Di lain tempat member BTS yang berdiskusi soal Jimin, yang sudah menghilang beberapa hari, dan tidak membawa dompet serta hp, yang membuat mereka susah menemukannya.
"Hyung bagaiman ini Jimin sudah beberapa hari menghilang" ucap V.
"Ini salah ku Hyung, harusnya aku lebih memperhatikan jiminie Hyung" ucap jungkook menangis.
"Jangan seperti itu, ini semua salah kita, tidak memperhatikan tentang trauma nya" sahut Suga.
"Harus nya kita mendukungnya bukan membentaknya" ucap jhope.
"Sudah lah, kita harus fokus dengan pencariannya, setelah Jimin ditemukan baru kita introspeksi diri masing-masing" ucap RM.
" Ini jangan sampai ke media, kita harus mencarinya dengan hati hati" jin.***
Jimin yang mendengar suara Jee di luar, langsung mencabut infusnya, dan berlari keluar kamar untuk menemui Jee.
"Min jee" teriak Jimin yang membuat Jee menoleh kearah nya.
"Ji. .Jimin? Jee melihat nya terkejut.Tiba-tiba Jimin memeluk Jee, dengan darah bekas infus ditangannya.
" Jangan pergi, mian, jangan per. .
Jimin pingsan di pelukan Jee.
"Ji. .jiminn" teriak Jee.Suster yang ada disana menolong membawa Jimin kekamar untuk dapat pengobatan, Jimin yang setengah sadar melihat ke arah Jee, Jee yang mengetahui nya langsung mendekat dan duduk di samping Jimin.
"Mian jangan pergi, kau bilang kau temanku" ucap Jimin yang memeluk Jee.
"Aku tidak pergi, tenanglah" Jee menenangkan JiminDokter menyuntikkan bius untuk Jimin, obat bius sudah mempengaruhi Jimin, dia tertidur di pelukan Jee, Jee menidurkan Jimin, dan menghapus air mata Jimin.
"Dok biusnya akan bertahan beberapa lama? Jee.
"Hanya 30 menit" dokter."Sus, tolong temani dia dulu aku akan mandi dan akan segera kembali" Jee.
"Nona Jee mohon cepat ya nanti dia akan mencari mu lagi, bisa-bisa dia nanti mengamuk" ucap dokter.
"Baik dok"30 menit setelah Jimin di bius, dia mulai sadar, dia mendapati Jee di hadapannya memegang tangannya.
"Kau sudah sadar??"tanya Jee.
"Mian Jee, kau jangan pergi lagi" ucap Jimin serak.
"Tenang lah, tidak akan ada teman yang meninggal kan temannya"jawab Jee.Malam itu Jee tak meninggalkan Jimin sedetik pun.
" Jimin ah, apa aku boleh bertanya?"
"Ye"
"Kenapa tidak memberitahu keadaan mu denga keluarga mu??
"Sudah hampir 8 tahun aku tidak tinggal bersama orangtuaku lagi, aku tinggal bersama 6 orang temanku.
"Mereka keluargamu, sudah selama itu kau bersama mereka, bukankah sudah layak di katakan keluarga.
"Awal nya memang begitu tapi ternyata mereka tak peduli dengan aku, bahkan dengan trauma ku, kau pasti sudah tau tentang itu.
"Baiklah, istrahat lah, ini sudah sangat malam".Keesokan hari Jee pamit untuk ke kantornya kepada Jimin.
"Jimin ah, aku harus ke kantor, pagi ini aku ada meeting dengan client"
"Baiklah, ah ya Jee, aku lupa bertanya kau kerja apa, mian aku tak memperhatikanmu"
"Ah tak apa, aku hanya pengacara di firma hukum.
"Wah benarkah?? Kau ternyata teman yang hebat " Jimin dengan tersenyum."Ah ya aku juga belum bertanya pekerjaan mu juga"
"Aku hanya pegawai kantor" senyum Jimin.
"Ah baiklah, minum lah obat mu dan makan, aku akan segera kembali"
"Ne" jawab Jimin."Ah ya jimin ah, aku kemarin membeli mu handphone, aku tidak tau kau suka merk apa jadi aku membelikan sama denganku, tekan 1 maka telfon mu akan terhubung denganku, lihat!!
"Malaikat?? Tanya Jimin
"Hahha, yaa Jimin ah aku malaikat penolong mu bukan" tawa Jee
"Aiisshhh anak ini"Jee lari sebelum dipukul Jimin.
Siang itu hanya suster yang menemani Jimin makan.
"Tuan, mian aku lancang, apa tuan dan nona. ." Belum selesai pertanyaan suster Jimin langsung menjawab.
"Ani, aku hanya ditolong oleh nya, kami belum lama kenal, tapi sekarang kami berteman"
"Tuan, tidak sembarang orang bisa menjadi teman nona, apa tuan tidak tau siapa nona??
"Tau dia pengacara"
"Tuan nona bukan pengacara biasa, kau coba search Min Jee, nona akan keluar disana" ucap suster meninggalkan Jimin."Siapa dia sebenarnya??" Ucap Jimin penasaran.
"Aiisshhhh dia pengacara terkenal, bahkan menangani kasus BTS, jadi dia yang memenangkan kasus kami, pantas saja rumah sakit ini sangat besar, ini rumah sakit miliknya, ahkenapa dia tidak memberi tahuku" ucap Jimin syok.Sore hari Jee kembali ke rumah sakit, disana Jimin sudah menunggu dengan pertanyaan nya.
"Aku kembali" ucap jee
Jimin menatap Jee tajam.
"Aiissh kau ini kau membuat ku takut" JeeJangan lupa vote!!
Bantu share ya!!
Maaf kalau ada typo!!
KAMU SEDANG MEMBACA
House of card || JiminBTS NC 21++ (Selesai)
FanfictionBagaimana seorang CEO sekaligus boyband terkenal yang punya masa lalu yang buruk, hingga mengidap Psychogenic Non Epileptic Seizures (PNES), bertemu pengacara cantik dan ceria bertemu?? Langsung saja dibaca!!! bantu vote and share dear!! Terimakasih...