8. Dejavu

774 69 0
                                    

Aku tau ada begitu banyak orang diluaran sana yang membenciku. Melihatku bagai sampah yang tak pantas untuk hidup. Menatapku dengan tatapan menjijikan, tapi apakah itu saja tidak cukup? Sampai harus menuduh ku atas kesalahan yang tak kuperbuat?

Apa berdiam diri saja tanpa melakukan apapun, itu juga kesalahan? Apakah kesalahan orang lain juga harus aku tanggung. Aku sudah muak dengan semua ini. Hidup hanya untuk dicaci maki

Suaraku tertahan di tenggorokan, tenggelam dengan suara tangisanku sendiri. Kenapa Tuhan.. hanya bersikap tidak adil kepadaku? Apa semua ini belum cukup untuk membuktikan bahwa aku tak mampu? Terlalu banyak duri yang sudah aku lewati, tapi itu pun tidak cukup untuk sampai ke nirwana yang aku dambakan

Aku menatap nanar jalanan ramai didepan sana, bahkan sekarang aku pun seolah tak tampak. Aku... Hanya manusia tanpa wujud yang tak pernah dianggap

"Lukai saja jika kau tak suka"

"Bunuh saja jika kau benci"

Suara itu lagi, terdengar samar di ujung telinga. Bersamaan dengan hembusan angin yang menusuk jauh kedalam tubuh, dejavu lagi untuk kesekian kalinya

Nafasku tercekat, jantungku berdegup cepat, rasa familiar yang aku takuti itu datang. Dia kembali... Membawa pengaruh yang tak bisa ku kuasai

Aku melihat kekiri dan kekanan, menelusuri setiap sudut taman kota itu, tak ada orang lain disini, tapi kehadirannya yang bagai angin itu terbaca jelas olehku. Di mengawasi ku, dengan seringai penuh kelicikan, yang tak pernah kutahu dimana dia berada

"Aku tau ujian ini berat untukmu. Mati saja jika kau tak mampu"
Ucapnya lagi, kali ini lebih dekat, dan semakin dekat, aku melangkahkan kakiku mundur, bulu kudukku merinding

Aroma anyir darah tercium jelas, bersamaan dengan bau bangkai yang menusuk. Reflek aku menutup hidungku, masih dengan rasa was-was yang menderu, Rasa cemas dan takut itu beradu cepat bersamaan dengan suara lirih bagai semilir angin yang terus terusan terdengar

"Akhhh!!"
Teriakku nyaring bersamaan dengan tangan pucat bagai mayat yang membusuk itu mencengkeram erat leherku. Kukunya menancap dalam, mengeluarkan darah segar yang terus mengalir

Detak jantungku sudah melemah. Lahar panas itu mengalir jelas ditubuhku, rasa terbakar, tercekik seperti ini sungguh menyakitkan

Tangan kirinya yang bebas mencengkram wajahku, meremukkan nya bagai roti, jarinya yang kurus bagai ranting rapuh itu bergerak.. kemudian berhenti tepat di depan bola mata kiri ku, menampakkan kuku hitam panjang yang tak terurus

"Aku ingin membuat mu buta tapi jika itu kulakukan permainan ini tak lagi menyenangkan"
Ucapnya pelan, berbisik di telinga ku
Kemudian melepasku dan pergi bersama gelapnya malam. Tubuhku terhempas jatuh ke tanah keras

Nafasku beradu cepat dengan waktu, jantungku berdetak dengan dua kali lebih cepat, tubuhku lemah tak bertenaga

*****

Aku menatap cermin datar didepanku, memeriksa wajah dan leherku yang rasanya sudah hancur.
Ada luka seperti bekas cakaran di leher dan wajah. Hanya cakaran tanpa luka yang dalam dan menghawatirkan
Aku mengoleskan betadine lalu menutup beberapa luka yang tampak besar

Melihat makhluk itu hanya berwujud seperti asap hitam tebal dengan mata merah menyala, dan selalu hadir saat rasa dendam, benci dan amarah itu tertanam di sisi tergelap diriku, membuat ku semakin yakin. Apa yang kuhadapi ini bukan ilusi atau imaji belaka, melainkan kenyataan. Terlebih dia bisa menyakiti ku secara nyata

Tapi apa alasannya membuat ku seperti ini masih menimbulkan pertanyaan, dimulai dari mimpi malam itu, mimpi menakutkan yang terasa nyata dan terus berulang. Kemudian semuanya tampak asing dengan kehadiran wanita cantik itu lalu menghilang ditelan gelap

Sampai percobaan bunuh diri, yang rasanya sungguh tidak masuk akal. Aku seperti di hipnotis oleh makhluk tak kasat mata, mempermainkan hidupku bagai sebuah teka teki yang sulit dipecahkan, apa yang diinginkannya dariku? Apa yang membuatnya begitu terobsesi denganku ?

Menyuruhku melakukan bunuh diri hingga pembunuhan, apa dia begitu haus akan darah dan nyawa seseorang? Tapi kenapa aku dijadikan seperti pion yang harus mengikuti perintah raja, yang ditumbalkan atas apa yang dia inginkan. Menjadi kambing hitam atas perbuatan yang tak kulakukan

Ah aku ingat perkataan nya waktu itu
"Kau cukup hebat untuk seorang gadis biasa, bisa selamat dari kematian yang kuberikan. Walaupun kau akan tetap mati pada akhirnya"

Apa semua ini berkaitan dengan hal itu ? Kalimat nya yang membuat ku bingung. Apa percobaan bunuh diri itu perbuatannya? Ah jika dipikir-pikir semua ini masuk akal sekarang, tapi memikirkannya bisa membunuh seseorang membuat ku merasa semakin terancam. Walaupun aku tau kematian itu ada di tangan Tuhan. Tapi ini sungguh membuatku semakin frustrasi

Terlalu banyak pecahan misteri yang sepertinya harus aku pecahkan sendiri, tapi aku tidak cukup berani untuk bermain api. Aku tidak tau apa yang akan terjadi denganku jika aku berani mencari informasi lebih, dan lagi aku tidak tau makhluk apa itu, apa maksud dan tujuannya? Lebih baik aku ambil langkah aman

Ku harap itu hanya ancaman belaka, yang tak akan benar-benar terjadi

*****

Jangan membaca di tempat gelap dan jauhi pandangan dari layar. Happy reading!?

Jika suka jangan lupa, vote, komen dan share ke temen temen kalian!!

Filitia a.m

KUTUK!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang