5. Sebuah Pilihan

984 92 0
                                    

'Ngingggggg~~~'
(Suara berdengung yang teramat keras)
'Ngingggggg~~~'
'Ngingggggg~~~'

Sontak aku terbangun, suara itu memenuhi seluruh gendang telingaku, ingin rasanya aku menutup telingaku rapat-rapat jika saja tangan ini masih bisa ku gunakan

Sakit, rasa sakit itu menusuk sangat dalam. Yang ku lakukan hanya menutup rapat-rapat kedua mataku menahan rasa sakit itu. Kau tau rasanya? Seperti saat menaiki pesawat. Ketika pesawat lepas landas dan mulai menukik naik, tekanan udara di dalam telinga bagian dalam dengan cepat melampaui tekanan di luar. Membran timpani atau gendang telinga kemudian akan membengkak.

Rasa sakit itu yang kuperoleh, bersamaan dengan dengungan yang tak ada hentinya. Perlahan dengungan itu memelan kemudian menghilang, rasanya lega

Tapi.. apa yang kuhadapi sekarang mungkin lebih buruk, bahkan sangat buruk. Ku gunakan sudut mataku untuk melihat makhluk hitam di ujung ruang, menyatu dengan kegelapan. Rasa yang sangat familiar, hembusan nafas dingin dan kasar di leherku yang menusuk membuat ku mengingat kejadian malam itu

Ku kumpulkan keberanianku sesaat, untuk memastikan apa yang kulihat itu benar, atau hanya ilusiku saja, aku terlalu lelah dengan apa yang kuhadapi akhir akhir ini. Terlalu larut dalam rasa takut, cemas, rasa yang tak karuan itu terus mengganjal. Membuatku semakin frustasi

Kurasakan makhluk itu memperhatikan ku dengan tatapan mengintimidasi, tajam dan jahat. Seringai itu semakin menunjukkan niatnya yang buruk terhadap ku. Perlahan namun pasti dia mendekat, bukan dengan melayang, berjalan, loncat atau apapun itu, tapi... Lebih mirip bayangan yang bergerak tanpa tuan

Dia berhenti tepat di sampingku, rasa takut itu menyelimuti seluruh tubuh ku, aku tak tau harus berbuat apa. Melarikan diri ? Mustahil mungkin aku akan lebih dulu mati
"apa yang diinginkan makhluk ini dariku" batinku

"Aku ingin Kau!"
Jawabnya cepat, suaranya keras menggema di ruangan ini berat dan menyeramkan, sama seperti makhluk terakhir yang kuhadapi. Makhluk sama yang terus menerus menghantui ku

"bagaimana bisa?? Kau mendengar ku?"
Batinku lagi, meyakinkan apa yang baru saja aku dengar, menatapnya heran, untuk sejenak rasa takut itu memudar

"Bahkan kau tak takut denganku? Bertanya santai tanpa rasa takut?"
Kini dia mengelilingi ku, bersamaan dengan hawa dingin yang menusuk
Aku tak tau apa lagi yang harus kukatakan, pikiran ku melayang, entah apa yang harus kulakukan

"Kau cukup hebat untuk seorang gadis biasa, bisa selamat dari kematian yang kuberikan. Walaupun kau akan tetap mati pada akhirnya"
Sekarang.. tatapan matanya fokus terhadap ku, sangat serius. Tatapannya mengintimidasi, matanya merah tajam dan membulat

"maksudmu? Kematian yang kau berikan?"
Tanyaku bingung dengan apa yang diucapkan makhluk itu

"Tak perlu dijelaskan, kau tak akan pernah mengerti. Buat pilihanmu sekarang, kuberikan kesempatan untuk mu, melawan atau mati?"

Mana yang lebih menguntungkan dari kedua hal itu? Melawan atau Mati? Kuyakin tak akan ada yang menguntungkan untuk diriku, terlebih penawaran ini dari makhluk yang aku tak tau dari mana dan apa dia

"Apa aku harus pilih saja mati? Dengan begitu masalah ku akan selesai, tapi rasanya dia tidak akan membiarkan ku mati dengan mudah"

"Bagus! Maka kau akan jadi budakku"

"Tunggu-tunggu apa maksudmu? Jika aku mati maka? Aku akan menjadi budaknmu?"

"Buat pilihan mu sekarang atau tidak sama sekali!! 1... 2...-"

"Melawan!!"
Teriakku keras tanpa sadar, menggema di ruangan kosong ini

"Selamat berjuang.. nikmati saja, 2 bulanmu. Dan.. selamat bertemu di alam baka"
Ucapnya, kemudian pergi lenyap dalam gelap

Aku menghembuskan nafasku pasrah, pilihanku.. apakah buruk atau lebih baik, semakin aku memikirkannya semakin aku frustasi, apa seharusnya aku tidak jawab saja pertanyaan nya. Lantas ? Apa yang akan terjadi padaku jika aku tetap diam? Apakah akan lebih baik dari ini ?

Berada di antara dua jalan yang tak pasti, yang keduanya pun seakan membawa bencana, seakan penuh dengan bom waktu yang pasti akan meledak

Tunggu.. apakah tadi aku baru berteriak?

"Ber-Berteriak?!!"
Refleks aku membekap mulutku sendiri, hey??

"Ta-tanganku?"

"Apa yang terjadi? Aku masih ingat dengan jelas, siang tadi dokter mengatakan aku mengalami 'Tetraplegia', kondisi dimana aku mengalami kelumpuhan pada tangan, badan, kaki dan organ pelvis."
Dan apa yang terjadi sekarang di luar logikaku. Sungguh aneh!"

Rasanya sangat aneh, dan tak bisa dijelaskan secara logika, apa yang aku alami sekarang adalah hal mustahil. Aku terus memeriksa tubuhku, bahkan kakiku bisa digerakkan dengan leluasa, tanpa ada rasa sakit atau canggung

Seolah, apa yang kualami tadi hanya ilusi yang tampak nyata. Sungguh aku tak bisa mengerti apa yang kualami sekarang, untuk sesaat aku berpikir. Apa iya? Ini ulah makhluk tadi? Ah.. rasanya tidak mungkin, tapi itu juga masuk akal sekarang jika dipikirkan lagi. Terlebih dengan  semua kemungkinan yang ada

"Kalana, anda tidak apa-apa? Apa yang terjadi ? Kenapa berteriak ?"
Tanya salah seorang suster dengan tubuh kecilnya, berlari mendekat kearahku dengan wajah cemas.

Ah bodohnya aku, tentu saja suaraku akan terdengar sampai keluar dengan intonasi setinggi itu

"Ah maaf membuatmu cemas, aku tidak apa-apa. Tapi ada yang membuat ku merasa aneh--"
Ucapku ragu, tanganku menggenggam erat ujung selimut

"Apa? Apa yang A--"

"ANEH!!!"

Suara teriakannya cukup kuat, matanya membulat, dia terkejut aku tau itu, aku juga begitu. Tapi kenapa dia baru sadar sekarang?
Suster itu menelan ludahnya kasar, menatapku lekat

*****

"Wah ini sungguh aneh, baru pertama kali saya menemukan kondisi seperti ini. Semuanya normal, otak, saraf, bahkan tulang anda yang patah dan bergeser, semua berada di tempatnya masing-masing. Seolah anda tak pernah mengalami kecelakaan"
Ucap dokter itu seraya menulusuri ku dari atas hingga bawah

Aku bisa lihat wajah bingung semua orang, aku melakukan semua pemeriksaan, bahkan pen di leherku sudah di lepas, semuanya baik-baik saja, aku sehat dan normal. Aku pikir mereka bisa menjelaskan apa yang aku alami ternyata sama saja
Bahkan hal logis pun tak bisa menjelaskan nya

*****

Jangan membaca di tempat gelap dan jauhi pandangan dari layar. Happy reading!!

Jika suka jangan lupa, vote, komen dan share ke temen temen kalian!!

Filitia a.m

KUTUK!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang