itu tampak jelas

"Hidung saya bu! Hidung saya!"
Sungguh aku tidak lagi bisa mengontrol diriku sendiri, rasa panik, aneh dan cemas bercampur jadi satu.

Aku terus mengusap hidungku yang semakin lama semakin banyak mengeluarkan cairan hitam yang aku tak tau namanya. Cairan itu memenuhi tanganku hingga menetes ke lantai, tanganku sudah gemetar. Pikiranku sudah kacau, apa yang terjadi padaku

"Tenang kalana tenang. Hidung kamu gak papa kok, kamu kenapa panik kayak gitu?"
Ucapnya berusaha menenangkan, seraya mengusap punggunku pelan diiringi beberapa kali tepukan

Oh Tuhan, apakah Bu Tina tidak bisa melihat cairan hitam ini memenuhi seluruh hidungku, dan sekarang rasanya sesak, aku semakin susah untuk bernafas, Panas! Panas! Kepalaku semakin pening

Tenggorokan ku rasanya seperti terbakar, cairan itu memenuhi tenggorokan ku menyumbat saluran pernafasan ku. Rasanya semakin menjadi, leherku seperti tercekik oleh cairan itu
"Kumohon tolong aku! Lakukan sesuatu, jangan hanya menatap dengan tatapan membingungkan itu"
Aku berteriak keras dalam hatiku, cairan ini membuat ku bisu

Semuanya menatap ku aneh, dengan kerutan di dahi mereka, bisikan itu sangat jelas terdengar

"Dia kenapasih?"
"Tu anak sakau??"
"Dasar anak aneh"

Ingin rasanya aku mencekik satu persatu orang di ruangan ini, apakah kalian tidak lihat betapa sekaratnya aku sekarang

"KALANA!"

Suaranya menggema, berat dan besar. Seketika, mataku hanya terfokus pada makhluk di depanku. Wajahnya berubah total, apa yang ada di hadapanku sekarang? Bukankah tadi Bu tina? Makhluk apa ini?

Wajahnya pucat pasi, matanya memerah dan membesar seperti ingin keluar, kulitnya dipenuhi dengan keriput dan gelembung tipis seperti melepuh. Mulutnya membesar dan semakin membesar, kemudian robek, menampilkan taringnya yang panjang melebihi batas wajahnya

Tangan dan jarinya yang panjang dan tak berdaging tampak pucat seperti mayat, memegang erat leherku dengan mulut robeknya itu. Seolah aku santapan yang sangat lezat

Kukunya menancap di daging leherku, menyatu dengannya. Seperti ada tombak tajam yang menusuk kedalam, rasanya sakit.. teramat sakit

Trakk!!

Suara itu terdengar menggema di ruangan, terasa sangat menyakitkan. Bunyi tulang patah yang mengilukan telinga

Rasanya aku mati sekarang

*****
Jangan membaca di tempat gelap dan jauhi pandangan dari layar. Happy reading!

Jika suka jangan lupa, vote, komen dan share ke temen temen kalian!

Filitia a.m

KUTUK!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang