24

99 11 4
                                        


🌸🐢🌸

Jisoo's pov

Dua hari yang lalu, papah tiba-tiba memasuki kamar gue dan kita berbincang cukup lama. Melihat kondisi gue yang akhir-akhir ini kurang baik, papah memutuskan untuk mempercepat keberangkatan gue ke Amerika. Iya, akhir-akhir ini gue ngerasa gak enak badan. Badan gue demam saat tengah malam, berkali-kali gue menyebutkan nama Jonghyun ditengah tidur gue saat mamah dan papah bergantian jagain gue. Gue sengaja gak bilang ke Jonghyun tentang hal ini karena udah hampir dua minggu ini dia jarang banget menghubungi gue. Kayaknya sibuk banget, dan gue baru ingat kalau dia akan ada jadwal ujian dalam waktu dekat. Yaudah gue maklumin kalo dia memang gak bisa selalu kasih kabar. Toh bukan saatnya kita untuk selalu bertukar pesan layaknya remaja zaman sekarang.

Hari ini gue akan berangkat ke Amerika ditemani mamah papah, ayah bunda juga nganterin gue sampai ke ICN airport. Bunda sebenarnya pengen ikut, tapi gue bilang nanti aja kalau dedeknya udah lahir. Biar mamah papah aja yang nemenin gue.
Sebenarnya sejak kemarin malam gue udah chat Jonghyun, tapi gak ada respon sama sekali. Bahkan nomornya gak aktif. Dan tepat beberapa menit sebelum keberangkatan kita nomornya baru bisa gue hubungi.

Perasaan campur aduk menguasai diri gue saat ini. Dia barusan bilang kalau dia ada di Swiss, kaki gue langsung lemas. Sebenarnya salah siapa kalo kayak gini ceritanya? Gue hubungin dia dari kemarin buat bilang kalo keberangkatan gue dipercepat, tapi ternyata dia udah lebih dulu terbang ke Swiss. Yaudah lah, papah hampir aja bilang kalo gue sempat ngedrop kemarin tapi untungnya Jonghyun gak sadar akan perkataan papah tadi. Gue hanya bisa bilang kalo dia harua seneng2 disana, dan gue akan menunggu dia pulang.

Setelah telfon terputus tadi kita bertiga naik ke pesawat, bunda sempat menangisi kepergian gue tapi gue bilang gue gapapa karena gue bersama mamah papah. Saatnya menempuh perjalanan panjang untuk bertemu dengan separuh nafasku. Amerika, im coming.

13 jam kemudian..

Transit di Atlanta, kami bertiga hanya menunggu di caffe karena hanya punya waktu transit 2jam saja. Gue mencoba menghubungi Jonghyun kalau sore nanti kita akan sampai di Boston.

"The number you're calling is not active or out of coverage area, please try again later.. "

Dia kemana sih? Liburan sama temen cowok tapi pake menonaktifkan ponsel segala? Mamah yang sadar akan perubahan air muka gue langsung mendekat.

"Sabar sayang, dia emang sering gitu kan kalau lagi liburan? Paling juga ngegame, jadi handphonenya dia geletakin gitu aja."

"Iya juga sih.. mah, Jisoo laper."

"Mau makan apa? Biar mamah yang pesen."

"Aku mau spagetti aja mah."

Kita makan siang lalu melanjutkan perjalanan menuju Boston yang akan ditempuh selama 2jam 32 menit. Karena cuma 2jam gue memilih untuk nonton film daripada tidur, selain nanggung juga gue udah kebanyakan tidur di penerbangan sebelumnya.
Saat gue sedang fokus nonton, si dedek bayi ini nendang-nendang mulu dari tadi. Kayaknya dia tahu kalo bentar lagi dia mau ketemu papanya.

"Sabar ya sayang, bentar lagi kita ketemu papa kok. Tungguin papa pulang yaaa." Ucap gue sambil mengusap perut gue yang udah semakin membesar.

"Ya ampun, mirip banget sama Jonghyun dulu. Waktu itu papah lagi ada perjalanan bisnis, dia aktif banget nendang-nendang mulu kayak tau aja kalo papahnya mau pulang."

"Oh ya mah? Wah Jisoo yakin nih mungkin nanti gedenya mirip Jonghyun hihi."

"Iya sayang. Tapi semoga gak mewarisi sifatnya yang kayak bayi, hanya karena dia maknae wkwk. "

Love Affairs  (Jisoo-Jonghyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang