11 - Menjauh ❄

1.2K 84 42
                                    

Perlahan Tapi Pasti Aku Belajar untuk Menjauh Darimu


Anisa menatap sahabatnya dengan wajah perihatin, merasa perihatin dengan pemandangan yang ada dihadapannya saat ini. Sejak Aletha memutuskan untuk menyerah mengejar Arka, gadis ini lebih sering terlihat murung tidak seceria biasanya.

Padahal baru 5 hari saja Aletha menjauh dari kehidupan Arka. Setiap hari, Aletha berusaha keras untuk tidak menampakkan matanya untuk melihat Arka. Walau susah, tapi Aletha tetap harus melakukannya.

DRTTDRTTT

Kedua mata Anisa teralih ke layar ponsel Aletha yang menampakkan notifikasi, keningnya berkerut. Nama Devan terteta disana.

"Tuh, kak Devan nelpon!" ucap Anisa menunjuk ponsel Aletha.

Aletha melirik sekilas, lalu menghembuskan nafasnya.

"Biarin aja, Aletha lagi males " jawab Aletha.

"kayaknya kak Devan suka sama lo deh".

"Jangan aneh-aneh deh Anisa".

"Beneran, dari caranya juga semua orang udah tau Ta kalau kak Devan suka sama lo".

Aletha hanya menghendikkan bahu sebagai jawabannya.

"kenapa lo nggak coba buka hati aja gitu buat kak Devan," saran Anisa.

"Aku belum siap."

Anisa menatap layar ponsel Aletha yang kembali menyala, dan nama Devan kembali tertera disana. Anisa meraih ponsel Aletha, mengangkat sambungan tersebut.

"Kenapa, kak?" ucap Anisa tak mempedulikan Aletha yang kaget menatapnya. " Gue Anisa kak."

"Ngajak berangkat sekolah? Besok?"

"Jemput aja kak, Aletha mau kok!"

Anisa dengan cepat menjauhkan tubuhnya dari Aletha, gadis itu berusaha meraih ponselnya dan Anisa dengan gesit menepis tangan Aletha.

"oke, titip sahabat gue ya kak."

Anisa menutup sambungannya, ia tersenyum ke arah Aletha.

"Ihhh apaan sih Anisa, kok ngomong gitu" kesal Aletha.

Anisa mangangkat kedua bahunya, berlagak tidak salah. Menurutnya, ini salah satu jalan agar Aletha bisa membuka hati untuk cowok lain. Anisa hanya ingin Aletha kembali tersenyum ceria seperti biasanya.

Aletha menghela berat, pikirannya semakin banyak. Apa dia bisa membuka hati untuk orang baru? Sedangkan ia masih memiliki rasa yang teramat besar untuk Arka. Aletha sebenarnya tidak ingin menyerah, tapi melihat sikap Arka yang seperti kemarin, ia jadi berubah pikiran lagi.

❄ ❄ ❄

Seperti permintaan anisa kemarin. Pagi ini Aletha berangkat bersama Devan. Anggota osis tampan dengan gigi gingsul dan lesung di kedua pipinya yang akan tampak jelas saat tersenyum. Aletha turun dari motor Devan merapikan rambutnya yang berantakan.

"Nanti pulang sekolah bareng gue ya," pinta Devan sambil meletakkan dua helm diatas motornya.

"Aku naik bus aja deh kak" jawab Aletha.

Detik berikutnya sebuah motor hitam memasuki parkiran. Aletha tak sengaja menatap pengendara motor itu. Aletha sangat mengenal pemilik motor tersebut. Bahkan ia juga pernah menjadi penumpang di motor itu.

"Aku masuk dulu ya kak" pamit Aletha, secepat mungkin ia berjalan duluan, meninggalkan Devan yang masih di motornya.

Aletha melewati saja cowok yang sedang turun dari sepeda sembari melepas helmnya. Cowok itu menatap Aletha sekilas, memandangi kepergian Aletha.

Aletha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang