Part 14

115 22 0
                                    

"Siapa dia?" gumam Rafa yang masih menatap kearah si gadis meskipun sudah tak terlihat.

Kring...kring...kring

Tepat bel berbunyi Rafa sudah berada disekitaran depan kelasnya. Semua siswa bergerumbulan masuk kedalam kelasnya tak terkecuali Rafa.

"Bro sekarang ulangan matematika!gue kemarin gak belajar gimana nih? Apa lo udah belajar?" ketika Rafa memasuki kelas ia dihebohkan dengan sahabatnya sendiri, siapa lagi kalau bukan Aldi.

"Aldi...Aldi temen sakit gak ditanya kenapa kek malah nanyain udah belajar belum. Memang otak lo butuh diservis" sahut Akmal dari belakang tubuh Aldi.

"Memangnya ada? Kalau ada biar nanti gue kesana. Sekalian beli otak yang loadingnya gak lama, biar gak kayak otak gue sekarang ini. Sekali mikir, jawabannya tahun depan baru dapet" ujar Aldi.

"Mangkannya otak lo udah kulot" Fadli ikut menimpali.

"Gurunya dateng guys" teriak salah satu siswa.

Semua murid berhamburan pergi kebangkunya masing masing. Namun berbeda dengan Rafa yang biasa saja menghadapinya. Kata Ulangan tidak membuat hati Rafa risau meskipun semalamnya ia tak belajar. Baginya Ulangan hal sepele yang harus dinikmati dengan hikmat. Masalah nilai, belakangan saja.

"Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh" salam guru memulai pembelajaran.

"Waalaikumussalam warahmatullah wabarakatuh" balas semua siswa penghuni kelas.

"Baik, mari kita mulai ulangannya. Saya minta yang memiliki absen ganjil harap keluar karena akan ada sesi kedua."

"Hah?" rengek satu kelas.

Terpaksa siswa yang memiliki absen ganjil keluar dengan tak bersemangat. Pasalnya anak yang pintar dalam bidang matematika mayoritas memiliki absen genap. Jadi mereka tidak bisa menyontek.

"Di lo gak keluar?" tanya Akmal ketika melihat Aldi berlendetan dibahu kanan Rafa.

"Bu Aldi gak mau keluar." adu Fadli.

"Aldi, bukannya kamu absen ganjil?kenapa masih ada disini?" tanya guru dengan nada sedikit keras.

"Sebentar bu saya masih rindu sama ayangku, kan habis ini kita berpisah" Aldi semakin manja dilengan Rafa.

"Sudah Aldi cepat keluar nanti waktu ulangannya habis" ucap bu Guru.

"Yah gak jadi ulangan bu" jawab Aldi santai.

"Ayo Aldi cepat keluar apa mau ibu seret?" ucap bu guru sedikit membentak.

"Iya bu ini juga mau keluar" sebelum Aldi beranjak dari tempatnya ia membisikkan sesuatu ditelinga Rafa.
'Jangan lupa beritahu gue jawabannya' "Ogah" jawab Rafa ketika Aldi sudah berlari keluar.

Ulangan sudah dimulai, yang tadinya kelas rusuh kini menjadi sunyi. Semua fokus pada soal yang diberikan guru. Ada sebagian yang mengerjakan sendiri dan menyontek teman satu keteman yang lain bahkan ada pun yang membuka buku. Beginilah kegiatan murid kalau ulangan ataupun ujian, hal yang wajib dilestarikan. Haha, jangan ditiru yah Authornya.

Hingga waktunya selesai, babak pertama maupun kedua. Kini mata pelajaran sudah berganti. Yang tadinya tegang sekarang sudah menjadi bosan. Siswa mana yang gak bosan dengan pelajaran sejarah. Pasti ada tapi mayoritas bosan lebih tepatnya gak suka. Kenapa? Karena selalu mengingat masa lalu.

Kring...kring...kring

Sampai akhirnya bunyi bel yang sedari tadi ditunggu berbunyi juga.

"Bro kekantin yuk!" ajak Akmal.

"Kalian aja gue gak dulu" ucap Rafa santai.

"Beneran? Gue traktir deh?" Fadli ikut menimpali.

Cinta DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang