1

21.2K 719 7
                                    

Meeting hari ini selesai ucap seorang wanita muda, yang memimpin rapat siapa lagi kalau bukan pengacara min Jee.

"Nona Jee, ada kiriman dari Bighit ucapan terimakasih atas kemenangan Bighit tentang plagiat sebulan lalu" ucap sekretaris Kim.
"Bu Kim, tolong suruh supirku bawakan ke apartemen saja!!" Jawab Jee
"Baik nona"
"Bu Kim aku ingin mengajakmu minum malam ini, kau bersedia??
"Nona untuk mu aku punya banyak waktu" senyum sekretaris Kim.

Sekretaris Kim sebenarnya teman baik min Jee dari kecil mereka selalu bersama, dan karena firma hukum milik ayahnya min Jee di wariskan untuk nya, min Jee membawa Kim untuk bekerja disana.

"Aahhhh aku capek sekali" ucap Jee
"Aku juga nona Jee" Kim.
"Yaak Kim kita sudah di luar kantor kau masih saja memanggil ku dengan nona.
" Mian aku selalu terbawa suasana Jee"
"Kita minum di tempat biasa?? Tanya Jee
"Okeee" jawab Kim.

"Jee kenapa tidak tinggal saja di rumah mewah mu itu, kenapa harus di apartemen itu, maksud ku buka jelek tapi tidak setara saja dengan uang mu yang banyak" Kim.
"Kim aku nyaman disana, walaupun ayah ku mewarisi harta sebanyak itu, tapi apartemen itu pertama kali aku beli dengan uangku sendiri.
"Baiklah baiklah kau mengulang itu Beratus kali" tawa Kim.

Mereka yang sedikit mabuk memutuskan untuk pulang. Jee meminta Kim menurunkannya dekat taman yang tak jauh dari apartemen, dia sering kesana bila merasa kesepian, dia memang tidak pernah dekat dengan orang lain selain Kim.

" Jee kau yakin turun disini aku akan antar ke rumah"
"Tidak perlu aku ingin berjalan-jalan dulu" jawab Jee.
"Baiklah, beristirahat lah, besok kita juga libur, bye-bye!!"
"Bye-bye" ucap Jee melihat mobil Kim berlalu.

Di jalan Jee tak sengaja melihat namja bertopi hitam jalan agak sempoyongan dan memegang kepalanya.

"Aisss dia terlalu mabuk, mengapa jalan sendirian" batin Jee.

Namja tersebut semakin dekat dengannya.
"Hei tuan kau tak apa" tanya Jee.
Namja tersebut jatuh ke tubuh Jee.

"Hei tuan, bangun lah, tuan" panggil Jee mengguncang tubuh namja tersebut, jee meletakkan kepala namja itu di pahanya.

"Aku harus bagaimana ini??
"Telfon Kim!!
"Aisshh tidak di angkat.
"Pak tolong jemput saya dekat taman biasa"
"Baik non" jawab supir Jee.

"Non ada apa ini?" Tanya supir.
"Nanti saja pak, kita bawa dia ke rumah sakit milik kantor kita, cepat bantu saya angkat pak!!

Di dalam mobil Jee melihat muka namja tersebut yang putih namun sangat pucat.

"Non, dia tampan ya" ucap supir
"Aisshh bapak cepat saja" jawab Jee malu2

"Tapi dia memang tampan" batin Jee.

***

Dirumah sakit, Jee menunggu di luar ruangan tempat namja tersebut di periksa, selang beberapa menit dokter keluar dari ruangan itu.

"Dok bagaimana keadaannya?? Jee

"Dia baik-baik saja namun sepertinya dia mengalami PNES atau trauma berat,yang membuat dia pingsan tadi, apa nona sudah memberitahu keluarganya?

"Ah itu dok, dia tidak membawa identitas dan hp, aku akan bertanya kalau dia sudah sadar, aku akan bertanggungjawab selama keluarga nya belum diketahui.

Jee duduk di sebelah namja tersebut, dan tertidur disana hingga pagi.

"Akhh"
"Kau sudah sadar?? Tanya Jee.
"Kepalaku sakit sekali"
"Tidurlah dulu jangan terlalu banyak bergerak" ucap jee.

"Aku boleh tau nama mu? Tadi malam kau pingsan di taman, aku ingin beritahu keluarga mu tapi kau tidak membawa identitas apapun termasuk hp.
"Aku Jimin, kau sendiri??
"Aku Jee, beri tahu aku kontak keluarga mu.
" Jangan, jangan beritahu mereka" jm.
"Wae?? Jawab Jee
"Aku tidak ingin bertemu mereka!!

"Dia memiliki trauma berat yang membuat dia pingsan" perkataan dokter terngiang di benak Jee, entah kenapa ia sangat ingin membantu Jimin, padahal dia tak kenal sama sekali.

"Baiklah, kau istirahat lah sebentar lagi makanan mu datang.
"Ne" jawab Jimin singkat.

Bantu vote dan share ya!!
Maaf kalau ada typo!!

House of card || JiminBTS NC 21++ (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang