S E L A M A T M E M B A C A 🎉🎉
Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan yang utama.
***
Terlihat seorang gadis berhijab lebar tengah duduk dihalte untuk menunggu jemputan. Siapa lagi kalau bukan Najwa yang tengah membaca buku novelnya. Hampir semua siswa sudah kembali kerumahnya masing masing. Jadi hanya beberapa siswa saja yang ada disekolah.Kini Najwa tengah menunggu kakaknya menjemput. Sudah banyak menit ia menunggu dihalte sekolah. Hingga sampai bosan. Pasalnya Najwa hanya sendiri disini ditemani dengan buku novelnya.
"Assalmu'alaikum" salam seseorang dari samping tubuh Najwa. Jarak diantara mereka perkiraan 1 meter. Tapi masih terdengar dipendengaran Najwa.
"Waalaikumussalam" Najwa menoleh sekilas.
"Kenalin nama gue Fadli" ucapnya sembari mengulurkan tangannya.
Najwa hanya memandangi uluran tangan dari Fadli, lalu ia menangkupkan kedua tangannya kedada,"Najwa"
Meskipun hanya sekilas mendengar suara Najwa terdengar begitu merdu dipendengaran Fadli.
"Ehm, he" sebelumnya Fadli berharap ia akan merasakan balasan ulurannya dengan tangan Najwa. Namun kini ia memandangi tangannya iba.
"Lo anak baru disini" tanya Fadli basa basi yang hanya diangguki Najwa.
"Sekarang lo nempat dikelas apa?"
"Kelas XI ipa 2" jawab Najwa yang masih fokus dengan bacaannya.
"Kalau mau cari gue pergi aja kekelas XII ips 3, siapa tahu lo mau gue lamar" kini Najwa beralih memandang Fadli dengan tatapan bertanya. "Tidak, hanya becanda" lanjutnya dengan diiringi cengiran kuda.
Beberapa menit datanglah mobil putih didepan mereka. Sepertinya salah satu dari mereka ada yang sudah dijemput.
"Najwa mau diantar pulang?" tawar Fadli sembari berjalan kearah mobilnya.
"Tidak, terima kasih." jawab Najwa sesopan mungkin biar tidak menyinggung lawan bicaranya.
"Mau hujan loh, beneran masih mau disini" Najwa mengangguk. "Yah sudah gue pamit dulu."
Mobil Fadli berjalan dengan kecepatan sedang. Didalam mobil terdapat dua insan yang tengah bercengkram riang.
"Itu tadi siapanya tuan? Pacarnya?"
"Bukan, tapi calon istri saya" ucapnya santai.
Setelah kepergian mobil milik Fadli, awan yang tadi gelap kini menurunkan rintikan hujan.
Najwa mengambil hp miliknya kedalam saku bertujuan untuk menelfon kakaknya.
"Halo, Assalamu'alaikum kak."
......
"Kakak sekarang dimana? Najwa udah nunggu dihalte sekolah."
......
"Oh yah sudah, Najwa akan cari taxi."
......
"Waalaikumussalam."
Dijam sore seperti ini jarang taxi lewat disekitar sini. Buktinya sedari tadi tidak ada taxi lewat didepan Najwa. Terpaksa Najwa menunggu sampai air hujan redah baru ia akan berjalan kaki menuju rumahnya.
Lama menunggu akhirnya air hujan redah tepat suara adzan berkumandang menandakan bahwa waktu asar sudah tiba. Najwa berniat sebelum pulang ia akan melaksanak sholat dimusholah sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Diamku
Spiritualبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيم Disinilah tempat ia menunggu, menunggu ditepi hatinya. Menanti cela itu terbuka untuk diri yang tak mungkin bisa bertahtah. Tak lama cela itu terbuka, namun bukan untuk dirinya. Yah, cela itu untuk orang lain yan...