17 - Akhirnya ❄

805 51 39
                                    

Karena Perhatian Kecil itu yang Membuatku Menyukaimu


Setelah pengakuan dari Devan tadi, Aletha buru-buru pergi meninggalkan Devan yang masih berada di taman belakang, dia masih bingung harus memberi jawaban apa kepada Devan, karena jujur saja Aletha masih sangat menyukai Arka ia tidak mau kalau harus mengorbankan perasaan seseorang.

Ia juga tidak mau memberikan harapan kepada Devan dengan menerima cintanya, kerena bagi Aletha kalau dia sudah menyukai seseorang maka rasa itu akan bertahan dalam jangan waktu yang lama atau mungkin bisa selamanya, tetapi hati seseorang juga bisa berubah dengan berjalannya waktu, namun untuk saat ini hatinya masih berlabuh untuk Arka.

Sesampainya di kelas Aletha langsung menghampiri Anisa, ia menceritakan kejadian tadi kepada Anisa dengan sangat rinci tanpa meninggalkan satupun.

" Udahlah Ta terima aja kak Devan, dia juga baik kok," seru Anisa memberi saran.

" Tapi."

" Lo masih suka sama kak Arka," tebak Anisa yang sangat tepat sasaran.

Aletha mengangguk kepalanya dengan lesu." Gimana dong, aku masih suka sama kak Arka."

" Lupain kak Arka, dia juga nggak suka sama lo,"

" Tapi aku nggak ada rasa apapun sama kak Devan," sangkal Aletha.

" Ta lo coba deh buka hati buat kak Devan, lo tau kan cinta bisa datang karena terbiasa, Lupain kak Arka terima kak Devan," seru Anisa menasihati.

" Gue lihat perasaan kak Devan itu tulus sama lo," lanjutnya.

" Aku nggak mau jadiin kak Devan alat agar bisa lupa sama kak Arka."

" Yaudah deh terserah lo, semua keputusan ada di tangan lo sendiri, tapi satu hal yang perlu lo tau jangan sia-sia in orang yang udah sayang sama lo," seru Anisa kesal, pasalnya Aletha ini sangat keras kepala sekali.

" Iya nanti biar aku pikirin lagi deh."

***

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi beberapa menit yang lalu, para siswa langsung berhamburan keluar, menurut mereka bunyi bel pulang sekolah adalah bunyi yang selalu mereka nanti setiap waktu, mereka seakan terbebas dari seautu yang sangat membosankan. Aletha melangkahkan kaki keluar kelas, tapi baru beberapa langkah dirinya berhenti karena mengingat harus mengembalikan jaket Arka yang beberapa waktu lalu di berikannya saat berada di hutan.

Aletha melangkah menuju ke arah kelas Arka yang nampak sepi, dia mengintip di jendela apakah Arka masih berada di kelas atau sudah pulang, ternyata Arka masih di dalam kelas sambil merapikan perlengkapannya.

" kak Arka," seru Aletha yang telah berdiri di hadapan Arka yang tidak menyadari kedatangannya.

Arka mendongakkan kepala dan sedikit terkejut dengan kehadiran gadis di hadapannya. " Hm?"

" Ini aku mau mengembalikan jaket kakak , makasih ya kak, makasih juga udah nolongin aku,"

" Hm," seru Arka datar.

Aletha menghela napas kecil, Arka masih bersikap datar kepadanya, ia berpikir memang tidak ada kesempatan lagi untuknya, Arka benar-benar tidak ada rasa sedikitpun terhadapnya, mungkin memang benar kata Anisa ini saatnya dia membuka hati untuk Devan dan mencoba menerimanya.

" Aku pamit dulu ya kak," seru Aletha

Tetapi baru saja ia akan pergi, sebuah suara menghentikan langkah, Aletha berbalik menatap ke arah Arka.

" Kenapa kak?" seru Aletha sedikit ragu.

Arka nampak berpikir lama, sebelum akhirnya menanyakan hal yang sedari tadi menganggu pikirannya," Lo pacaran sama Devan?" akhirnya pertanyaan yang sejak tadi ia pendam keluar juga.

Aletha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang