Part 16

104 21 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Untuk part ini mengingat kejadian masa lalu yah. Jadi kalau agak gk jelas maafin author.

HAPPY READY 🎉🎉🎉🎉

*****

Tak ada kata sia sia didunia ini. Semuanya butuh proses, sampai kita bisa mendapatkan apa yang kita mau.

-Cinta Diamku-

____________________________________________________________________________

Flasback on

"Kak, Najwa aku bawa jalan jalan kepasar malam yah?"

Sarah sedikit ragu dengan Mila adiknya yang baru beberapa hari sembuh dari penyakitnya. Mila frustasi ketika mengetahui bahwa suaminya menikah diam diam dengan sahabatnya sendiri. Berbulan bulan Mila tidak bisa mengendalikan pikirannya sendiri sehingga mau tak mau Mila harus dirawat dirumah sakit jiwa. Beberapa bulan Mila dinyatakan sembuh oleh dokter, namun penyakitnya akan kambuh jika ia mengingat masa lalunya.

Mantan suami Mila pergi tak tahu kemana membawa anak satu satunya Mila. Dimana seharusnya anak itu menjadi pendukung hidupnya yang begitu rapuh. Hanyalah dia satu satunya penghibur Mila ketika dirinya sedih namun kini mantan suaminya membawa pergi dengan istri barunya.

Mila tak tahu sekarang bagaimana kondisi anaknya. Mungkin cantik seperti ponokannya Najwa. Mila sudah menghanggap Najwa sebagai anaknya sendiri. Ia sangat menyayangi putri kakaknya ini.

"Ayolah kak gak papa, aku janji akan menjaga Najwa dengan baik."

Sarah berfikir lebih baik menyuruh Furqan untuk ikut ke pasar malam agar bisa menemani Najwa. Sarah hanya takut jika Mila tiba tiba penyakitnya kambuh. Bukankah dunia ini sempit sehingga Mila beberapa persen bisa menemui mantan dan sahabatnya.

"Furqan sayang kamu maukan ikut kepasar malam." Sarah berjalan menuju Furqan dimeja tamu yang tengah fokus dengan buku tugasnya.

"Furqan banyak tugas umi, lain kali aja." ucapnya yang masih menatap buku tugasnya.

"Mbak jangan khawatir Najwa akan terus saja jaga kok. Yah kan?" Najwa kecil mengangguk ketika mendengarkan ucapan tantenya.

Sarah masih tetap ragu dengan perkataan Mila. Ia tak yakin mereka akan baik baik saja. Pasalnya beberapa bulan Mila dinyatakan sembuh total. Masih beberapa bulan, belum menginjak tahun. Sarah tidak yakin dengan hal itu.

"Sudah ijinkan saja." Imran tiba tiba datang menuruni anak tangga dengan santainya.

"Tuh mas Imran aja ngijinin masa mbak enggak."

"Yakinlah mereka akan baik baik saja." ucap Imran sembari merangkul istrinya dari samping. Sarah menatap suaminya dan diangguki oleh Imran.

"Gimana mbak?" Mila mengulang tanya antusias. Sarah memandangi putrinya sekilas lalu memandang adiknya sembari mengangguk.

"Yes, ayo sayang. Salim dulu sama abi umi." Najwa berjalan menghampiri kedua orang tuanya dan mencium punggung tangannya bergantian.

Mila menggandeng tangan Najwa sembari berjalan menuju garasi mobil.

"Kamu naik apa dek?"

"Naik motor mbak, pengen ngehirup angin malam." jawab Mila sembari menaikkan Najwa pada motor.

Cinta DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang