[ m o t i o n s ]
"Minum gak?!"
Biru meraih gelas kaca itu dengan tangan kanannya. Tangannya terus bergetar tidak karuan. Belum sempat ia menelan makanan yang disuapkan. Ia diminta untuk meminum air, kata Oma. Supaya cepat. Biru melirik jam dinding, masih jam 3 sore. Papa baru akan pulang 4 jam lagi.
Biru sengaja memperlambat makannya, karena ia ingin Matthew melihat bagaimana Oma memperlakukan dirinya. Mereka lebih sering mengajak Biru makan di kamar. Karena di tempat itu tidak ada CCTV yang aktif.
"Im home!!" Suara Matthew bergema. Suara sibuk pintu terbuka dan tertutup langsung terdengar.
"Kakak—" Biru bersiap memanggil Matt, tapi Oma lebih dulu mencubit lengannya. Meninggalkan rasa sakit dan perih yang luar biasa. Biru meringis.
"Blue kok makan dikamar?," Matthew menghampiri Biru, melihat adiknya makan di kasur dengan kondisi berantakan. Sepatu olahraganya ia lempar kebawah. Ia membantu Biru berdiri dari kasurnya, kemudian mengajak Biru keluar.
"Blue, diem disitu dulu ya? Makan sama Kakak."
Matt membersihkan kasur itu dengan tangannya, nanti Biru kan tidur disini juga. Dia khawatir kasur itu kotor dan membuat Biru tidak nyaman.
[ m o t i o n s ]
"Mommy.."
Biru meraih lengan Kirana pelan, membuat Kirana yang sedang mengeringkan rambutnya terkejut.
Kirana melihat wajah polos Biru dari kaca, kemudian terkekeh.
"Kenapa sayang?"
Biru menyodorkan sunscreen ke arah Kirana, "Bisa tolong pakein? Biru gak bisa.." ujarnya sopan. Kirana tersenyum, meraih tubuh anak itu untuk duduk di pinggir kasur. Kirana melihat lutut anak itu memar.
"Kena apaan ini Biru?"
Biru cuma mengangkat bahunya acuh. Kembali menatap Kirana. Perempuan itu mencuci tangannya dulu. Selain sekolah, Biru juga masih terapi okupasi agar anggota geraknya bisa kembali lancar digerakkan. Salah satu caranya adalah dengan berenang. Setiap seminggu sekali, Biru renang dengan instruktur khusus dari rumah sakit.
Kirana selesai mencuci tangannya, menyemprotkan antiseptik sebelum membuka baju Biru.
"Bu! Sama saya aja. Biru nih dicariin ternyata disini yaa.." ujar suster itu dengan nada manis. Biru menatap Kirana. Kirana balik menatap Biru. "Mau sama—"
"Sama oma aja sini Biru yuk?"
Biru berjalan ke arah taman belakang akhirnya. Mengalah.
Disana Oma memelintir telinganya. Menarik alat bantu dengarnya. Jika tanpa alat itu, bicara biru memang agak kurang jelas.
Susternya mengoleskan sunscreen dengan gerakan berlebihan. Mengangkat lengannya kasar, membuat Biru meringis.
"Kamu mau ngadu ya?"
Oma meremas pundak Biru. Biru takut sekali. Ia menggeleng. Kemudian menunduk takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I. MOTIONS [COMPLETED.]
Romancein which alana fallin in love with how julian take care of blue.