46

4.1K 209 6
                                    

"jee ya. .
"Oppa, ternyata jimin yang diselamatkan orang tua ku. .hiks. .hiks" jee tak menyangka ternyata yang di selamat kan orang tuanya adalah jimin.

"Jee ya. .tolong jangan menangis" ucap jin mencoba menenangkan.
"Oppa, ternyata orang tua ku sudah lama mengenal jimin" ~jee.
"Maksudmu jee??" Suga agak heran.

"Ne oppa, mereka selalu menelfon ku dan menceritakan tentang jimin dengan ku saat aku masih di Amerika, bahkan mereka meminta ku untuk bertemu dengan jimin malam itu, tapi pesawat ku ditunda, jadi aku tak bisa bertemu dengan nya malam itu.
"Bagaimana mereka bisa kenal??" ~jin.

"Aku juga tidak tau oppa, saat di rumah sakit pun daddy bilang "aku tadi menyelamatkan anak itu, jika kau sempat bertemu dengannya, pastikan dia baik-baik saja,dan sampai kan ucapan terimakasih ku!" dan setelah itu daddy ku koma dan meninggal, aku bahkan tak sempat menanyai namanya, dan ternyata sekarang dia adalah suami ku" jee masih menangis mengingat kejadian itu.

"Jee ya, ini takdir kalian, sepertinya orang tua mu menginginkan kalian bersatu, dan bahkan semesta pun menginginkan demikian, kalian di pertemukan bahkan tanpa di sengaja" suga.
"Ne oppa, memang Daddy ku meninggal kan surat ini" jee menunjukkan surat nya kepada suga dan jin.

"Jee ya, jangan menangis lagi aku yakin orang tua mu sangat bahagia sekarang kau sudah bertemu dengan jimin seperti keinginan mereka" ucap jin.
"Ne oppa"

Tak lama kemudian dokter yang memeriksa jimin sudah keluar dari kamar, jee langsung mendekati dokter tersebut.

"Nona, jangan khawatir tadi itu di akibatkan trauma tuan jimin kambuh, sebaliknya untuk saat ini jauhkan dia dari hal- hal yang memicu trauma nya kambuh, dan usahakan untuk dia agar ikut terapi"
"Ne dok" ~jee.
"Ini resep obat penenang nya"

"Kemari dok, biar saya yang menebusnya" ~rm

Setelah dokter pergi jee dan yang lainnya melihat jimin ke dalam kamar, jee duduk di tepi kasur dekat jimin.

"Jiminie" jee menggenggam tangan jimin.
"Jangan takut aku disini!!".

"Jee ya" suara jimin yang serak.
"Ye"
Jimin mencoba untuk duduk dibantu oleh jee.

"Aku sangat takut jee ya" ucap jimin.
"Kemarilah" jee membawa jimin ke pelukannya.
"Jee ya. . .
"Aku ada disini, jangan takut" jee mengusap punggung jimin.

"Jee ya sebaiknya kami keluar dulu" ucap v.
"Ini obatnya" rm meletakkan obat dan air putih di meja kamar itu.

Jee hanya mengangguk, member yang lain keluar karena mungkin jee butuh waktu dengan jimin.

"Mari minum obat dulu" jee melepaskan pelukan nya, tapi jimin tidak melepaskan nya.
"Jangan, aku masih ingin seperti ini" ucap Jimin mengeratkan pelukannya.
"Ne" jee menepuk punggung jimin.

Jimin kembali tak sadarkan diri di pelukan jee, jee menidurkan jimin kembali di kasur dan menyelimuti nya.

Saat jimin tidur jee hanya duduk menatap nya.

"Daddy, aku sudah menemukan nya, bahkan dia menjadi menantu kalian sekarang" batin jee sambil mengusap pipi polos jimin.

Pagi nya jee sudah mempersiapkan sarapan sebelum jimin bangun.
"Bagaimana jimin??" ~rm.
"Dia masih tidur oppa" senyum jee.
"Jee ya bagaimana dengan terapi jimin??
"Oppa aku sudah pernah membicarakan nya dengan jimin, tapi jimin menolak nya"
"Jee ya kau coba lagi meyakinkan nya ne" ~ rm
"Ne oppa"

Saat mereka asik mengobrol jimin yang sudah bangun mencoba keluar kamar, jee dan rm melihat pintu kamar terbuka terlihat jimin berjalan dengan sempoyongan, melihat jimin yang keluar jee dan rm langsung berlari ke arah nya.

"Jiminie kenapa kesini kau harus istirahat" jee langsung memapah jimin di bantu oleh rm.
"Jee ya aku memanggil mu dari tadi" ~jimin

"Jee ayo bawa jimin masuk" rm.
"Ne oppa"

Mereka membawa jimin kembali ke kamar.
"Jee tetap lh di sini biar aku yang membawa makanan jimin" ucap rm.

"Jiminie" jee memegang tangan jimin.
Jimin hanya tersenyum.

"Masih sakit??" Jee mengusap kepala jimin.
"Aniyo" jimin memegang tangan jee dan meletakkan di pipinya.

"Cepat lah sembuh, mari jalan-jalan lagi" senyum jee.
"Ne chagiya".
Jee mencium bibir jimin.

"Ehem mm" rm yang dapat membawa sarapan jimin melihat mereka berciuman.
"Ah oppa" kaget jee.
"Seperti nya aku mengganggu" senyum rm.

"Seperti nya aku mengganggu" senyum rm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aish hyung" senyum jimin malu.
"Cepat lah sembuh, istri mu sangat khawatir" ~rm.
"Gomawo hyung" ~jimin.
"Jee jiminie aku tinggal ne, ada rapat pagi ini" rm pergi meninggalkan mereka.

Voteeenyaaa!!!

House of card || JiminBTS NC 21++ (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang