Sequel of "From the Moon to the Star"
Menceritakan Kisah dan lika liku kehidupan Jonghyun & Jisoo setelah menikah.
The more I know of you, is the more I know I love you, and the more that I'm sure I want you forever and ever more. (Westlife-Swear i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah puas main game setengah hari ini, gue dapat pesan dari Irene noona, ngajak ketemuan dia. Tumben banget. Tapi yaudah si itung-itung temu kangen sama tetangga sekaligus sunbae. Gue siap-siap tanpa makan siang terlebih dahulu, gak ada makanan soalnya. Jisoo kerja kayak biasa dan pastinya dia makan di kantor. Mamah papah juga kerja, bibi yang kerja dirumah gue lagi pulang kampung, suaminya sakit katanya.
Cuma butuh waktu 15menit gue udah siap dan langsung tancap gas ke tempat dimana Irene noona ngajakin ketemuan. Perlu kabarin Jisoo gak ya? Gausah deh kayaknya, kan cuma ketemu sunbae, dia udah kenal juga.
Jalanan cukup lengang; gue menyetir cukup santai karena jarak dari rumah ke Coffe Bay cukup dekat. Saat sampai di perempatan belok kiri dan sampailah gue di Coffee Bay, gue memarkirkan mobil lalu masuk ke dalam.
Kedua mata gue menyisir beberapa pengunjung yang datang dan akhirnya gue menemukan sosok yang gue cari. Irene noona mengenakan kacamata bulat dan rambut hitam legam panjangnya digerai, menambah kesan kalo dia masih terlalu muda untuk ukuran mahasiswa kedokteran yang hampir menyelesaikan spesialisnya. Gue menghampiri dia yang sedang sibuk dengan gadgetnya.
"Noona!"
"Eoh, kamu udah datang? Duduk silakan. Kamu udah makan?" Gue cuma geleng dan mendaratkan pantat di kursi yang terletak berhadapan dengannya.
"Yaudah aku pesen makanan bentar."
"Oke."
💮
Setelah makan siang, dan ngobrol banyak hal kita melanjutkan perjalanan ke sebuah pusat perbelanjaan. Irene noona minta gue nemenin dia beli hadiah untuk suaminya yang akan pulang tahun baru nanti.
"Hyun, liburan bentar lagi kelar. Kamu berangkat tanggal berapa nanti?"
"Belum tahu noona, kayaknya sekitar akhir bulan Januari."
"Wah sama dong, ambil penerbangan yang sama yuk? Biar ada temennya. Gimana?"
"Yaudah boleh, nanti kabari lagi aja noona."
Tanpa sadar gue membayangkan bisa satu pesawat, duduk bersebelahan dengan Irene noona dan melewati perjalanan super panjang dan melelahkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
