Irish meremas kedua tangannya dengan resah sembari memperhatikan 3 dosen di depannya yang dengan menilai hasil presentasinya. Beberapa saat kemudian, Irish telah selesai dan diperbolehkan keluar setelah mengucapkan terima kasih kepada ketiga dosennya.
Begitu keluar dari ruang sidang, Irish langsung memeluk Nida yang menunggunya di luar.
"Gimana?" tanya Nida langsung.
Irish menelan ludahnya susah payah. Ia masih gugup sampai sekarang. "Lancar, gue nggak
melakukan kesalahan apa pun pas presentasi tadi, dan kayaknya mereka juga puas sama presentasi gue.""Terus?"
"Lulus dong."
Mereka kembali berpelukan erat sembari jingkrak-jingkrak di depan ruang sidang. Nida sudah sidang kemarin.
"Dek,"
Irish mengurai pelukannya dengan Nida lalu menatap Ibra yang baru saja datang. Irish langsung beralih memeluk pria berkemeja maroon itu."Selamat ya, Sayang." Ibra mengecup kening Irish.
"Makasih, Mas. Aku kira Mas udah pulang ke Jogja," ujarnya seraya mengurai pelukan.
Ibra tersenyum. "Memang. Mas baru sampai tadi pagi karena tau kamu mau sidang hari ini."
Ibra memberinya satu buket bunga mawar dan boneka berpakaian toga. Nida lalu memakaikannya selempang hitam bertuliskan Irish Mikhaila, S. Psi. Irish memang kuliah jurusan psikologi.
"Makasih ya, Mas. Berkat Mas Ibra, aku bisa kuliah di sini sampai selesai. Aku janji bakal balas semuanya."
"Ini kan sudah kewajiban Mas." Ibra mengusap kepala Irish. "Yaudah, kita makan siang yuk? Mas yang traktir."
Irish mengangguk, begitu juga dengan Nida. Mereka akhirnya memutuskan untuk makan siang di salah satu restoran nusantara. Irish mengatakan jika dirinya sedang ingin makan ayan bakar madu.
"Lo nggak Mas Ibra bilang kalo kita mau ke Paris, 'kan?" bisik Irish pelan ketika mereka sudah berada di restoran dan Ibra sedang ke toilet.
Nida menggeleng. "Nggak kok. Udah, tuh Mas Ibra dateng."
"Makanannya belum dateng?" tanya Ibra begitu pria itu telah kembali dari toilet.
"Belum, Mas. Mungkin bentar lagi," ucap Irish. "Oh iya, keadaan ibu gimana, Mas?"
"Baik, keadaan ibu baik. Kemarin sempet sakit katanya, batuk-batuk gitu tapi sekarang udah sembuh," ujar Ibra, bersamaan dengan itu makanan pesanan mereka datang.
"Kok Mas nggak bilang aku?"
"Mas juga baru tau pas pulang aja, pas itu ibu udah agak mendingan," ujar pria itu bertepatan dengan makanan yang mereka pesan datang. "Makanannya dihabisin."
Irish mengangguk pelan. Nida tiba-tiba menyenggol kakinya membuat Irish menoleh dan Nida menggeser ponsel milik perempuan itu kepadanya. Mata Irish langsung membulat melihat apa yang ada di ponsel Nida.
Terlihat sedang jalan bersama perempuan di mall Paris, Alarick Bale dikabarkan sedang dekat dengan seorang bule.
***
"Rik," panggil Gara ketika Gara masuk bersama Valery.
![](https://img.wattpad.com/cover/195492499-288-k605899.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer To You
Romance[SUDAH DITERBITKAN OLEH AMB PUBLISHER] [Tersedia di shopee @dennaasmara, website ambpublisher.com dan ebook di playstore] #ProjectCelebrity-01 "Cerita ini telah diikutsertakan dalam kompetisi ODWC menyambut anniversarry AMB Publisher tahun kedua." H...