"yaak kenapa tidak memberitahu ku kau pengacara muda ternama??" Jimin
"Yaak kau juga tak bilang kau Jimin bts" Jawab Jee.
"Aiishhh kau benar-benar tak mengenaliku?? Padahal kau menyelesaikan kasus Bangtan"
"Aku tidak pernah bertemu kalian, aku hanya di pengadilan bersama manager kalian.
"Ah iya ya, tapi. .aissh sudah lah kita sudah 1:1" ucap Jimin.Akhirnya mereka hanya tertawa.
" Jimin ah ada kabar baik kau besok sudah boleh pulang" ucap jee bahagia.
"Benarkah, baguslah" jawab Jimin.Bukan tidak senang atau mau berlama-lama di rumah sakit, Jimin hanya tidak tau dia akan kemana setelah itu, semalaman Jimin hanya memikirkan tentang kemana dia akan pergi.
Pagi datang, jee bangun lebih dulu dari pada Jimin, setelah mandi Jee melihat Jimin yang sudah bangun.
"Kau sudah bangun, bersiap lah aku akan memanggil suster pria, untuk membantu mu bersiap, aku sudah membeli baju untuk mu, baju mu waktu itu aku lupa mengambil di loundry.
"Kau mau kemana?
"Aku mengurus administrasi dulu, setelah itu kita pulang, aku akan mengantarmu ke Bighit.Setelah selesai mengurus administrasi Jee kembali ke kamar Jimin, Jee mendapati Jimin berdiri di dekat kasurnya bersama dengan suster.
"Sudah siap?"tanya Jee
"Mmm Jee, boleh kita bicara berdua??"Jm"Sus keluar lah tinggalkan saja kursi roda nya di dekat pintu.
"Baik nona.Min Jee mendekati Jimin, tiba-tiba Jimin berlutut memohon agar Jee tidak mengantarkannya ke Bighit.
"Jimin kau sedang apa" kaget Jee melihat Jimin berlutut.
"Jee, tolong jangan antar aku ke Bighit, aku tidak mau kesana, tolong bawa aku bersamamu, atau tinggalkan saja aku di jalan, asal tidak ke Bighit" Jimin menangis."Bagaimana ini??, Aku juga tak mungkin meninggalkan nya di jalan bisa-bisa traumanya kambuh lagi, kalau aku bawa ke apartemen apa dia akan betah nanti??" Batin Jee.
"Jimin, jangan seperti ini, baiklah aku tidak akan mengantarmu kesana" ucap jee.
Akhirnya karena iba melihat jimin Jee tidak jadi mengantar Jimin ke Bighit, di dalam mobil Jimin hanya diam , Jee yang mengemudikan mobil mencoba mencairkan suasana.
"Kau lapar Jimin??
"Ani,aku tidak nafsu makan"
"Kita mampir ke McD dulu, aku sangat lapar" ucap Jee.Setelah membeli makanan Jee mengemudikan mobilnya menuju apartemen.
"Jee turun kan saja aku di stasiun, disana akan lebih baik"ucap Jimin lesu.
"Hei teman kau bicara apa,kau kira aku teman macam apa meninggalkan teman yang baru saja keluar rumah sakit begitu saja di stasiun, kau ingin aku masuk tv karena meninggalkan salah satu member BTS di stasiun??, Kau mau aku di incar fans mu karena berperilaku buruk kepada idolanya??"Hhaha, kau lucu sekali kalau sudah mengomel" akhirnya tawa Jimin keluar.
"Teman aku suka kau tertawa di banding cemberut" ucap Jee.
"Lalu kau membawa ku kemana?? Tanya jimin.
"Ke apartemen ku, tapi itu sangat kecil, mian bila kau tidak nyaman nanti.
"Jangan begitu aku sangat berterima kasih kau telah menolongku.Sampainya di apartemen, Jee membawa Jimin ke kamarnya.
"Jimin mian ini sangat kecil, dan aku hanya punya 1 kasur, kalau tidak keberatan kau mau berbagi kasur dengan ku??
"Teman, kamar mu bagus sekali, aku tidur di sofa saja, kau tidur lh di kasur" Jimin.
"Tidak aku saja di sofa kau di kasur" jee.
"Ani, ini milikmu aku saja di sofa" jimin.
"Begini saja, kita berbagi kasur agar adil" ucap Jee.
"Baiklah" jm.Jangan lupa vote!!!
Bantu share!!!
Maaf kalau ada typo!!
KAMU SEDANG MEMBACA
House of card || JiminBTS NC 21++ (Selesai)
FanfictionBagaimana seorang CEO sekaligus boyband terkenal yang punya masa lalu yang buruk, hingga mengidap Psychogenic Non Epileptic Seizures (PNES), bertemu pengacara cantik dan ceria bertemu?? Langsung saja dibaca!!! bantu vote and share dear!! Terimakasih...