Sedikit lagi maka leherku akan patah
Tulang leherku sudah berbunyi nyaring, sakit.. amat sakit rasanya malaikat pencabut nyawa sudah menunggu di ujung ruang. Menanti kapan aku mati
Cairan hitam itu, entah sejak kapan dia berhenti mengalir. Berganti dengan air mataku yang bersimbah keluar, rasanya untuk sekedar bernafas saja susahDadaku masih terasa sesak, kerongkongan ku terasa amat sangat penuh. Jika kedua tangan dingin ini bergerak sedikit lagi, maka habislah aku, tanganku menggenggam tangan dingin tak berdaging itu, berusaha melepaskannya sekuat tenaga, tapi seolah aku bukanlah tandingannya
Aku bisa merasakan tubuhku yang bergerak naik, dengan kakiku yang tak lagi menginjak tanah, bahkan dia hanya menggunakan satu tangan untuk mengangkat ku melebihi tinggi badannya
Trak!!!
Suaranya cukup kuat untuk membuat ku terkejut kemudian teredam oleh suara jantungku sendiri
Deg! (Terkejut)
Haaah!Haaah! (suara hembusan nafas yang kencang)
Aku meraba seluruh tubuhku, termasuk leher dan hidungku. Bersih, tak ada lagi yang mengalir dari hidungku, cairan hitam itu seolah menghilang bagaikan ilusi yang hanya singgah. Leherku juga terasa baik baik saja
Tidak ada yang sakit, leherku seolah tak pernah di sentuh. Aku...
Sangat baik baik saja, apa itu semua hanya ilusi belaka ? Atau aku yang sudah berada di dunia lain. Seperti kematianKosong, yang kulihat hanya ruangan kosong dengan cahaya temaram dari lampu yang berada tepat di atas kepalaku, cahayanya bergerak mengikuti hembusan angin yang meniup pelan lampu gantung itu
Seolah semuanya seperti ilusinasiku sendiri, apakah aku sudah mati ? Atau masih dibawah alam mimpi yang tak kusadariAku ingat dengan jelas kejadian tadi, hanya sepersekian detik, semuanya hilang, Bu Tina, murid, bahkan makhluk aneh yang mematahkan tulang leherku
Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa rasanya aku tersesat di dunia lain. Dunia yang sama tapi semuanya tampak asing. Kejadian demi kejadian yang sulit untuk di jelaskan dengan pemikiran bodohku"Kalana"
Suaranya lirih, hampir tak terdengar, tapi masih sanggup untuk aku tangkap. Suaranya berasal dari luar ruang tempat aku berdiri"Kalana"
Lagi, suara itu terdengar lagi, kali ini hampir tak bisa aku dengar"Siapa disana?"
Tanyaku, seraya berjalan keluar dari ruang kelas. Menatap lorong kosong tanpa penerangan, lorong itu seolah tak berujung hanya ada gelap yang menyelimuti"Kalana"
Suara itu lagi. Kali ini terdengar sangat jelas, seperti berbisik di sampingku, suaranya lembut. Diiringi dengan hembusan nafas kasar dari belakang kuAku merasakan nya teramat jelas, berhembus bagai angin yang tertiup
Seketika bulu kudukku merinding.
Dingin, anginnya manusuk tubuh, belum pernah aku merasakan angin malam sedingin iniAku berbalik, kemudian mendapati wanita paruh baya yang cantik, senyumnya manis, rambutnya tergerai panjang, dengan kulit halus dan lembut seperti madu
"Ikuti aku"
Ucapnya seraya tersenyum, menggandeng tanganku ditengah kegelapan, di tengah tempat seperti dunia asing ini*****
Author POV
"Huh! Gue takut anj*r!"
Ucap lelaki dengan tubuh semampai itu, seraya memeluk erat tubuhnya sendiri. Wajahnya tampak cemas"Lu kenapa sih dari tadi kek orang bego, takut mulu. Apa yang lu takutin?"
Saut salah seorang teman di samping kirinya, menatap lelaki yang sekarang berdiri di tengah 2 orang itu dengan bingung. Sedari tadi lelaki itu terus berkata 'takut'"Berita di tv itu, takut lah anj*r. Gini yah kalo itu terjadi sama keluarga gue atau gue mungkin, nah gimana ? Gue belum siap mati. Apa perlu yah gue ke ustad atau dukun buat minta jimat pelindung?"
Dia terus meracau tidak jelas, seolah benar-benar akan mati hari ini."Bego! Halu lu tinggi! Gak usah mikir gitu lah, doa aja kagak terjadi sama kita. Gak perlu sampe lu ke dukun, MUSYRIK! Lagian itu hantu juga gak buta, mana mau dia masuk ke badan lo yang model begini"
"Eh eh maksud anda apa yah bapak! Badan gue nih bagus yah, nih perut gue kotak-kotak, bersih, muka gue ganteng, otak gue pinter"
"Idie pede gila!!"
Saut kedua temannya serempak, sepertinya mereka akan muntah mendengar perkataan lelaki tinggi itu, dia memang tampan, tapi.. hanya sedikit. Rasanya geli mendengar hal itu"Shuut! Diam bego. Liat noh"
Lelaki dengan sweater putih miliknya itu menatap intens, ke arah depan. Seraya menunjuk gadis berambut panjang di depan merekaPandangan nya kosong, mulutnya bergerak cepat, seolah menggumamkan sesuatu yang tak tau apa itu
"Ehhhh Astaghfirullah. Tu orang mau ngapain woi neng!"
Lelaki tinggi itu menghampiri gadis yang mereka lihat, tengah berdiri di pinggir jembatan penyeberangan yang sedari tadi mereka lewati, didorong sedikit saja, maka gadis itu akan jatuh, mungkin kepalanya akan pecah menghantam beton di bawah sana. Belum lagi jika dia tertabrak kendaraan yang selalu melintasSemua orang sudah heboh, berkerumun di sekitar gadis itu, di bawah sana juga banyak orang yang sedang berteriak, menonton, bahkan merekam kejadian itu
Bukannya mereka tidak menyelamatkan gadis itu, tapi seolah tak bisa disentuh, gadis itu tak bisa bergerak sedikitpun dari tempat dia berdiri, bagai batu besar yang tak mampu mereka pindahkan
Semuanya hanya sia-sia"AAAAA!!"
Teriak semua orang, terkejut, bingung, dengan hal yang baru saja terjadi. Tubuh gadis itu langsung pucat pasi, bibirnya membiru, matanya terus melihat ke atas, mulutnya terbuka, lehernya baru saja di patahkan oleh makhluk yang bahkan tak terlihat
Suara tulangnya terdengar sangat jelas, berbunyi cukup nyaring. Terdengar ngilu... Bayangkan saja, lehernya patah.. tanpa ada satu orangpun yang menyentuh nya
Takut, cemas, mungkin itu yang di rasakan semua orang, melihat hal yang sangat mengerikan di depan mata mereka sendiri. Gadis itu berdiri kaku masih dengan tatapan kosong*****
Jangan membaca di tempat gelap dan jauhi pandangan dari layar. Happy reading!
Jika suka jangan lupa, vote, komen dan share ke teman-teman kalian!
Filitia a.m
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTUK!! (TAMAT)
عشوائيHoror-Thriller Ini sebuah kisah tentang seorang anak, yang harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya, di kucilkan, di buang, dibully, bahkan disalahkan atas perbuatan yang tidak dia lakukan Semuanya menjadi semakin runyam disaat dia harus membua...