6

8.9K 1.5K 57
                                    

[ m o t i o n s ]

Biru mengelus daun telinganya yang terasa perih. Tangan kirinya ia paksakan untuk meraih sendok, tapi rasanya sulit sekali. Biru melihat jam, 15 menit lagi.

Dengan sengaja, ia menjatuhkan mangkuk kaca berisi sup itu dengan sikutnya.

Biru menegakkan tubuhnya, bersiap dengan apa yang akan dia hadapi...

"Heh Biru?!"

Matthew berjalan menghampiri dirinya, menggusur kursi Biru menjauh dari pecahan kaca.

"Bii, kenapa bisa?"
Anak itu hanya diam saja. Membuat Matt bingung, dengan cepat ia memeriksa keadaan tubuh adik sepupunya takut mengalami luka.

"Ah, syukur deh gak apa - apa," Matt mengacak rambut Biru. Kemudian meraih ponselnya.

"Ini gimana sih? Kok bukannya diperhatiin makannya malah ditinggalin gitu aja?" Matt merasa kesal, karena suster itu hanya bekerja kalau Julian dan Oma ada. Sisanya dia lebih sering meninggalkan Biru. Pembantu rumah tangga mereka yang biasa merawat Biru, Matthew, dan Brielle, adik Matthew sejak kecil sedang pulang ke kampung untuk mengurus suaminya yang sakit. Gantinya, Oma mendatangkan suster ini untuk mengurus Biru.

Elle memasuki ruangan, kemudian terkesiap ketika melihat lantai.

"Loh?! Kak?! Biru kenapa?!"

"Gakpapa, dia tadi ditinggalin makan sendiri deh. Kata Om Ian kan, Biru lagi susah digerakin badannya. Ini malah ditinggal. Untung dia gak jatuh."

Matthew tidak sengaja menarik kaus Biru, kemudian terkejut sendiri ketika melihat ada memar bulat di pundak Biru.

"Biru? Ini kenapa?"

Matt memegang memar itu sedikit keras, Biru berteriak kesakitan.

[ m o t i o n s ]

Lana memotong dark chocolate menjadi bagian kecil agar mudah dilelehkan, menambahkan dua sendok butter, kemudian memasukkan mangkuk kaca itu ke dalam microwave.

Ponselnya berbunyi.

Dari Ibunya?

Tidak lama dari itu, panggilan tersebut berhenti.

Begitu terus, sampai Lana menelepon balik Ibunya.

"Halo?"

"Lana! Lana! Ah untung kamu cepet ngangkat," suara diseberang sana berseru.

"Ayah?" Lana mengernyitkan keningnya. "Kenapa?,"

"Lana, masih inget temen Ayah yang dulu sama - sama jadi awak kapal ke Hongkong itu?"

"Hmm.. nggak."

"Lana, sekarang dia udah sukses loh. Kemarin dia ngajak Ayah bisnis."

Lana terdiam.

"Katanya dengan modal 10juta bisa dapet keuntungan 20% tiap bulan."

"Bisnisnya apa?,"

I. MOTIONS [COMPLETED.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang