10 - Menyerah ❄

1.1K 89 56
                                    

Mungkin Ini Saatnya Aku Berhenti , Maaf Aku Menyerah


Libur kenaikan kelas telah usai, Aletha cewek berkulit putih dengan rambut hitam dikuncir kuda itu sudah berdiri menghadap sekolahnya, meskipun jam di pergelangan tangan masih menunjukkan pukul enam lebih lima belas menit. Ia menggendong tas berwarna pink kesukaannya, tersenyum lebar menatap pintu masuk dengan berdebar, berharap segera bertemu dengan arka yang tak dia temui selama liburan semester.

Aletha bergegas pergi menuju kelas Arka, dugaannya benar Arka belum tiba di sekolah karena biasanya Arka akan sampai sekolah sekitar pukul 6.20 jadi masih sekitar 5 menit lagi, Aletha memutuskan untuk duduk di kursi depan kelas Arka, ia memakai earphone nya sambil bersenandung kecil dan menghentakkan kaki mengikuti irama musik. Selang beberapa menit orang yang di tunggu akhirnya datang juga.

"Pagi kak Arka," sapa Aletha.

"Hmm."

"Kak Arka kangen gak sama Aletha?" tanya Aletha.

"Nggak."

"Kok gak kangen sih, aku aja kangen sama kakak," seru Aletha sambil cemberut.

Arka hanya menghendikkan bahu sebagai jawaban lalu pergi berlalu ke dalam kelas meninggalkan Aletha yang sedang mengentak hentakkan kakinya kesal karena sikap Arka yang sama sekali belum berubah tetap dingin dan cuek. Bisa dibilang ini sudah sekitar 2 semester Aletha mengejar Arka dan mencoba meluluhkan hati es nya, berbagai cara sudah ia coba tetapi tetap saja aletha belum bisa mencairkan es yang berada di hati Arka.

Hari ini juga adalah hari pertama masuk sekolah bagi siswa siswi baru setelah kemarin melaksanakan mos selama 3 hari. Arka melangkahkan kaki menuju kelasnya di susul Aletha yang mengikuti di belakangnya, seperti tahun tahun sebelumya setelah acara mos selesai selalu saja keesokan paginya meja arka akan penuh dengan banyak surat dan coklat, jangan heran dengan semua itu karena arka itu termasuk most wanted disekolah sudah ganteng, pintar, anggota osis siapa juga yang tidak jatuh kedalam pesonanya, Aletha yang melihat itu langsung saja menuju ke meja Arka dan mengambil semua surat dan coklat itu.

"Ngapain?" tanya Arka.

"Ya mau buang ini lah," seru Aletha sambil mengambil surat dan coklat.

"Jangan buang, mubazir," ucap Arka.

"Trus kak Arka mau simpen semua gitu, gak boleh pokoknya," seru Aletha.

"Kasih anak kelas, gak baik buang makanan, gak semua orang seberuntung kita," seru Arka.

"Emang gak salah pilih deh," seru Aletha sambil tersenyum.

"Pilih apa?" tanya Arka.

"Pilih cowok."

Kedaan tiba-tiba hening seketika Aletha yang sibuk menyingkirkan surat dan coklat dari meja Arka, dan Arka yang sibuk dengan ponselnya sendiri sebelum akhirnya Leon dan Darrel memasuki kelas

"Ehh ada Aletha," seru Darrel.

"Pagi-pagi udah berduaan aja," seru Leon.

"Coklat siapa nih banyak banget," tanya Darrel.

"Buat kita ya ka," ucap Leon.

"Terserah," seru Arka tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Yakin gk mau makan ini?" tanya Darrel.

"Kak Arka gak boleh makan itu, buat kak Darrel sma kak Leon aja," jawab Aletha.

"Kenpa? Lo cemburu y," seru Leon.

"Yaiyalah."

"Gengsi dikit kali Ta, jujur banget," seru Darrel.

"Biarin bohong kan dosa."

Aletha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang