38

4.3K 230 1
                                    

"Tuan. .
"Aniyo dokter, jee masih hidup. .
"Jee ya. .jee ya. .bangun bangun lah
"Mereka membohongi ku, kau harus bangun jee ya

Saat itu tangis jimin pecah, begitu juga member v dan jk, mereka ingin menguatkan jimin namun mereka pun tak kuat melihat nya.

"Jee ya. . kembali lah. .
"Chagiya. .bangunlah" jimin mengguncang tubuh jee.

"Jiminie, tenang lah ikhlas kan dia" ucap v menenangkan nya.
"Ani, kau bilang apa?? dia masih hidup, bangun lah jee yaa
Kaki jimin seakan tak memiliki tulang, dia berlutut dengan menangis, tangannya masih memegang tangan jee.

V sudah menghubungi member lainnya, dan mereka sedang menuju rumah sakit.

Jungkook memeluk jimin, mencoba menenangkan nya.

"Hyung tenang lah, ini sudah takdirnya hiks hiks" ucap jk yang tak tahan menahan tangisnya.
"Ani Jungkookie hiks hiks, dia tidak akan meninggalkan ku" ucap jimin tersedu sedu.

Saat suga dan yang lainnya datang, mereka mendapati jimin yang menangis di lantai di temani jungkook, suga lalu mendekati Jimin.

"Jiminie. .
"Hyung, ayo kita bawa jee ke rumah sakit yang lebih bagus, dia akan baik2 saja hyung" ucap jimin yang melihat suga.
"Jiminie. . jangan seperti ini, kau harus ikhlas" ucap suga memeluk nya.
"Hyungg hiks hiks, bagaimana aku akan hidup tanpanya" jimin menangis.

Tapi beberapa detik kemudian, jari jee tiba-tiba bergerak, v melihat yang melihat nya langsung memberi tahu dokter.

"Dok lihat lah jarinya bergerak"
"Dokter yang juga melihat nya langsung bertindak"

Jimin berdiri dan menatap jee, detak jantung nya kembali.

"Dia kembali, suster pasang oksigen nya kembali" ucap dokter itu.

Saat semua kembali normal dokter meninggalkan mereka di ruangan itu.

Jimin duduk memegang tangan jee dan menempel kan nya di pipi nya.

"Bangun lah jee yaa, kau membuat ku sangat takut tadi" jimin kembali menangis.

Semua member hanya duduk diam di sofa, mereka masih syok dengan yang terjadi barusan.

"Kau ja. .di tidak tampan kalau menangis"

Jimin kaget mendengar suara itu, dia membuka matanya melihat jee.

"Jee ya kau sadar" tanya jimin

Semua member berdiri di dekat mereka, jee hanya tersenyum melihat jimin.

"Jee kau melihat ku?" Tanya jhope.
"Jee ya kau sudah sadar??" Tanya jungkook
"Apa yang sakit jee ya" tambah v.

"Hei kalian diam lah dulu, dia baru saja sadar, dia masih butuh energi" ucap rm.

Suga memanggil dokter kembali, dokter memeriksa jee, setelah dokter memeriksa jee, jimin kembali duduk di sebelah nya.

Member meninggalkan mereka berdua, jimin membantu nya untuk duduk.

"Jee ya" jimin menatap jee.
Jee memegang pipi jimin, dan jimin memegang tangan jee dan mengusapkan pipinya ke tangan jee.

"Kau tak makan dengan teratur jiminie??
Kau kurus sekali" ucap jee serak.
Jimin tiba-tiba kembali menangis.

"Yaak bagaimana kau bisa-bisanya mengkhawatirkan ku dengan keadaan mu yang seperti ini jee ya hiks hiks"
" Sudah jangan menangis, kemari lah" jee membawa jimin ke pelukannya.

"Mianhe, aku tak segera datang setelah membaca surat mu" jee mengusap punggung jimin.

Jimin hanya menangis di pelukan jee.

"Jangan menangis, kau sudah terlalu banyak menangis jimin ah"
"Mian jee ya mian"
"Sudahlah aku sudah melupakan nya"

Jimin melepaskan pelukan nya, dia kembali memegang tangan jee.

"Berjanjilah jee ya kau takkan meninggalkan ku lagi"
"Ne aku berjanji" senyum jee.

"Jee ya, lihat aku membawa kan mu chicken" ucap jk yang datang.
"Wah itu terlihat enak sekali Jungkookie" jawab jee.

"Bagaimana keadaan mu jee ya??, Ah ya jee ya minta lah sesuatu kepada jimin hyung, karena kau baru saja kembali dari kematian?" Jk mengedipkan sebelah matanya.

"Wah kau benar sekali Jungkookie" jee tersenyum sumringah.
"Hei hei kau baru saja sadar sudah mau mengerjaiku" ucap jimin melipat kedua tangannya.

"Yak ya, Jungkookie lihat lah hyung mu, bukan kah aku baru saja kembali dari kematian bagaimana bisa dia memarahi ku seperti ini?
"Aiisshh hyungku ini, jee ya dia memang payah" ledek jk.

"Aaiisshh kalian ini, kau tau jee ya, mata ku hampir keluar karena menangisi mu, bagaimana mungkin kau memperlakukan ku seperti ini.
"Aku bahkan menangisi nya tiap malam" gumam jee memalingkan wajahnya

"Yak nona aku masih bisa mendengar kanmu" ucap jimin.
"Tapi apa yang kau bilang?? Menangisi ku tiap malam??" Jimin meledek jee.

"Ani, aku bahkan tak mengingat mu sama sekali" jee melipat tangannya.
"Aaa, apa kau malu jee ya" jimin kembali meledek jee.
"Aiisshh, anak ini" jee memukul kepala Jimin.
"Aakh" jee tiba-tiba memegang perutnya.

"Wae wae jee ya??" Tanya jimin khawatir.
"Akh ini masih sakit jiminie" jee menunjuk perut nya.
"Aah kau ini berbaring lah dulu, itu karena kau banyak bergerak" ucap jimin membantu nya berbaring.

Voteeenyaaa!!

House of card || JiminBTS NC 21++ (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang