Ternyata sesuatu yang paling ku takutkan memang sudah terjadi, engkau pergi tanpa alasan. - Langit Arya Samudra.
Pagi ini Senja bangun dengan terburu-buru karena di tidak mau jadi bahan ghibahan satu sekolah hanya karena dia satu motor dan berangkat bareng dengan ketua Osis yang notabennya sangat famous di Sma Garuda.
Tapi yang mengherankan adalah ini baru jam 05.30 dia sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Mau ngapain di sekolah bukain gerbang sama bersihin Wc apa.
Dengan tekad yang bulat Senja pun mulai melangkahkan kakinya keluar rumah dengan hati-hati karena memang sang nenek belum bangun dari tidurnya.
Jika sang nenek tau mungkin sekarang Senja akan di marahi karena berangkat terlalu pagi dan akan sakit karna Senja memang tipikal orang yang tidak tahan dengan udara dingin.
"Mau kabur" Ucap seseorang dengan pakaian Sma Garuda. Ya siapa lagi kalau bukan Langit seseorang yang sudah membuat tidur Senja tidak tenang.
"Loh kak Langit kok udah di sini, aku kan mau kabur jadi gagal"
"Udah bangun pagi-pagi juga" Ucap Senja kesal."Kan siapa juga yang nyuruh lo bangun pagi-pagi, itu mah salah lo sendiri" Ucap Langit sambil memakaikan helm pada Senja.
Dengan heran sambil mengusap-usap dagu bak orang berfikir Senja pun masih terdiam di tempat nya sampai ada seorang yang menarik tangannya.
"Udah ayo kebanyakan mikir, kasian otak lo nanti tambah rusak" Ucap Langit.
"Enak aja otak aku tuh pinternya ngalahin Albert Einstein tau" Jawab Senja.
"Udah lah, lama"
"Cepet naik kita beli sarapan dulu, gue tau kok lo gak sempet sarapan demi ngehindarin gue" Ucap Langit sambil menyalakan media motornya.Dalam perjalanan Langit sering melirik Senja dari kaca sepion.
'Cantik' batin Langit.
Sampailah kini mereka di kedai bubur di pinggir jalan.
"Gak papa kan makan disini?" Tanya Langit.
"Lah emang kenapa kak, orang nya serem ya" Ucap Senja penasaran.
"Enggak kok, udah ayo masuk" Ucap Langit dengan menggandeng tangan Senja.
Selesai sarapan kini mereka sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah. Menembus jalanan kota hujan Bogor dengan hawa dingin yang menyelimuti.
Saat masuk ke parkiran sekolah Senja pun cepat-cepat turun dari motor berwarna biru milik Langit sang ketua Osis. Sampai sebuah tangan menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap sang empu.
"Mau kemana?" Tanya Langit.
"Ke kelas lah kak, risih tau diliatin fans kakak" Ucap Senja.
"Nanti dulu gue mau ngomong"
"Jangan pernah deket-deket sama orang yang namanya Aksara dia bukan orang baik-baik" Ucap Langit memperingati."Udah sekarang ke kelas belajar yang bener" Ucap Langit.
"Hah jauhin kak Angkasa, emang kenapa coba kan dia orang baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Him?
Teen FictionOrang bilang, waktu adalah penyembuh. Waktu bisa membuat lupa. Tapi kataku waktu adalah pembangkit luka dan kenangan. -Senja Jingga Pramata. Seperti tawa yang kini tak lagi bersama. Sekarang semua itu fana. -Langit Arya Samudra