I. MOTIONS [COMPLETED.]

17

[ m o t i o n s ]

Lana memasuki area rumah, memperhatikan Julian yang dengan telaten membaringkan Biru di kasur besar yang menghadap langsung ke teras belakang. Susternya juga ada disana, merapikan beberapa bantal agar Biru tidur dengan nyaman.

"Make yourself at home, Lana. Ill do a very quick meeting. Ill be in my workspace."

"Ini.. kamarnya Biru?" Lana pernah ke rumah ini, tapi baru kali ini masuk ke kamar.

"Bukan. Ini dulu kamar tamu. Kamarnya Biru di atas, tapi waktu itu Bapak gak mau ambil resiko. Biru belum diizinin naik turun tangga sendiri."

"Waktu itu udah saya bersihin, biar Biru bisa tidur di kamarnya. Ibu mau liat kamarnya adek Biru?"

Lana melirik Biru yang masih terlelap.

"Next time? Nanti Biru gak ada yang jagain."

"Ada CCTV kok Bu."

[ m o t i o n s ]

Julian memeluk tubuh Biru dari samping, menenangkan Biru setiap Lana mencoba menyuapkan makanan untuk anak itu.

"Enak kan?"

Biru mengangguk. Lana mendekatkan sendok ke mulut Biru, tangan Biru langsung sigap menahan tangan Lana. Biru sendiri yang mengarahkan tangan Lana, pelan sekali

"P-pelan.. ya Aunty. Maaf.."

Lana mengangguk. Mengerti kalau Biru masih sedikit kesulitan dengan segala hal yang berhubungan dengan makan.

Ponsel Julian berdering.

Julian mengangkatnya, berbincang sebentar dengan orang di telepon kemudian kembali fokus menemani Biru makan.

"Hari ini, Oma mau kesini."

Lana hanya mengangguk saja, kembali menyuapkan makan ke mulut Biru.

"Kalau gitu, aku balik ya.. ada yang harus aku urusin juga di toko."

Julian mengangguk.

"Bi, aaa.." Lana menyuapkan lagi bubur, tapi Biru menutup mulutnya, menggeleng.

"Loh? Udah kenyang ya?"

"Ikut.."

"Kemana Bi?" Tanya Julian.

"Ikut aunty."

"Kan sebentar lagi ada Oma, gantian loh. Aunty Alana ada keperluan lain selain ngurus Biru." Julian memberi pengertian.

Biru menatap Aunty Lana.

"Nggak mau sama Oma. Mau sama Aunty Lana."

Julian menatap Biru. Anak itu mulai menangis. Julian kaget sekali. Alana malah sedikit curiga.

"Bi.. jangan kayak gini.." Julian memeluk Biru.

"Sorry Lana. Biru kayaknya mood nya lagi kurang bagus."