17. Disneyland Paris

1.3K 123 9
                                    

Alarick terkekeh membaca pesan yang dibalaskan Irish untuk Karenina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alarick terkekeh membaca pesan yang dibalaskan Irish untuk Karenina.

Semalam memang ia tidak sempat bertemu dengan Karenina di acara itu karena ia sibuk untuk melayani beberapa wartawan yang ingin mewawancarai dirinya. Alarick bahkan tidak tau jika ada beberapa wartawan berita dan infotaiment dari Indonesia yang ternyata sengaja datang.

"Mas, padahal tadinya aku mau jalan berdua aja sama kamu. Tapi ... ah yaudah deh."

Irish menaruh handuk di tempatnya dengan kesal. Sebab Alarick berencana untuk jalan bersama dirinya, Gara dan Karenina. Padahal Irish sudah merencanakan untuk jalan-jalan berdua saja.

Alarick tersenyum, ia melangkah mendekati Irish. "Semalem aku nggak sempat ketemu sama dia. Kata kamu juga, kita harus ajak Gara jalan-jalan. Menurut aku sih yaudah."

Irish cemberut. "Tapi, Mas..."

Alarick mengecup bibir Irish dengan singkat, membuat Irish langsung menghentikan ucapannya.

"Nanti malem kita jalan-jalan berdua," bisik Alarick.

Kedua pipi Irish sontak bersemu secara tiba-tiba. Gadis itu mengalihkan tatapannya.

"Ya-yaudah ayo. A-aku laper," ucap Irish dengan gugup. Ia memutar tubuhnya lalu berjalan menuju pintu.

Alarick terkekeh. "Tunggu dong, I."

Alarick buru-buru keluar menyusul Irish. Di luar Gara telah menunggu mereka berdua.

"Lama amat, nyet?"

"Orang pacaran mah bebas," sahut Alarick sambil merangkul bahu Irish.

Gara mendelik sebal, ia mendahului Alarick dan Irish menuju lift. Beberapa saat menunggu, mereka langsung masuk ke dalam lift.

"Bang Indra udah ka—shit!" Gara mengaduh saat Alarick menginjak kakinya. "Sakit, bego!"

"Eh," Alarick mengangkat kakinya yang menginjak kaki Gara, "itu kaki lo? Sorry, kirain bukan. Nggak kerasa." Alarick melotot ke arah Gara.

Pria itu hanya menggerutu pelan tanpa mempedulikan Alarick yang melotot ke arahnya tanpa sebab. Seharusnya, kan, ia yang melotot karena Alarick telah menginjak kakinya.

"Kenapa, Mas?" tanya Irish.

"Nggak papa, Sayang, aku nggak sengaja nginjek kakinya Gara aja." Alarick tersenyum.

Irish langsung menatap Gara. "Mas Gara nggak papa?"

"Sakit, Rish, butuh pelukan."

Irish mengernyitkan dahinya lalu terkekeh.

"Lo nggak usah godain cewek gue!" seru Alarick tidak terima.

Gara mencibir, ia langsung keluar terlebih dahulu ketika pintu lift terbuka di lantai dasar.

Closer To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang