"jiminie, jangan minum terlalu banyak, aku tak bisa mengangkat mu nanti" ~jee.
"Ani chagiya, aku tak akan minum banyak" senyum jimin.Setelah beberapa jam mereka memutuskan untuk kembali ke kamar masing-masing.
"Ah hyung aku sudah mulai mabuk, aku lebih baik ke kamar saja" ~ jk.
"Aku jug . .a Jungkookie"~ v."Jee ya ayo ke kamar kita"~jimin.
"Kajja" ~ jee."Jee ya kamar ini tak pernah berubah meskipun kau pergi"~ Jimin.
"Sangat berat saat itu untuk ku meninggal kan mu dan rumah ini, bahkan aku sempat menatap wajah mu pagi itu" mata jee menatap kasur."Jee ya berjanji lah kau tak akan meninggalkan ku lagi" jimin menggenggam tangan Jee.
"Aku jan . .
"Chuupp" tiba-tiba Jimin langsung mencium bibir jee.
Jimin melumat bibir jee hingga lidah mereka bertemu.Jimin melepaskan ciuman mereka dan mengusap pipi Jee.
"Jee ya, kau tau aku sangat ingin memasuki mu sekarang, tapi keadaan mu menyelamatkan mu kali ini" senyum jimin.
" aku sangat bersyukur dengan sakit ini, karena ini aku bisa selamat dari terkaman macan seperti mu"~ jee melipat tangannya."Yak nona park, saat kita di Hawaii, akan ku pastikan kau akan menjerit setiap malamnya" jimin menarik pinggang jee mendekati nya.
"Ah dasar mesum, minggir aku ingin mengganti pakaian" jee melepaskan tangan jimin.Jee yang selesai mengganti pakaiannya mendapati jimin sudah berbaring di kasur.
"Kau imut sekali jiminie" senyum jee.
"Kemarilah, aku sangat merindukanmu tidur disebelah ku"Jee membaringkan tubuhnya di sebelah jimin, menjadikan lengan jimin sebagai bantal dan memeluk nya.
"Nyamannya" jee mengeratkan pelukannya.
"Ah aku sangat merindukan pelukan ini" jimin mengusap kepala jee dan menciumnya.
"Kau hangat sekali"~jee.
"Kau menyukainya??
"Sangat, aku sangat menyukai nya""Kau harus memeluk ku setiap saat, mengerti!"~jimin.
"Ne""Mmp, jiminie"
"Ye"
"Bagaimana setelah ini kita pergi untuk terapi trauma mu, setidaknya itu akan membantu mengurangi trauma mu itu"
"Itu tidak perlu chagi, bersama mu aku rasa berlahan trauma ku akan pulih dengan sendirinya""Jiminie. .
"Mmm, kau pasti sangat terganggu dengan trauma ku bukan?" Jimin menatap jee dengan wajah agak sedih."Chuupp"
Jee mencium lembut bibir jimin."Chagiya, aku tak ada keluhan sedikit pun tentang mu, aku ingin yang terbaik untuk mu, dan aku tak ingin kau menderita" jee mengusap pipi Jimin.
Jimin hanya terdiam karena perlakuan jee.
"Ayo tidur, tak usah difikirkan, saranghae!!" Jee kembali memeluk jimin.
"Nado saranghae"2 Minggu setelah nya, luka jee sudah 90% mengering, pagi itu ia lebih dulu bangun dari jimin, selesai mencuci muka di kamar mandi ia masih mendapati jimin masih tidur dengan nyenyak.
"Ah bagaimana dia bisa tidur seperti ini"
Jee menyelimuti jimin kembali, dan turun ke bawah menuju dapur."Ah jee ya kau sudah bangun"~jin.
"Wae, oppa?? Ini masih pagi sekali kau sudah di sini??~ jee.
"Aku. .
"Kau tak di usir lagi kan hyung??~ tiba-tiba jk datang entah dari mana."Aiishh, aku hanya merindukan kalian, anna kemarin pergi ke daegu menemui orang tuanya, jadi aku kesepian"~jin.
"Ah sudahlah, oppa kau masak apa??~jee.
"Spaghetti"
"Itu pasti sangat enak, aku lapar sekali" ~jk."Kajja makan"~jin.
"Ne"~ jk dan jee.
"Yang lain belum bangun??"~jin.
"Seperti nya belum, jimin juga masih tidur"~jee."Jee ya kau sudah ke kantor??"jk.
"Mungkin besok Jungkookie"
"Apa luka nya sudah sembuh?" Jin.
"Sudah oppa, bahkan tidak sakit lagi""Kau sangat berani waktu itu jee ya" jin.
"Hyung dia langsung berdiri didepan jimin hyung waktu itu, aku melihat nya sangat jelas dan darah yang kau tutupi mulai terbentuk di jas mu waktu itu" jk.
"Oppa, aku tak bisa melihat jimin terluka sedikitpun, sudah cukup trauma nya membuat nya susah jangan di tambah lagi dengan tembakan"jee."Bagaimana rasanya?" Jin.
"Oppa kau tau itu sangat sakit sekali, ah kau takkan bisa membayangkan nya" tawa jee.
"Ah perutku tiba-tiba ngilu mendengar nya" jk.
"Kau tau jee jimin hyung sangat hancur mendengar dokter bilang kau sudah tiada" jk."Benarkah??, Tapi aku merasa sakit ku hilang saat yang pertama ku lihat setelah sadar adalah jimin" senyum jee.
"Wah benarkah" tiba-tiba jimin memeluk jee dari belakang."Yak sejak kapan kau datang??" Jee.
"Semenjak kau bilang bahagia melihat ku" jimin mencium pipi jee.
"Ah oppa kenapa tak memberitahu ku dia datang" jee mengeluh ke jin."Haha, suami mu menyuruh ku diam" tawa jin.
"Ah. ., Duduk lah kau akan ke kantor bukan" jee.
"Ani, aku mengambil libur hari ini, ayo kita jalan-jalan!!" Jimin menyantap makanan nya.
"Benarkah??, Wah ayooo!!" Jee tersenyum bahagia.Voteeenyaaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
House of card || JiminBTS NC 21++ (Selesai)
FanfictionBagaimana seorang CEO sekaligus boyband terkenal yang punya masa lalu yang buruk, hingga mengidap Psychogenic Non Epileptic Seizures (PNES), bertemu pengacara cantik dan ceria bertemu?? Langsung saja dibaca!!! bantu vote and share dear!! Terimakasih...