House of card || JiminBTS NC 21++ (Selesai)

37

"Aku mendapat berkas ini dari kantor nya dengan susah payah, ini isi nya adalah riwayat hidup nya" ucap rm.

Apa dia memakai nama itu untuk rumah nya?" Tanya suga.
"Tepat sekali hyung, dan juga untuk Lamborghini itu" jawab rm.

"Wah nama itu sangat bagus, terlihat sangat bule memang" ucap jhope.
"Dan sekedar informasi dia menamatkan kuliahnya dengan nilai tertinggi dan lulus ujian advokat dengan nilai terbaik, jadi Taehyungie itu bagaimana dia sangat keren tadi" rm mengedipkan mata nya.

"Dan pantas saja saat aku bertanya dengan security kompleks siapa pemilik rumah mewah itu, dia menyebutkan nama nya sangat susah dan itu bule" tawa jin.

"Tapi kenapa dia tidak memakai nama itu saja, aku sangat menyukai nama itu" ucap jk.

"Jiminie simpan lah kunci ini, dan ini barang- barang yang di temukan di saku jee, orang yang di administrasi memberikan nya.
"Gomawo hyung"

Malam itu member pulang, yang tinggal hanya jimin, jk dan v.

Setelah semua tidur, jimin hanya duduk di samping jee, dia melihat barang-barang jee yang di berikan rm.

Jimin melihat dompet jee yang berisi, sejumlah uang dan kartu kredit, yang menarik perhatian jimin adalah foto yang tersimpan didalamnya, itu adalah jimin yang di ambil jee dari laci kamarnya.

Selain dompet ada surat yang ditulis jimin untuknya, sedikit terkena darah, karena letak surat itu di saku depan dekat dengan luka tembak jee.

"Ternyata surat itu sudah di tangannya, gomawo kim ah" batin jimin.
"Dia benar-benar jadi malaikat pelindung ku, dia menyelamatkan ku sekali lagi" jimin menatap jee.

"Wah kunci ini sangat berkilau" jimin melihat kunci mobil jee.

Jimin berencana memasukkan barang itu ke dalam tas jee, tapi saat dia membuka tas itu jimin menemukan sesuatu.

"Hmm ini apa?" Jimin melihat buku catatan kecil dan yang membuat nya ingin membuka adalah karena itu seperti diary.

Jimin membuka buku itu, benar saja itu adalah diary jee, jimin membacanya dari awal yang isi nya tentang keluarga nya yang meninggal, hingga mereka bertengkar, halaman terakhir jee menceritakan dia sudah membaca surat jimin.

05/05/****
Jiminie. . .
Aku baru saja membaca surat mu. .
Andai saja egoku dapat ku remukkan mungkin malam ini kita sudah bersama lagi. . .

Aku pergi bukan karena aku membencimu atau menyerah dengan kita, aku perlu waktu sendiri dengan begitu aku bisa menyelamatkan mu agar tetap di hatiku. .

Kau tau jiminie, kau cinta pertama ku yang mematahkan hati ku untuk pertama kalinya. .

Aku tau kau pasti akan datang kepersidangan itu nanti, aku rasa sudah cukup untuk menghukum mu selama ini, aku akan menemui mu lagi dengan sebuah senyuman. .

"Jee ya kau menepati janji mu, dan tersenyum lah lagi, bangun lah jee ya" jimin berbisik, malam itu jimin tertidur di kursi dengan setengah badannya di kasur jee.

Saat pagi datang, v dan jk yang masih tidur di sofa dan jimin yang tidur di tangan jee bangun, jimin langsung melihat jee yang masih saja belum sadar.

"Jee ya bangun lah, kau sudah lama tidur ,apa tidak lapar??
"Banyak yang ingin ku ceritakan" jimin mencium tangan jee.

Tiba-tiba saja bunyi mesin jantung jee berbunyi, jimin langsung memanggil dokter.

V dan jungkook bangun karena suara brisik dokter dan perawat yang datang.

"Wae hyung?" Tanya jk kaget
"Aku juga tidak tau" ucap v

Mereka langsung melihat keadaan jee.
Dokter tiba-tiba panik, dokter langsung menghidupkan alat kejut jantung.

"150 Joule. .satu dua tiga" tubuh jee meloncat saat di beri alat kejut.

Semua member masuk melihat keadaan jee, jimin sangat panik , jungkook memeluk jimin untuk menenangkan nya.

"200 joule . . Satu dua tiga, entah sudah berapa kali dokter menempel kan alat kejut itu, namun jee tidak bangun.

Dokter hanya menggeleng kan kepala melihat ke arah jimin.

"Suster, waktu kematian. .
"Ani. .ani. .ani. .dokter, dia masih hidup. . Aku masih bicara dengannya" ucap jimin menahan air mata nya.

Voteeenyaaa!!!