SELAMATMEMBACA 🎉🎉🎉
***
"Wa gimana kalau sekarang kita kerumah Salma naik mobil gue" ucap Alina sembari memasukkan bukunya kedalam tas. Sekarang sudah waktunya jam belajar selesai.
"Ehm, sebentar yah aku minta ijin dulu sama Umi" Alina mengangguk.
Najwa mengambil ponselnya didalam tas, dicarilah nomor uminya.
"Assalamu'alaikum, umi"
"......"
"Umi Najwa boleh enggak jenguk teman Najwa?"
"......"
"Iya umi, Wassalamu'alaikum"
Najwa menutup telfonnya.
"Udah?" Najwa tersenyum menandakan iya.
Mereka berjalan menuju parkiran.
Sesampainya diparkiran mereka melihat Iqbal tengah memakai helm terbalik sembari menari-nari seperti yang lagi viral, sedangkan didepannya ada Deni yang memvideonya.
"He curut lo ngapain? Kayak orang gila tahu gak" ejek Alina, Iqbal yang mendengar ucapan Alina langsung memberhentikan kegiatannya.
Deni merasa tak enak berada disini ia berniat berpamit pergi. "Gue pamit dulu yah" pamitnya sembari menepuk bahu Iqbal. "Thank yah bro" ucap Iqbal.
Alina dan Najwa mendekati Iqbal yang sibuk dengan ponselnya.
"Lo tadi ngapain?" tanya Alina lagi.
"Gue joget chalen yang viral itu loh masak lo gak tahu." ujar Iqbal.
"Biar apa?"
"Biar gue bisa viral terus diundang diacara tv, jadi artis, ngebanggain orang tua, sama jadi siswa kebanggaan sekolah lah."
"Mimpi lo ketinggian bro, bukan orang tua lo seneng tapi sebaliknya, Malu. hahaha"
"Udah Al tertawanya, kita jadi gak kerumahnya Salma?" tanya Najwa.
"Oh yah gue sampai lupa, Bal lo ikut gak kerumahnya Salma?"
"Bentar yah gue ngecek grup dulu, biasalah orang sibuk" Tangan Iqbal mulai mengotak ngatik ponselnya.
"Sok iyeh lo"
"Ok gue ikut" mata Alina berbinar kearah Iqbal. Iqbal merasa aneh dilihat seperti itu, pasti ada sesuatu yang gak enak.
"Lo yang nyetir yah" ucap Alina sembari menyodorkan kunci mobil miliknya.
"Tuh kan gue udah kira" Iqbal mengambil ahli kuncinya.
Mereka memasuki mobil milik Alina. Sekarang posisi mereka dengan Iqbal yang duduk didepan untuk mengendarai mobilnya sedangkan para kaum hawa duduk dibelakang.
"Kalian pikir gue supir apa" ujar Iqbal tak terima. "Pindah satu kedepan" lanjutnya. "Bidadariku maukah kamu duduk disampingku" ucap Iqbal sembari memandang Najwa dari arah kaca kecil yang berada didekat kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Diamku
Spiritualبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيم Disinilah tempat ia menunggu, menunggu ditepi hatinya. Menanti cela itu terbuka untuk diri yang tak mungkin bisa bertahtah. Tak lama cela itu terbuka, namun bukan untuk dirinya. Yah, cela itu untuk orang lain yan...