1) Anisa Mahendra putri wijaya

16.7K 317 4
                                    

Nama ku adalah Anisa Mahendra putri wijaya, aku anak tunggal dari keluarga yang sederhana, ayah ku Hamid Wijaya adalah pengerajin kursi yang terbuat dari rotan.dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga, kini aku baru menginjak usia 20 tahun.aku kuliah di universitas negeri Yogyakarta, ya walaupun aku terlahir di keluarga yang sederhana namun, tak menghalangi niat ku untuk meraih kesuksesan.seperti yang ayah ku katakan, jangan malu jika kita miskin namun malu lah ketika kita berbuat kesalahan.bagiku ayah dan ibu ku adalah sumber inspirasi terbesar ku.

Hari ini aku berangkat kuliah seperti biasa, dengan berjalan kaki karna jarak antara kampus dan rumah ku tak begitu jauh,dijalan udaranya begitu dingin karna tadi malam hujan turun dengan derasnya,sehingga mengakibat kan lubang lubang di jalan tergelinangi oleh air. Ketika aku sedang berjalan tiba tiba ada sebuah mobil yang melintasi genangan air tersebut ,dan akhirnya mengenai baju ku. Sebenarnya aku sangat marah pada orang yang mengendarai mobil tersebut .Tampa pikir aku berjalan menuju mobil tersebut,ku lihat ada seorang laki laki yang mengendarai mobil tersebut. Aku mengetuk pintunya dengan cukup kuat.
Akhirnya orang tersebut keluar,

"Mas kalo mengendarai mobil itu liat liat dong, jangan asal nyosor gitu aja jadi kena baju saya kan ,kata ku dengan nada agak sedikit kesal.

Dengan entengnya laki laki itupun menjawab.

" Apaan sih mbak tiba tiba marah kayak gitu biasa aja kali, untung cuma baju yang kena,kata laki laki itu

Anisa pun saat ini makin kesal dengan sikap laki laki tersebut, bukannya minta maaf malah nyolot lagi.

" Eh mas bukanya minta maaf, mas malah nyolot aja, kata Anisa kemudian mengelus dadanya,untuk beristighfar dalam hati, mengapa ia harus bertemu dengan orang seperti itu.

"Gini aja mbak saya kasih uang buat ganti baju mbak dan masalah selesai,kata laki laki itu menyodorkan uang dia ratus ribu ke Anisa,

" Maaf ya mas gak semua hal bisa di selesaikan dengan uang, saya bukan wanita seperti itu, permisi assalamualaikum,kata Anisa memutuskan pergi dari tempat itu, ia tau kalo semakin lama ia disana makin ia marah,lebih baik ia pergi dari situ dan menuju kampus.

Dikampus Anisa masih saja kesal dengan laki laki tadi yang merusak moodnya kini Anisa sedang duduk di bangkunya,

"Kok pagi pagi mukanya udah ke tekuk kek gitu emang kamu lagi kesel ya, kata wanita yang berkaca mata didepan ku.

"Iya nie Fatimah aku lagi kesel banget pagi ini tadi di jalan aku ketemu sama cowok, yang sombong banget dan membuat aku kesel lagi dia yang salah tapi dia yang nyolot ,kata ku dengan nada kesal.

Oh ya Fatimah adalah sahabat ku, dari kecil kami bersahabat sejak TK jadi Fatimah tau tentang semua sifat ku baik dan buruk begitu pula sebaliknya.

"Udah udah kamu maafin aja dia mungkin dia gak sengaja, kata Fatimah memang selalu membuat hatiku tenang, dengan nasihatnya.

" Iya fatim makasih ya ,kata sambil memeluk Fatimah.

Akhirnya bel berbunyi tandanya sudah masuk mata kuliah pertama ku yaitu ilmu ke doktera , itu adalah jurusan ku kenapa aku memilih jurusan ini, karna aku ingin mengobati semua orang yang kurang mampu cita cita ku hanya 1 yaitu melihat,orang tua ku bangga denganku.
Setelah mata pelajaran pertama selesai, aku dan fatim memutuskan untuk ke kantin karna kami merasa lapar.ketika aku hendak mengambil bakso tiba tiba ada seseorang yang menabrak ku,

" Aw mas kalo jalan liat liat dong kan jadi pecah mangkoknya, kata ku betapa terkejutnya aku ketika melihat laki laki itu lagi.

" Kamu, kata aku dan dia berbarengan.

" Kenapa sih gue hari ini sial banget ketemu lagi sama nenek lampir ini bikin mood gue jadi kacau aja,kata laki laki tersebut.
Anisa yang di juluki nenek lampir tersebutpun marah,

" Apa kata kamu nenek lampir jaganya ucapan mu itu siapa juga yang mau ngikutin kamu, justru kamu yang buat mood aku buruk hari ini, udah salah nyolot lagi dasar cowok steres ,kataku.fatimah pun menghampiriku lalu mengajak ku pergi dari sana,

" Kamu kenapa sih tim narik narik aku belum selesai buat ngasih ceramah buat tu cwok , kataku mengepalkan tanganku.

"Udah udah gak usah diambil hati omongan laki laki tadi, kata fatim menenangkan ku.

Akhirnya aku dan Fatimah memilih untuk pulang karna kelas kami sudah selesai, Fatimah berpamitan denganku, karna rumah Fatimah berlainan arah denganku.

Setibanya dirumah aku sangat heran, melihat sebuah mobil yang terparkir di depan rumahku, Karan penasaran aku mencoba untuk masuk

" Assalamualaikum, kata ku sambil menyalami ibu dan ayah.
Ku lihat ada seseorang di samping ibu dan ayah tapi siapa mereka aku belum ,perna melihatnya.

"Waalaikum salam nah ini dia putri kami Anisa ,kata ayah dan ibu.
Orang tersebut langsung tersenyum padaku.aku pun membalas senyuman mereka, namun aku tak menyalami mereka karna aku tau kalo wanita dan lelaki dilarang bersentuhan kecuali dengan mahromnya,

"Oh ini yang namanya Anisa ,wah cantik banget ya bi ,pasti Reza suka, kata ibu tersebut

Hah apa maksud ibu tadi ya pasti Reza suka apa maksud nya sungguh Anisa tak tau maksud dari ibu tadi .

" Oh ya buk maaf kami belum memberi tahu Anisa tentang perjodohan ini,kata ayah.

Apa perjodohaan apa maksud ayah , aku gak tau maksud mereka semua.

" Apa yah perjodohan apa maksud ayah Anisa gak ngerti yah Bu.
Tanya Anisa

" Iya maaf ayah baru ngasih tau kamu bahwa kamu akan ayah jodohkan dengan anak temen ayah pak Hamid ,ayah berharap kamu tidak menolaknya , kata ayah

Akupun tidak menyangka akan hal itu mengapa terlalu cepat umur ku baru saja 20 tahun, dan aku gak mau menikah dengan orang yang sama sekali aku gak kenal siapa dia,aku tidak habis pikir mengapa harus seperti ini.

" Maaf ayah Anisa gak bisa mutusinya sekarang karna Anisa belum siap yah Anisa masih ingin mengejar cita cita Anisa buat jadi dokter, ayah tau kan mimpi Anisa ,kata Anisa sambil menahan tangisnya.

" Iyah sayang ayah ngerti gimana perasaan kamu tapi ayah hanya ingin melindungi mu, dari pergaulan bebas di luar sana ayah yakin bahwa Reza adalah laki laki yang baik dan Sholeh buat kamu, kata ayah memeluk tubuhku erat.

Aku sangat menyayangi ayah dan ibu mqan mungkin jika aku menolak pasti ayah dan ibu akan kecewa namun , jika aku menerimanya bagaimana hidupku kedepanya ini bukan tentang satu hari,dua hari ,namun seumur hidup apa aku bisa hidup dengan laki laki tersebut , yang tidak aku cintai bahkan aku tak mengenalnya.

" Maaf om, Tante Anisa minta waktu 2 hari untuk memutuskan ini, karna Anisa harus memikirkan ini matang matang dulu ,kataku.

Akhirnya mereka setuju untuk memberi waktu 2 hari untuk, aku mengambil keputusan sulit ini.
Setelah itu mereka berpamitan pada kami , aku memutuskan untuk ke kamar guna menenangkan hati ku, aku merasa serba salah, akhirnya aku sholat istikharah untuk meminta jawaban dari Allah SWT.setelah sholat aku duduk dekat jendela sambil menangis.

"Ya Allah jika ini sudah takdir darimu, aku ikhlas ya Allah karna kau lebih maha mengetahui ini semua, mungkin ini sudah suratan dari Allah untuk, aku harus menerimanya namun aku sangat khawatir tidak bisa mempertahankan pernikahan itu nantinya ap...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ya Allah jika ini sudah takdir darimu, aku ikhlas ya Allah karna kau lebih maha mengetahui ini semua, mungkin ini sudah suratan dari Allah untuk, aku harus menerimanya namun aku sangat khawatir tidak bisa mempertahankan pernikahan itu nantinya apa aku bisa hidup dengan orang yang tidak aku cintai .

💚💚💚💚💚💚💚💚💚💕💕💕💕💕💕 Semoga kalian suka ya dengan cerita ini jangan lupa kasih vote nya
makasih love you semua kalo ada saran tulis di bagian komentar nya makasih banyak 😍😍😍

I love you My Husband 😍🤩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang