Part 5 - Pingsan?

32 11 1
                                    

Selain kurang tidur, aku juga kurang perhatian. - Dylan Priatin

Hari ini genap sudah satu bulan Senja bersekolah di Sma Garuda. Semua berjalan mulus, semulus paha Ariana Grande. Entah apa yang merasuki Senja, dari bangun tidur dia sudah berada di dapur untuk membuat sarapan telur mata sapi dengan tampilan kekinian berwarna hitam dan bau seperti terbakar.

"Nih telor kok item ya perasaan gak dicampurin arang deh" Ucap Senja sambil membolak-balik telurnya.

Sampai datang seorang wanita paruh baya yang masih awet muda. "Kamu ngapain Jingga,tumben di dapur pagi-pagi" Tanya nenek Dita dengan tatapan heran.

"Goreng telor"
"Tapi kok item ya warnanya" Ucap Senja sambil menyendokan telurnya kemulut.

"Huekkkk"
"Lidahku ternistai" Jerit Senja sambil meneguk air.

"Nek beli telur dimana sih, kok rasanya pait, asin, gak enak banget di mulut"

"Bukan telurnya yang salah, kamu aja yang gorengnya kegosongan" Ucap nenek Dita.

"Udah lah aku mau berangkat aja udah jam 06.45, upacara juga jadi harus dateng lebih awal" Ucap Senja sambil memakai sepatu.

"Assalamualaikum nenek" Ucap Senja sambil menenenteng tas biru kesukaannya.

☘☘☘☘☘

Setelah acara menggoreng telur yang gosong pun sekarang Senja berdiri di lapangan rutinitas hari senin yaitu upacara.

"Heh Senja lo kenapa, muka lo kok pucet banget" Ucap Alea dengan nada khawatir.

"Gak papa kok"
"Tapi muka lo pucet banget, ke kelas aja yuk"
"Enggak lah gue kuat kok" Ucap Senja meyakinkan.

Brukk

Senja pun jatuh karna sudah tidak kuat berdiri karna matahari bersinar dengan teriknya hari ini.

Saat anak PMR akan mengangkat Senja datang seorang lelaki.

"Biar gue aja" Ujar cowok itu sambil menggendong Senja dengan bridal style.

Sampai di Uks Langit pun membaringkan Senja di bankar dengan hati-hati.

"Kak ini kenapa" Tanya petugas Uks.
"Mata lo katarak gak liat apa ada orang pingsan" Ucap Langit sinis.

"Ohh maaf kak" Ucap petugas Uks bername tag Acha kikuk.

Selang beberapa saat Senja mulai mengerjabkan matanya seraca perlahan menyesuaikan sinar ruang Uks.

"Aku dimana" Tanya Senja sambil memegang kepalanya yang masih pusing.

"Kuburan" Jawab Langit singkat.

"Kalo di kuburan kok bau obat-obatan" Ucap Senja.

"Kalo tau bau obat harusnya lo ngeh ini di Uks" Ucap Langit gemas dengan tingkah Senja yang lemotnya kebangetan.

"Nih makan rotinya terus minum obat, gue pergi dulu" Ujar Langit sembil menyodorkan plastik berisi roti dan air mineral.

'Dihh ganteng-ganteng kok sensian kaya lagi Pms' batin Senja.

Saat sedang rebahan dengan santai datang lah teman Senja dengan suara cempreng nya.

"Senja!! Gimana sih kan udah gue bilang kalo gak kuat ngomong sok kuat sih lo kan jadi pingsan kaya gini" Ucap Alea menggebu-gebu.

"Aduh udah lah gue pusing jangan teriak-teriak" Ucap Senja lirih.

"Oke-oke sekarang gimana udah mendingan? Udah minum obat? Apa masih ada yang sakit? At--"

"STOP!! Gue udah baik-baik aja sekarang mending kita ke kelas" Potong Senja dengan cepat.

"Tapi lo kan masih sakit" Ucap Alea.
"Gue udah gak papa Alea"
"Pliss lah" Ucap Senja

"Huh yaudah ayok tapi pelan-pelan ya" Ucap Alea sambil memapah Senja.

Saat sedang berjalan ke kelas tiba-tiba Senja ingin buang air kecil.
"Ehh gue ke Wc dulu ya"
"Perlu gue temenin"
"Gak usah gue bisa kok"
"Yaudah hati-hati ya" Ucap Alea.

Setelah selesai Senja pun berjalan keluar dengan menunduk sambil membenarkan bajunya dengan tak sengaja dia menabrak orang yang mengakibatkan pantatnya mencium lantai.

"Aduhh pantat gue" Teriak Senja.

"Ehh maaf.. maaf" Ucap cowok itu sambil mengamati perempuan di depannya.

'Kamu' batin cowok itu.

"Ehh gak papa kan gue gak liat-liat tadi" Ucap cowok itu sambil membantu Senja berdiri.

"Gak papa kok aku juga lagi gak ngeliatin jalan" Ucap Senja.

"Ohh ya nama lo siapa?" Ucap cowok itu mengulurkan tangan.

"Senja kak" Balas Senja sambil menjabat tangan lelaki di depannya.

"Kenalin gue Aksara"
"Boleh minta nomer lo gak?" Tanya Aksara

"Buat apa kak?"
"Ya biar bisa kontekan aja" Ucap Aksara.

"Oh ini" Ucap Senja sambil menyodorkan handphonenya.

"Lo kelas apa?"
"10 Ipa 3 kak" Balas Senja sambil berjalan meninggalkan Wc dibarengi Aksara yang berjalan di sampingnya.

"Yaudah kalo gitu gue duluan ya" Ucap Aksara sambil melambaikan tanggannya.

Aksara Pramudya seorang bad boy yang paling di takuti seluruh siswa Sma Garuda memiliki paras tampan yang sebelas duabelas dengan Langit namun memiliki kelakuan yang amburadul.

Bahkan dalam seminggu dia keluar masuk ruang BK sebanyak tiga kali. Tapi jangan salah walau punya penampilan seorang bad boy dia memiliki sikap yang hangat kepada orang yang dia sayangi. Apalagi dia, seseorang yang mengajarkannya arti kata tegar.











Vote sama comment ya kak biar aku tambah semangat nulisnya. 😉😉😉

Why Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang