Jimin langsung berdiri di samping jee, perasaan nya hancur melihat jee, dan yang lebih membuatnya hancur, ia harus kehilangan bayinya.
"Hyung, kami akan memakamkan bayi mereka, hyung dan nuna temani mereka saja" ucap suga.
"Ne kalian berhati-hati lah, ah ya namjoon, segera cari pelakunya" ucap jin.
"Aku akan melakukan yang terbaik hyung" ucap rm.
"Ayo, v, jk, namjoon, hobi, kita pergi" ucap suga.
"Ne" jawab mereka serentak.Jimin memegang tangan jee, tangisnya tak kunjung henti dari tadi.
"Jee ya, mianhe hiks hiks, mian aku tidak bisa menjagamu dan anak kita"
"Jimini, kau harus kuat, jika kau lemah siapa yang akan menguat kan jee??" Ucap anna.
"Nuna apa yang harus aku lakukan, apa yang akan aku jawab nanti jika dia bertanya""Beritahu semuanya, buat dia mengerti, ne!!".
Beberapa jam kemudian, jee sadar dari pengaruh biusnya.
"Jee ya, kau sudah sadar chagi?" Tanya jimin.
"Jiminie, aku dimana?"
"Kau di rumah sakit Chagi"Jee yang mengingat bahwa dia ditabrak di parkiran mobil.
"Jiminie, anakku?" Jee langsung memegang perutnya yang sudah kembali rata.
"Jee ya tenang lah dulu, anak kita sudah di surga, kau harus ikhlas chagi" jimin memeluk jee."Ani, ani, jiminie,itu tidak mungkin terjadi, hiks hiks" jee meremas rambutnya.
"Jee yaa. ." tatap jimin"Ini gara-gara mu, kau tak mengangkat telfon ku berkali-kali, kau tau aku takut sekali" teriak jee,
"Jee ya tenang lah" ucap anna."Pergi. . pergi kalian semuaa" teriak jee sambil menangis.
"Chagiya. .
"Pergiiiii hiks hiks. .Suster menyuntikkan bius di tangan jee, agar dia agak tenang.
"Jiminie mari kita keluar dia sangat sedih, dokter akan membantu nya" ucap jin.
Jimin mengikuti perkataan jin, mereka berdua keluar dari ruangan jee.
Jee POV
Saat aku terbangun, aku melihat jimin yang menangis memegang tangan ku, aku tak ingat apa yang terjadi, dan saat mengingat nya, aku memeriksa perutku, terasa sakit.Jimin memberitahu ku hal yang membuat ku sangat hancur, bahwa bayi ku harus pergi meninggalkan ku.
Aku tiba-tiba saja sangat marah kepada jimin, seandainya dia mengangkat panggilanku bayi ku tak akan berakhir seperti ini.
30 menit setelah nya, aku terbangun lagi dari pengaruh obat bius yang di suntik kan kepada ku saat aku histeris dan memarahi jimin.
Aku melihat seseorang masuk, siapa lagi kalau bukan jimin, dia mendekati ku.
"Chagi kau sudah sadar? Ucapnya memegang tangan ku.
Aku melepaskan tangan ku dari pegangan nya, dan membalikkan badan ku membelakangi jimin, ada rasa kesal dengan jimin bercampur penyesalan ku.
"Mianhe chagi hiks hiks" aku mendengar jimin menangis membuat air mata ku menetes.
"Keluar lah aku ingin sendiri" kataku mengusir jimin.Aku mendengar pintu terbuka, mungkin jimin yang sudah pergi, tapi aku merasakan seseorang duduk di kasur ku.
Suara lembut menyapaku, aku menoleh melihat nya, ternyata anna eonnie.
"Jee ya"
"Eonni, hiks hiks" aku duduk dan memeluknya."Jee ya kau harus kuat, ini sudah di atur oleh yang maha kuasa"
"Eonni, andai saja aku menuruti perkataan jimin untuk pergi bersama nya, ini tak akan terjadi"
"Jangan menyalahkan dirimu, kau harus ikhlas menghadapi nya.Author POV
Hampir seminggu jee di rawat, dia tak mau berbicara dengan siapapun termasuk jimin, kecuali anna dan kim.Jee dan jimin sangat terluka karena kehilangan bayi mereka, mereka berdua menyalahkan diri masing-masing.
Jimin yang berusaha membuat jee mau berbicara dengannya yang terjadi hanya sia-sia jee terus mendiamkannya, hingga jimin menjadi muak.
"Jee ya jangan mengabaikan ku seperti ini" ucap jimin.
Jee hanya diam, tatapan nya kosong mengarah langit-langit rumah sakit.
"Baiklah kalau kau akan terus diam, kau pikir ini semua salah ku, apa kau mendengarkan saat aku meminta mu untuk menungguku?, Kau bahkan hanya memikirkan dirimu, kau pikir hanya kau yang hancur aku juga, itu juga bayi ku kau tau" jimin membentak jee.
"Kau pergi lah aku tak membutuhkan mu disini" ucap jee.
Jimin pergi dengan hati yang marah dan sedih karena membentak jee.
Voteeenyaaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
House of card || JiminBTS NC 21++ (Selesai)
FanfictionBagaimana seorang CEO sekaligus boyband terkenal yang punya masa lalu yang buruk, hingga mengidap Psychogenic Non Epileptic Seizures (PNES), bertemu pengacara cantik dan ceria bertemu?? Langsung saja dibaca!!! bantu vote and share dear!! Terimakasih...