17

78 10 0
                                    


'ㅇ' ㅡ 'ㅅ'


Setelah menerima pesan dari Irene noona tadi,  dia datang membawa beberapa bingkisan buat gue.

Bukan hanya itu,  dia bilang kalo dua hari kedepan dia bersedia buat nemenin gue di RS sampai orangtua gue datang. Gue udah menolak dengan sehalus mungkin,  tapi dia tetap bersikukuh untuk menemani gue.

Keesokan harinya Irene pulang ke apart dan balik lagi sekaligus membawakan beberapa pakaian ganti buat gue. Gue udah suruh dia buat berangkat ke kampus aja alih-alih nemenin gue yang kerjaannya cuma tidur dan nonton tv aja,  tapi dia gak mau.

"Udah kamu kalo mau tidur,  tidur aja. Gausah ngerasa gak enak. Kan emang aku disini buat nemenin kamu. Kali aja kamu butuh sesuatu tapi bingung kan mau bilang ke siapa?" Gitu dia bilangnya.

Barusan gue dapat kabar  kalo papah dan mamah sedang transit di bandara pertama. Karena cuaca yang cukup ekstrem,  penerbangan ditunda beberapa jam. Jadi mereka kemungkinan akan sampai keeesokan malamnya. 

Waktu makan malam pun tiba,  petugas yang bawain makan datang ke kamar gue.  Ya ampun gak nafsu banget gue rasanya,  pahit semua. Irene noona datang setelah menyelesaikan urusannya di toilet.

"Kenapa?" Dia bertanya seolah gue sedang kebingungan.

"Gak nafsu makan. Pahit :("

"Iya tahu,  tapi kamu harus makan Hyun. Gak ada alasan apapun."

"Tapi... "

"Mau aku suapin?" HAH???

"Eh?  G.. gausah.. y yya-udah aku makan. " kok gue jadi gugup gini sih.

"Yaudah aku keluar beli makan bentar. Harus dimakan loh. Awas aja kalo aku balik makanannya gak habis. Jangan berani-berani makanannya kamu buang ke tempat sampah!"

"Iya iya noona." Berasa diceramahin mamah deh.

Irene noona menghilang dibalik pintu. Dengan amat sangat terpaksa gue makan,  sedikit demi sedikit.
Pas separuh makanannya udah gue makan,  ada panggilan video masuk,  ternyata Jisoo.

"sayang.. ngapain? Udah makan?"

"Ini aku lagi makan yang. Yaampun pahit banget rasanya. Gak usah aku habisin ya? "

"Hush!  Gaboleh!  Harus dimakan semuanya. Kamu mau sembuh kan? " gue cuma ngangguk.

"Yaudah cepet makan aku liatin biar kamu gak sia-siain makanannya."

Jisoo beneran liatin gue makan dong. Dia gak ngapa2in dan cuma liatin gue tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Gue makan agak lambat soalnya tiba-tiba perut gue kerasa nyeri. Raut muka gue berubah..

"Sayang,  kamu kenapa? Kok wajah kamu.. "

"Gapapa kok yang. " gue mencoba baik-baik aja tapi perut gue gak mau bekerja sama.

Ahhh.. sakit banget. Gue memegangi perut gue tapi gue menjauhkan handphone dari bagian perut gue. Biar Jisoo cuma liat gue makan aja.

"Sayang.. kamu gapapa? Kamu sakit?  Aduh jangan bikin aku panik dong.. "

Refleks gue menundukkan kepala dan memegangi bagian perut gue yang nyerinya semakin hebat.

Love Affairs  (Jisoo-Jonghyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang