Bab Lima

2.9K 481 213
                                    

"Hal pertama yang harus kita lakukan sebelum mendaftarkanmu ke ujian masuk adalah melihat kemampuanmu," kata Will. "Meskipun Dan sudah mengatakannya, sebagai orang yang akan merekomendasikanmu, aku perlu mengetahui kemampuanmu dengan kedua mataku."

Celena menatap Will yang berada di ujung seberang ruangan berdominasi warna cokelat ini. Dan berdiri tak jauh dari Will, sedangkan Alicia dan Lily berdiri di belakang Celena.

"Ok, mari kita lihat kemampuan sihirmu, tapi sebelum itu aku akan menjelaskan hal paling mendasar dalam dunia sihir," katanya. "Singkatnya, sihir merupakan suatu bentuk, visualisasi, atau cara memproyeksikan energi Mana yang ada di dalam atau luar tubuh kita. Perwujudan energi ini dibedakan menjadi tujuh warna yang disesuaikan dengan elemen atau sifat sihir itu."

"Tujuh warna?"

"Merah melambangkan api, jingga melambangkan tanah, kuning melambangkan cahaya, hijau melambangkan angin, biru melambangkan air, nila melambangkan ilusi, dan ungu melambangkan aura," jelas Will sembari menghitung jumlah elemen sihir dengan jari-jarinya. "Namun, tidak semua elemen ini bisa dikuasai oleh seorang manusia."

"Kenapa?"

"Ketujuh elemen tadi melambangkan unsur-unsur kehidupan, tapi ketika ketujuh warna elemen ini disatukan justru akan menciptakan warna hitam yang melambangkan kematian," jawabnya. "Tubuh manusia memiliki batas. Apabila seorang manusia mencoba untuk menguasai semua elemen, elemen-elemen sihir itu akan saling menyerang dan menghancurkan sehingga mampu merusak atau meledakkan tubuh orang itu dari dalam."

"Jadi maksudmu seseorang yang berusaha menguasai ketujuh elemen ini akan menemui kematian?"

"Benar. Kematian tidak hanya akan menemui seseorang yang ingin menguasai semua elemen, tetapi juga ketika orang itu mencoba menguasai jumlah elemen sihir di luar batasannya. Sebagai contoh, seseorang yang sebenarnya hanya mampu menguasai dua elemen sihir akan mati ketika ia mencoba menguasai tiga elemen sihir."

"Lalu apakah ada jumlah batasan elemen yang dapat dikuasai seseorang?"

"Sebenarnya tidak ada batasan jumlah elemen maksimal yang dapat dikuasai seseorang karena pada dasarnya batasan setiap orang berbeda-beda, tapi rata-rata seseorang dapat menguasai satu atau dua elemen," jawab Will. "Meski demikian, ada beberapa orang berbakat dan spesial di dunia ini yang mampu menguasai lebih dari dua elemen sihir."

"Berbakat dan spesial? Apa bedanya?"

Will tersenyum melihat kejelian gadis berambut pirang itu. "Tentu saja ada bedanya," katanya. "Perbedaaannya ada pada jumlah elemen yang dapat dikuasai. Orang yang berbakat mampu menguasai tiga sampai empat elemen sihir, sedangkan orang spesial mampu menguasai lima sampai enam elemen sihir."

"Kau tahu Celena, kerajaan ini memiliki satu orang berbakat dan spesial," celetuk Alicia.

"Benarkah? Siapa mereka?"

"Orang berbakat itu saat ini sedang menjalani misi, tapi orang spesial itu berada tepat di depan matamu," jawab Alicia sembari mengarahkan jari telunjuknya ke Will.

Kedua mata Celena mengikuti arah jari telunjuk Alicia. "Will?"

Alicia menganggukan kepalanya. "Hm, Kakak bisa menguasai lima elemen, yakni api, tanah, cahaya, angin, dan aura."

Laki-laki muda itu berdeham dan membuat semua orang kembali menatapnya. "Baiklah, saatnya menjelaskan cara memvisualisasikan sihir sekaligus mengetahui jumlah elemen yang bisa kau kuasai," katanya mencoba mengalihkan arah pembicaraan. "Pada dasarnya terdapat dua tipe sihir, sihir tipe serangan dan pertahanan. Penggunaan sihir ini pun tidak terbatas pada satu elemen saja, kau bisa menggabungkan dua elemen dan membuat suatu sihir baru yang jauh lebih kuat dari sebelumnya. Kau bisa mempelajarinya begitu mengetahui elemen yang dapat kau kuasai."

Jilid I. Celena and The Born of New Sword [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang