Ibarat jalan yang tak selalu lurus, hubungan pun tak akan selalu mulus. Kadang kalanya keegoisan dan masalah datang untuk menguji kedewasaan hubungan
Bel pulang sekolah telah berbunyi 20 menit yang lalu tapi gadis cantik dengan rambut sebahu itu masih betah berdiam diri di dalam kelas. Bunyi notifikasi yang berasal dari ponselnya ia abaikan begitu saja, seakan sudah mengetahui siapa yang mengirimkannya pesan. Aletha hanya terlalu malas bertemu dengan Arka, hatinya masih terasa sesak mengingat ucapan yang di lontarkan kepadanya tadi, meskipun ia juga paham kalau perbuatannya tadi memang sedikit keterlaluan tapi ucapan Arka tadi juga tidak bisa ia benarkan.
Aletha melihat ke arah ponselnya yang memunculkan 5 pesan dari Arka dan 2 panggilan tak terjawab, ia bangkit dari tempat duduknya kemudian bergegas pulang, sekolah terlihat sudah sepi semua temannya juga sudah pulang termasuk Anisa. Baru saja langkahnya mencapai pintu ia sudah di hadapkan dengan seorang laki-laki yang berdiri sambil menatap datar kearahnya.
" Kenapa gak di bales ?"
Aletha hanya diam tanpa mau menjawab pertanyaan dari Arka.
" Punya mulut? Masih bisa ngomong kan?"
" Ayo pulang!" sambungnya dengan nada tegas.
Aletha melihat ke arah Arka kemudian tersenyum masam, ia berlalu begitu saja meninggalkan Arka tanpa mengucapkan satu patah kata pun.
Sebuah tarikan tangan menghentikan langkahnya, dilihatnya Arka dengan muka merah padam memendam emosi, " Apasih kak?!" seru Aletha menyentakkan tangan Arka.
" Ayo pulang!" seru Arka mencoba tenang, ia tidak boleh tersulut emosi seperti Aletha.
" Aku mau pulang sendiri."
" Nurut bisa?" seru Arka penuh peringatan.
" Kenapa sih, aku mau pulang sendiri! kenapa nggak nganterin aja si pelakor tadi!"
" Sandra gak ada hubungannya sama masalah kita," seru Arka kesal.
" Gak ada hubungannya? jelas jelas tadi kakak bentak aku cuma buat belain dia," seru Aletha tertawa miris.
" Kalau kakak suka sama dia kenapa harus pacarin aku. karena kasihan, iya?" seru Aletha tersenyum getir.
Arka tak habis pikir dengan pikiran Aletha, niatnya tadi ia akan meminta maaf karena perkataannya tadi yang menyakiti hati Aletha dan berharap Aletha menyadari kesalahan yang ia buat, tetapi ternyata dugaannya salah, Aletha malah membuat masalah yang tadinya sepela ini menjadi masalah yang besar.
" Ternyata gue salah... " seru Arka menjeda ucapannya.
Ia mendekatkan diri ke telinga Aletha kemudian membisikkan sesuatu, "karena jadiin cewek yang egois dan kekanak kanakan kayak lo sebagai pacar," seru Arka datar kemudian pergi meninggalkan Aletha sendirian di lorong kelas yang terlihat sangat sepi.
Kaki Aletha lemas, otonya seakan mati rasa. Ia tak mampu menahan beban, tubuhnya luruh ke lantai, ia menangis sesenggukan sambil memukul mukul dadanya berharap rasa sakit akan ucapan yang baru saja di lontarkan Arka itu bisa menghilang.
Ternyata sesakit ini menerima luka yang diberikan oleh orang yang kita sayangi. Kalau rasanya akan sesakit ini ia tidak akan memilih untuk bertengkar dengan Arka lebih baik mengalah meskipun sama sama merasakan sakit tapi setidaknya tidak sesakit menerima pernyataan penyesalan dari orang tersayang.
***
Devan berlari kecil menuju ruang osis. Sekolah nampak terlihat sepi bahkan beberapa anak eskul dan anggota osis sudah tidak terlihat. Ia merutuki kebodohannya yang meninggalkan ponsel di ruang osis. Setelah menuntaskan urusannya ia bergegas keluar dan mengunci pintu ruang osis. samar samar ia mendengar suara seorang perempuan tengah menangis. Dirinya bergidik ngeri membayangkan itu suara dari makhluk tak kasat mata, tapi setelah di pikir pikir mana mungkin jam segini makhluk itu sudah menampakkan wujudnya. Tapi ketika melihat keadaan sekolah yang sepi dan langit yang mulai menampakkan senjanya ia jadi mengira itu bisa saja benar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aletha [ON GOING]
Roman pour AdolescentsHappy 18k Viewers 🎉 ================= Arka si cowok dingin harus bertemu dengan Aletha cewek cantik namun ceroboh. Aletha selalu saja berusaha untuk meruntuhkan tembok pertahanan Arka, berbagai cara telah di lakukan untuk meluluhkan hati Arka Akan...