24 - Ceroboh ❄

245 13 14
                                    

Beberapa masalah terkadang datang di hidup kita hanya untuk menitipkan sebuah pelajaran

Hari senin adalah hari yang paling membosankan apalagi untuk anak sekolah, di tambah pagi ini kota Bandung sedang di guyur hujan, cuaca yang sangat mendukung untuk melanjutkan tidur. Seperti sekarang ini, jam sudah menunjukkan pukul 06.05 tapi gadis cantik dengan rambut sepunggung itu masih bergelung di bawah selimut dan melanjutkan mimpi indahnya. Ia seakan tidak terganggu dengan alarm yang terus menerus berbunyi, ia memilih untuk menarik selimutnya sampai menutupi kepala untuk mengilangkan rasa dingin yang menyeruak di tubuhnya.

Kirana yang melihat putrinya masih bergelung di bawah selimut itu hanya menggelengkan kepala, ia pikir putrinya itu sudah bersiap untuk sekolah, tapi yang di dapati saat memasuki kamarnya adalah pemandangan yang seperti ini.

Ia mendekat ke arah tempat tidur, dan menyibak selimut yang menutupi tubuh putrinya itu, " Aletha bangun, sekolah" seru nya sambil menepuk pelan pipi Aletha.

Sedangkan yang di bangunkan itu hanya mengerjapkan mata sebentar kemudian kembali tertidur.

Kirana berdecak kesal melihat kelakuan putrinya, ia berjalan ke arah kamar mandi dan mengambil air kemudian mencipratkan di wajah Aletha, " Bangun Aletha, udah siang."

Aletha yang merasakan basah di wajahnya, buru-buru membuka mata dan berteriak memanggil mamanya, " MAMA KAMAR ALETHA BOCOR!!" serunya begitu heboh.

Kirana yang berada di sampingnya sampai menutup telinga karena suara teriakan dari putrinya, " Berisik banget sih kamu pagi-pagi, udah buruan mandi."

" Tapi ini kamar Aletha bocor ma, mama nggak ngerasain? " seru Aletha sambil menatap langit-langit kamarnya, mencari apakah ada yang berlubang atau tidak.

" Itu tadi mama yang ngasih kamu air, lagian dari tadi di bangunin gak bangun bangun, udah di tunggu sama Arka tuh di bawah."

" Kok kak Arka pagi-pagi udah kesini, ini kan masih subuh ma." Seru Aletha melihat ke arah jendela yang terlihat masih gelap, tidak ada sinar matahari yang menembus melalui celah-celah jendela kamarnya.

" Ini udah jam 6 lebih Aletha, pagi ini hujan makanya matahari ga ada, udah cepetan mandinya." Setelah mengatakan itu Kirana langsung membereskan tempat tidur Aletha, sedangkan si empunya sudah berlari terbirit-birit menuju ke kamar mandi.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 10 menit di kamar mandi, Aletha keluar kamar, menuruni anak tangga sambil menggendong tas di punggung. Kemudian kedua tangannya di gunakan untuk menguncir kuda rambut sepunggung nya. Dari arahnya ia dapat melihat Arka yang sudah duduk manis di ruang keluarga sambil memainkan ponselnya.

" Sudah lama ya kak? " serunya saat sudah sampai di hadapan Arka.

Arka mengalihkan pandangannya ke objek yang mengajak bicara, " Lumayan."

Ia berdiri dan memasukkan ponselnya ke dalam tas, "Ayo, keburu telat."

***

Ternyata hujan belum reda saat mereka sampai di sekolah. Rintik rintik hujan masih betah turun membasahi bumi. Aletha dan Arka masih berdiri di parkiran, mereka melupakan membawa satu benda yang sangat penting untuk dibawa ketika hujan yaitu payung. Terlihat beberapa murid berlarian dari arah parkiran menuju ke loby sekolah, jarak antara parkiran dan loby sekolah lumayan jauh jadi kalau semisal nekat memutuskan untuk menerjang hujan yang pasti pakaian mereka akan basah.

" Kak hujannya masih awet banget, kita lari aja y, " tawar Aletha sambil melihat ke arah jam tangannya yg menujukkan 5 menit lagi bel sekolah akan berbunyi.

" Masih hujan Ta. "

" Makanya itu kita lari aja, udah mau masuk juga," keukeuh Aletha.

Arka nampak berpikir, membenarkan ucapan Aletha, kalau mereka tetap disini bisa-bisa ketinggalan pelajaran.

Aletha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang