8

8.7K 447 0
                                    

"Jimin mari langsung pulang bersama kami hari ini" ucap RM.
"Benar Hyung" sahut JK.

Pernyataan rm serasa menusuk hati Jee, entah kenapa ia merasa sedih Jimin pergi dari apartemennya, padahal Jee sendiri yang mengusulkan Jimin untuk kembali.

"Ah oppa, jiminie, aku harus kembali ke kantor dulu, aku ada rapat dengan client" ucap min jee.
"Kenapa buru-buru sekali"ucap Jimin.
"Aku lupa ini rapat penting, kau akan pulang bersama member bukan, jadi aku pergi dulu" jawab Jee.
"Hati-hatilah" ucap Jk.
"Baiklah" jawab jee melambaikan tangan.

Di dalam mobil Jee menangis, dia sangat sedih saat Jimin, tidak akan bersamanya lagi.

"Aku kenapa seperti ini, tidak boleh, aku tidak boleh menangis!! " Ucap Jee menghapus air matanya.

Jimin yang di tinggal Jee, merasa sedih harus berjauhan dengan Jee, sampainya di rumah yang mereka sengaja beli untuk di tempati ber7, Jimin masih memikirkan Jee.

Jimin sudah menghubungi Jee tapi Jee tidak mengangkat nya.

"Jimin ah, kamar mu dan kamar hobi pemanasnya sedang di perbaiki, mungkin agak lama karna kabel yang untuk di sambungkan, sangat terbelit di dalam dinding, sementara kau tidur bersama member lainnya, kau mau tidur dengan siapa?" Ucap Rm.

"Hyung bersama ku saja" ucap Jk.
"Baiklah, aku bersamamu saja"jawab Jimin.

Sudah seminggu Jimin tak mengetahui kabar Jee, setiap Jimin menghubunginya, Jee selalu beralasan sibuk

Jee yang sengaja menyibukkan dirinya agar tidak terlalu memikirkan tentang jimin, bukan tidak mau menemui Jee lebih dulu Jimin juga sangat sibuk karena rekaman.

"Jee ya akhir-akhir ini kau terlihat sengaja menyibukkan dirimu, sebenarnya apa yang sedang kau ingin lupakan?"Kim.
"Ani, memang aku sibuk akhir-akhir ini" jawab Jee.

"Jangan berbohong aku sangat mengenalmu Jee, namja itu kan? Siapa namanya? Jimin bukan?"Tanya Kim
"Ani, kau ini bicara apa kim??

"Aku lihat semenjak namja yang kau tolong itu pergi, kau jadi seperti ini,aku juga sering melihat kau mengabaikan telfonnya, kau menyukainya Jee??
"Kau bicara apa, aku hanya menganggapnya teman.

"Jangan bohongi dirimu sendiri" ucap Kim meninggalkan Jee.
"Ah ya Jee, hubungi dia jika memang rindu, angkat telfonnya jangan mengabaikan jika tak ingin menyesal" Kim.

***

Malam ini Jee tidak bisa tidur dia meminum coklat panas nya di balkon, di tempat lain Jimin yang terbangun karena mimpi buruk.

"Hah. . Hah. ." Jimin terbangun.
"Hyung kau tak apa?" Tanya JK.
"Aku baik-baik saja, tidurlah" jawab Jimin.

Jungkook yang kembali tidur, Jimin teringat Jee, ia teringat saat Jee memeluknya waktu traumanya kambuh, Jimin berjalan ke balkon yang ada di kamar Jungkook, dia melihat ponselnya, ia berencana menelfon Jee.

"Angkat lah kali ini aku mohon" batin Jimin.

Jee yang melihat ponselnya berdering, teringat ucapan Kim" jangan sampai kau menyesal", Jee mengangkat telfon itu.

"Hai" sapa Jimin.
"Hai"
"Masih belum tidur??
"Belum, kau sendiri??
"Sama, aku mimpi buruk lagi.
"Benarkah?? Kau tak apa?? Traumamu kambuh??
"Tak apa, jangan khawatir, aku hanya mimpi buruk, traumaku tidak kambuh.

"Jee ya, kau di balkon?
"Ye, wae??
"Kau pasti tidak memakai penghangat mu, malam ini sangat dingin, jangan sampai kau sakit.
"Kau perhatian sekali, haha"
"Aku tidak sedang bercanda"
"Ne, baiklah, aku masuk kamar saja.

"Jee ya, aku merindukan mu.
"Aku juga.
"Tidurlah, ini sudah larut, kau harus bekerja besok.
"Ne, sampai jumpa.
"Sampai jumpa.

Voter nyaa!!!

House of card || JiminBTS NC 21++ (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang