Part 8

117 26 3
                                    

"Salma, Najwa gue duluan yah soalnya udah dijemput sama bokap gue" Alina meninggalkan Salma dan Najwa.

Pelajaran sudah berakhir, kini semua siswa berhamburan keluar sekolahan.  Sehingga jalan raya yang ada didepan sekolah macet karenanya.

Seperti biasa Najwa dan Salma menunggu jemputan dihalte sekolah. Namun, hampir semua siswa sudah pulang hanya menyisahkan beberapa. Tapi mereka berdua tidak kunjung dijemput.

Ketika mereka berdua celinguan menoleh kanan dan kiri tiba-tiba.

"Assalamu'alaikum, kamu Najwa kan?" sapa seseorang dari arah sebelah kiri Najwa.

Deg

Najwa menoleh kearah samping.

'Kak Fatih'

"Najwa gue cabut dulu yah, Assalamu'alaikum" pamit Salma sembari berlari meninggalkan Najwa berdua dengan Fatih.

"Waalaikumussalam"

'Ya Allah semoga Salma gak papa' batin Najwa yang masih memandangi kepergian sahabatnya.

"Kamu Najwa kan?" tanyanya lagi.

"Hah? Iya kak ada yang bisa saya bantu"

"Begini, saya sebagai ketua rohis mau meminta izin sama kamu, gimana kalau kamu jadi wakil ketuanya? Soalnya Wakil yang lama sudah mengundurkan diri dan dia bilang kalau kamu yang harus menggantikannya" ujar Fatih.

Najwa kaget mendengarnya, pasalnya dia anggota rohis baru. Ia tidak enak sama anggota yang lama. Yang lebih penting lagi, siapa yang menjadi wakil lama? Apakah Najwa mengenalnya?

"Tapi kak, saya kan masih anggota baru"

"Besok kamu datang saja keruang rohis, terus kita rapatkan disana" Najwa mengangguk paham. "Saya pamit dulu, Assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam"

Tin...tin...

Saat kepergian Fatih, saat itu pula Furqan datang menjemput Najwa.

Najwa berjalan menghampiri kakaknya dan menyalimi Furqan ketika Najwa sudah memasuki mobil.

"Itu tadi siapa? Seseorang yang selama ini menjadi topik di pikiran kamu? Ngaku hayo! Jadi dia yah yang buat adiknya Furqan bisa mengenal cinta? Ehm, menurut kakak sih dia pantas buat kamu, jadi adik ipar yang baik. Udah kelihatan deh dari wajahnya kalau dia sering wudhu, berseri kayak kakak. Kalau begitu kakak merestui jika dia mengkhitbah kamu"

"Kakak ngomong apa sih? Ngawor banget. Dia itu bukan orang yang Najwa suka. Tapi dia ketemu Najwa buat ngomongin kalau besok harus hadir rapat diruang rohis, gitu" jelas Najwa. Kalau iya Najwa suka sama Fatih bisa-bisa Salma marah besar sama dia, kan gak enak banget.

"Oh jadi dia bukan calon adik ipar yah? Duh padahalkan kakak udah berharap"

Furqan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang hingga sampai tujuan dengan selamat.

***
Ditengah panasnya matahari kini Rafa asik bermain basket dilapangan rumahnya. Hanya ini satu-satunya buat terhindar dari perbincangan sama mamanya. Tak tahu mengapa ia sangat sangat tidak ingin berbicara sama mamanya. Padahal hatinya sangat ingin namun sekarang ego yang menyelimuti dirinya sehingga tak ada sedikitpun niatan buat bicara sama mamanya.

Terlihat wanita paruh baya sedang berjalan kearah lapangan membawa nampan yang berisi jus kesukaan Rafa ketika sedang main basket.

"Nak, mama sudah buatin jus buat kamu. Dimknum yah!" pinta sari. Rafa mengacuhkan ucapan Sari dengan tetap bermain basket.

Cinta DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang