Setelah sampai di ruangan Reza,Anisa pun duduk di salah satu sofa yang ada diruang kerjanya Reza tersebut.saat ini suasana hening terjadi antara Anisa dan Reza tak seperti biasanya yang penuh dengan keceriaan,Anisa mencoba untuk membuka percakapan antara mereka.
" Kamu mau ngomong apa,aku gak ada waktu bentar lagi muntaz pulang sekolah,jadi kalo kamu mau ngomong tolong di percepat,kata Anisa dengan suara agak sedikit tinggi.
" Urusan muntaz biar pak Budi yang jemput,nis kamu percaya kan sama aku aku gak mungkin,nyuruh nada kekantor aku juga gak tau kalo dia Dateng ke sini,jelas reza.namun karna Anisa sudah terlalu terbawa emosi ia pun,tak mempercayai omongan Reza,tadi terlebih lagi ia melihat dengan kepalanya sendiri jika Reza sedang bertemu dengan nada.
" Oww,jadi kamu mau nyalain nada sendiri gitu kamu gak jentel kalo kamu nya gak genit mana mungkin nada sebegitunya terobsesi sama kamu,kata Anisa.
" Allahuakbar astagfirullah,nis bener aku sama sekali gak genit sama nada aku gak tau kenapa dia bersikap kayak gitu ke aku,kata Reza mencoba untuk menjelaskan semuanya.namun nampaknya Anisa tidak percaya dengan omongannya Reza,dan tidak menjawab sepatah katapun perkataan Reza.hinggah membuat Reza frustasi sehingga ia tak sengaja memukul meja sangat keras dan membuat Anisa terkejut.
" Reza aku gak nyangka kamu bakal sekasar ini sama aku,kata Anisa sambil mengambil tas nya lalu pergi begitu saja,dari ruangan Reza sedangkan Reza saat ini sedang frustasi.disisi lain masalah pekerjaan menumpuk dan lebih parahnya lagi,di tambah masalah tadi sungguh saat ini rasanya, kepala Reza ingin pecah tiba tiba abinya masuk ke dalam ruangan reza.abinya tau jika putranya ini sedang tidak baik baik saja,karna ia tak sengaja mendengar salah satu karyawan membicarakan tentang pertengkaran antara Reza dan Anisa tadi.
" Assalamualaikum Reza Abi masuk ya,kata abi.reza pun mengangguk sambil menundukkan wajahnya,
" Abi denger tadi kamu sempat ribut ya,sama Anisa ada masalah apa,kata Abi berusaha untuk membantu Reza menemukan solusi untuk masalah nya.
" Emmm, enggak bi Reza sama Anisa baik baik aja kok,kata Reza berbohong agar,abinya tidak menghawatirkan dirinya dan Anisa.abi pun tersenyum melihat Reza lalu menepuk bahu kanan reza,
" Gak usah bohong sama Abi,Abi juga perna mudah kali Abi tau kalo kamu dan Anisa sekarang lagi bertengkar kan,lebih baik kamu jangan sampai membuat Anisa marah,biarkan dulu dia melampiaskan kemarahannya,entar lama kelamaan bakalan baik lagi kok percaya sama abi.umi kamu dulu juga gitu ngambekan cemburuan Abi jalan sama klayen yang cewek umi kamu marah,pokoknya sensitif banget kamu harus sabar menghadapi sikap anisa.nama nya juga perempuan selalu mementingkan perasaan dari pada akal,kata Abi.
" Hemm, insyaallah Abi doain Reza biar diberitakan kesabaran oleh Allah agar Reza kuat,kata reza.nasehat yang abinya berikan tadi mampu sedikit meringankan beban pikiran Reza.
Di tempat lain saat ini Anisa,sedang menangis di taman belakang rumah nya ia tak habis pikir mengapa Reza bisa sekasar tadi,saat Anisa sedang menangis tiba-tiba muntaz datang menghampiri nya.
" Bun,bunda kenapa kok nangis,kata muntaz sambil menghapus air mata Anisa. anisa pun memeluk tubuh muntaz dengan erat dan mencium kening nya,
" Enggak papa kok sayang bunda,lagi kelilipan aja,kata Anisa.
" Pasti mata bunda pedih kan kemasukan debu,nie buat bunda supaya mata bunda gak kemasukan debu lagi,kata muntaz sambil memberikan kaca mata mainannya kepada Anisa.anisa pun tersenyum kepada muntaz setelah itu muntaz pun kembali ke kamarnya untuk menyelesaikan tugasnya, sedangkan Anisa kembali ke kamarnya untuk memandikan Zahra,karna sekarang sudah sore. Setelah selesai memandikan Zahra Anisa pun turun ke bawah untuk memasak makan malam,hari ini Anisa tidak begitu mood untuk memasak,ia hanya menggoreng ayam dan telur untuk muntaz. Kemudian anisa memanggil muntaz untuk makan bersama,bik Tika pun heran tidak seperti biasanya majikannya itu makan jam seperti ini biasanya nunggu pak Reza pulang.namun bik Tika tak berani berkata seperti itu kepada anisa,
" Sayang mau ayam,kata Anisa sambil menaruh ayam goreng itu ke piring muntaz merekapun makan bersama dengan lahapnya,sampai tiba tiba Reza pulang dari kantor.anisa tak menghiraukan ucapan salam dari reza, hingga Reza pun menghampiri mereka di meja makan.
" Assalamualaikum muntaz,hmmm lagi makan ya lahap banget kayaknya,kata Reza sambil mengelus kepala muntaz.
" Iya ayah masakan bunda enak banget muntaz jadi pengen makan terus,kata muntaz.anisa hanya diam tidak bicara sedikit pun tak seperti biasanya,Reza pun duduk di samping Anisa dan ikut makan bersama mereka.karna merasa masih kesal dengan Reza Anisa pun segera menyelesaikan makanya lalu ke kamar.
"Hmmm muntaz bunda mau ke kamar dulu ya jangan lupa buat pr nya oke,kata Anisa. kemudian ia pun pergi menuju ke kamar nya sekarang tinggal Reza dan muntaz yang ada di meja makan tersebut.
" Ayah kok bunda kayak marah gitu ya,tanya muntaz.reza pun tak dapat menjawab pertanyaan muntaz ia hanya diam saja, setelah selesai makan Reza pun pergi ke kamar nya untuk istirahat sebentar sebelum maghrib.ketika masuk kedalam kamar reza mendapati Anisa yang sedang menidurkan zahra,rasanya Reza ingin sekali meminta maaf kepada Anisa namun ia merasa gengsi.begitu pula Anisa menjadikan suasana di dalam kamar mereka hening dan sepi,tidak seperti biasanya setelah selesai sholat Maghrib Reza pun duduk di meja kerja nya, sedangkan Anisa membaca buku tiba tiba muntaz masuk kedalam kamar mereka.dan menghampiri Anisa
" Bun good night ya,kata muntaz sambil mencium pipi Anisa dan muntaz pun berjalan menuju ke arah meja kerja Reza.dan melakukan hal yang sama yaitu mencium pipi Reza,
" Wah anak ayah, sekarang udah makin dewasa ya udah berani tidur sendiri dan jangan lupa,kata Reza.
"Jangan lupa sikat gigi,minum susu baca doa sebelum tidur dan gak boleh pipis di atas kasur,jawab muntaz sambil tersenyum kepada reza.
" Nah pinter udah kamu tidur Gih entar kesiangan,kata Reza. kemudian muntaz keluar dari kamar Anisa menuju ke kamarnya yang berada di bawah.kepergian muntaz membawa keheningan di antara Anisa dan Ilham, setelah cukup lama mereka tidak saling bicara.reza memutuskan untuk memulai pembicaraan secara baik baik dengan anisa.karna jika masalah ini tidak di selesaikan secepatnya maka,akan timbul masalah baru di kehidupan keluarga mereka.
" Nis,aku tau kamu marah Sama aku,aku ngaku salah karna sudah ketemu nada Tampa ngasih kabar dulu Sama kamu,tapi nis aku bener bener gak nyangka kalo nada itu udah di kantor aku udah berusaha buat ngusir dia.nah pas kamu Dateng itu awalnya aku mau ngusir nada, mangkanya aku narik tangan dia kamu jangan salah paham,kata reza.namun nampaknya Anisa tidak percaya dengan omongannya Reza.
" Udah aku gak mau debat lagi sama kamu,emang dasarnya kamu aja yang mancing dia kalo gak mana mungkin,nada segitunya berani Dateng ke kantor kamu ya kan,kata Anisa. Reza hanya dapat mengelus dadanya untuk beristighfar, menghadapi sikap Anisa sebenarnya ini juga salahnya mengapa dia,tidak memanggil satpam buat ngusir nada.sungguh Reza tak tau bagaimana cara untuk menyakinkan Anisa bahwa ia salah paham.
Keesokan paginya,tiba tiba umi dan Abi datang ke rumah mereka.anisa pun agak terkejut biasanya jika umi dan Abi ingin ke rumahnya biasanya mereka bakal telpon atau pun chat wa,namun berbeda dengan hari ini Anisa curiga kalo Reza sudah memberi tahu orang tuanya tentang masalah kemarin.
" Nis,kamu kenapa kok mukanya kayak lagi gak vit gitu kamu sakitnya,tanya umi sambil mengelus pundak anisa.anisa pun menggeleng kan kepalanya sambil tersenyum,
" Eee enggak kok mi,Anisa sehat sehat aja mungkin lagi capek aja,kata Anisa.kata Anisa sambil memalingkan wajahnya dari ibu mertua nya itu,namun umi tetap saja tau kalo rumah tangga anaknya sedang tidak baik baik saja karna kehadiran nada dalam kehidupan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you My Husband 😍🤩
RomansaApa jadinya jika anak seorang pengerajin kursi rotan harus di jodohkan dengan seorang kaya raya yang bernama Reza angkasa Wijaya , seorang laki-laki berumur 23 tahun. Ia memiliki sifat yang cuek tapi di balik itu dia sangat lah baik *Bagaimana jika...