Maaf jika kehadiranku hanya bisa membuatmu terluka lebih dalam lagi. - Langit Arya Samudra.
"Ngitt.. Senja masuk rumah sakit" Ucap Dylan yang baru datang. Sontak apa yang dikatakan Dylan membuat Langit terbangun dari duduknya.
"Gak usah bercanda lo" Ucap Langit tidak percaya.
"Sumpah ini beneran satu sekolahan heboh gara-gara Senja digendong Aksara" Ucap Dylan.
"Sialan. Rumah sakit mana" Ucap Langit mulai panik.
"Kartini" Ucap Dylan.
"Gue cabut kalo ada guru, bilang aja gue pulang karna sakit" Ucap Langit bergegas menuju parkiran.
Mengendarai mobil dengan kecapetan penuh karna memang jalanan sepi. Sampai di rumah sakit Langit langsung menuju resepsionis untuk menenyakan kamar nomer berapa Senja dirawat.
"Mbak kamar atas nama Senja Jingga Aditama" Ucap Langit to the point.
"Kamar atas nama Senja di lantai 4 nomer 204" Ucap mbak resepsionis.
Tak menunggu lama Langit langsung berlari menuju lift. Saat akan sampai kamar rawat Senja, Langit melihat ada Aksara dan Alea sedang duduk bersandar di depan ruang ICU.
Melihat Langit dari kejauhan membuat Aksara langsung berdiri dan berjalan ke arah Langit untuk memberikan pelajaran pada orang yang sudah menjadi penyebab gadisnya terluka.
Bughh..
"Bangun lo pecundang!!" Teriak Aksara dengan amarahnya.
"Maksud lo apa hah?!?" Ucap Langit tak terima.
"Gara-gara lo Senja masuk rumah sakit. Itu semua karna lo deketin dia. Dia di bully habis-habisan sama Fika cuma karna lo dekatin dia. Memang dari dulu lo itu bisanya nyakitin orang tau gak. Mending lo pergi kehadiran lo gak diterima di sini" Ucap Aksara pergi meninggalkan Langit dengan pandangan kosong menatap lantai.
Alea hanya bisa melihat semua kejadian itu dari jauh. Dia sebenarnya juga marah pada Langit karna gara-gara dia temannya itu masuk ICU.
Langit pergi dari rumah sakit dengan perasaan menyesal tidak bisa melindungi orang yang di sayanginya.
"Bangsat!!" Umpat Langit dengan memukul stir mobilnya.
Mengendarai mobil menuju rumahnya untuk sedikit menenangkan pikiran yang sedang kacau. Sampai di rumah yang Langit temui adalah mamanya yang sedang menonton tv di ruang keluarga.
"Maa" Panggil Langit otomatis membuat Widya menghadap ke arah anaknya yang menampilkan raut wajah sedih.
"Langit kamu kenapa nak" Tanya Widya yang bingung ada apa dengan anaknya.
"Senja" Ucap lirih Langit berusaha menahan tangis.
"Senja kenapa" Ucap Widya.
"Senja masuk ICU" Ucap Langit dengan memeluk mamanya erat.
"Kok bisa?" Ucap Widya kaget.
"Semua gara-gara Langit" Ucap Langit ambigu.
"Kamu ngapain Senja?" Tanya Widya dengan nada sedikit tinggi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Him?
Novela JuvenilOrang bilang, waktu adalah penyembuh. Waktu bisa membuat lupa. Tapi kataku waktu adalah pembangkit luka dan kenangan. -Senja Jingga Pramata. Seperti tawa yang kini tak lagi bersama. Sekarang semua itu fana. -Langit Arya Samudra