Part 3 - Musibah

30 11 1
                                        

Santuyy adalah caraku bertahan hidup. -Senja Jingga Aditama

Setelah mengerjakan hukuman yang tidak masuk akal yaitu menghitung rumput di lapangan. Tibalah sekarang memberi laporan kepada sang pemberi hukuman. Sambil celingak-celinguk mencari ruang Osis Senja akhirnya bertanya kepada seorang kakak kelas yang sedang memoleskan bedak ke wajahnya.

"Eh maaf kak numpang tanya ruang Osis dimana ya?" Tanya senja pada kakak kelas yang lewat.

"Ohh lurus aja nanti kan ada tulisan ruang Osis" Jawab kakak kelas dengan bedak tebal setebal kamus bahasa Indonesia.

'Emang gak berat ya bedakan tebelnya ngalahin kamus' batin Senja sambil geleng-geleng kepala'

🍁🍁🍁🍁🍁

Skip ruang Osis

Setelah sampai di depan ruang Bertulis kan ruang Osis Senja masuk dengan hati-hati karena takut dimarahi oleh kakak-kakak Osis. Sambil menggembulkan kepalanya di daun pintu Senja mengabsen apakah ada muka sang Ketua Osis yang nyebelin tingkat dewa di dalam ruangan.

"Kamu ngapain?" Ucap seorang wanita bername tag Claudia Alasya .T yang berhasil membuat seorang Senja terjungkat karena kaget.

"Adam ayam ayam beranak" Latah Senja yang berhasil membuat seluruh penghuni di ruang Osis tertawa.

"Gue tanya bukan minta sebutin nama hewan" Ucap Claudia dengan nada sinis.

"Ehh anu kak tadi aku suruh anu ke anu terus anu anu" Ucap Senja dengan nada takut.

Sudah menjadi kebiasaan seorang Senja jika dalam keadaan gugup atau takut saraf otaknya langsung putus seketika.

Sampai ada seorang lelaki bertubuh jangkung dengan tatapan dingin nya mendatangi tempat berdirinya Senja.

"Ngapain?" Tanyanya dengan nada cuek.

"Lah aku ngapain ya disini" Ucap Senja.

"Gue butuh jawaban bukan pertanyaan" Ucap Langit malas.

"Ohh iya kak aku mau ngasih tugas yang tadi di kasih sama kakak" Jawab Senja dengan tatapan yang masih menunduk kebawah takut melihat muka sang ketos yang serem.

"Masuk" Jawab Langit

"Masuk kemana kak?" Tanya Senja dengan nada bingung.

"Dalem"
"Dalem mana kak"

"GUE MERINTAHIN LO MASUK KE DALEM!!! SENJA JINGGA ADITAMA!!" Teriak Langit karna sudah tidak tahan akan otak Senja yang lemotnya melebihi kura-kura nungging.

Dengan jantung yang masih berdegub dengan kencang Senja buru-buru masuk ke dalam ruangan Osis daripada harus kena semprot ketua Osis yang galaknya melebihi ibu tiri.

"Nama?" Tanya Langit
"S s s Senja kak" Ucap Senja dengan gagap.
"Mana?"
"Apa?"
"Ckkkk tugasnya mana?" Tanya Langit mulai jengah dengan otak lemot adik kelasnya ini.

Dengan tangan gemetar Senja memberikan catatan jumlah rumput beserta ukurannya.

"Pergi" Perintah Langit
"Kemana"
"Keluar" Sambil menunjuk letak pintu dengan dagunya.

'Aneh' batin Langit

Setelah urusannya selesai di ruang Osis yang lebih pantas di sebut sarang bantu itu Senja berjalan dengan lesu, sampai sebuah teriakan membuatnya tersentak.

"AAAAA SENJA AAA!!! " Teriak Alea Pramata selaku sahabat Senja dari SMP itu.

"Apa sih bikini tambah pusing aja" Ucap Senja dengan jengah.

" Lo kenapa sih pasti abis di hukum ya, kan gue udah bilang jangan sampe telat ketos kita tuh disiplin nya ngalahin pejabat negara" Ucap Alea menasehati Senja.
"Udahlah mending kita ke kantin aja laper gue" Ajak Alea yang dibalas anggukan oleh Senja.

☘☘☘☘


Bel telah berbunyi, Alea dan Senja pun berjalan menuju parkiran.

"Eh sopir lo mana?" Tanya Alea membuyarkan keheningan.

"Palingan bentar lagi" Balas Senja
"Oke yaudah gue duluan ya udah di tungguin sama sopir nih" Ucap Alea
"Oke"
"Sampai ketemu besok dah dah" Ucap Alea sambil melambai-lambaikan tanggannya.

Sambil menunggu jemputan Senja pun memutuskan untuk menunggu di halte bis dekat gerbang. Sampai suara handphone milik Senja menghentikan aksi langkah kakinya munuju halte bis.

'Asalamualaikum non'

'Iya wa'alaikumussalam pak, pak Amin kemana Senja udah nungguin nih di halte depan gerbang' jawab Senja

'Aduh maaf non.. Mobil pak Amin mogok jadi gak bisa jemput'

'Yaudah lah Senja pulang pake angkot aja' jawab Senja dengan nada kecewa

Tutt..

Akhirnya Senja dengan segenap jiwa raga mulai menuju halte untuk menunggu bus dan meneduh karena langit sudah mulai mendung.

1 jam kemudian...

"Aduh gimana ini udah jam setengah Lima gak ada bis hujannya gak berhenti pula" Gerutu Senja sambil bergerak gelisah.

Senja pun mumutuskan untuk berjalan kaki menuju rumahnya karna memang jarak antara rumah dan sekolahnya tidak begitu jauh.

Ditengah guyuran hujan yang deras Senja yang tidak begitu memerhatikan jalan karena hujan turun dengan derasnya sehingga menutupi jalan.

Byurrrr

"AA AAAAA!!" Teriak Senja karena dirinya jatuh terperosok ke got yang kotor dan bau.

"HUAAAAAA NENEK!!" Jerit Senja dramatis yang sudah pasti tidak ada yang mendengarnya karena hujan hari ini turun dengan derasnya.

Dengan pakaian lusuh, kotor, dan jalan terseok-seok. Senja berjalan sambil maratapi musibah yang baru menimpanya.

"Hikss... Hiksss... Udah tadi di hukum sekarang kecemplung got sial banget sih hidup gue" Ucap Senja pada dirinya sendiri.

☘☘☘☘

Begitu sampai depan rumah Senja menjatuhkan tas dan sepatunya yang sudah tak berbentuk akibat lumpur yang tertinggal.

"NENEK KK!!! " Teriak Senja
"Ya ampun kamu kenapa kok bisa kaya gini" Ucap seorang wanita paruh baya yang keluar dengan pakaian khas orang memasak.
"Hikss.. Hiksss aku jatoh di got" Ucap Senja dengan isakan.

"Yaudah jangan nangis mending sekarang masuk terus mandi yang bersih kamu bau banget sumpah" Ucap nenek dita sambil memegang hidungnya.
"Nenek jahatt" Ucap Senja sambil berjalan masuk menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Tanpa Senja sadari ada sepasang mata yang selalu mengawasinya saat berada di parkiran sampai pulang sampai rumah.

Dia pun mulai melajukan motornya setelah memastikan bahwa orang yang dia incar selamat sampai tujuan dan mulai beranjak meninggalkan pekarangan rumah Senja.







Jangan lupa vote, comments sama follow ya kak. 😉😉😉😉

Why Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang