Sore ini,Anisa dan reza bersiap siap untuk pergi ke mall,sesuai janji Reza setelah siap mereka pun turun ke bawah.untuk menuju ke kamar muntaz, ternyata muntaz sudah siap untuk berangkat.anisa pun mengambil muntaz dari tangan bik Tika,Anisa tau kalo bik Tika masih tak enak hati soal kejadian tadi pagi.begitu pula dengan Reza ia nampak masih kesal pada bik Tika,Anisa tau perasaan Reza namun ia harus menegur suaminya agar tidak marah pada bik Tika,karna walau bagaimanapun bik Tika audah menjadi anggota keluarga mereka.
" Reza,udah dong maafin bik Tika semua orang itu tempatnya salah dan hilaf kan bik Tika udah ngomong,kalo dia gak sengaja,kata anisa.reza pun membetulkan ucapan anisa,tak baik jika dia marah pada seseorang,yang sudah di anggap sebagai ibu keduanya.reza pun memintah maaf pada bik Tika,
"Maafin bik,kalo kelakuan saya kasar tadi saya gak bermaksud buat ngelakuin itu,kata reza.anisa senang melihat sikap Reza yang sudah memaafkan orang lain.kemudian bik tika pun mengangguk pelan, setelah masalah selesai anisa dan Reza berjalan menuju ke garasi untuk berangkat ke mall.
" Bik Tika kita berangkat ke mall dulu ya bik, kata Anisa.
" Iya buk,hati hati ya,kata bik Tika.kemudian Anisa dan Reza berangkat,didalam mobil mereka berdua tak berbicara karna Reza sedang fokus menyetir Anisa tak mau menganggu reza.anisa mulai memikirkan,tentang kuliahnya apa bisa dia membagi waktu antara kuliah dengan keluarga.memang kuliah penting bagi Anisa,tapi keluarga jauh lebih penting dari semuanya.kalo dia kuliah pasti muntaz gak ada yang ngurus, walaupun bik Tika sering ngurus Reza,tapi bik Tika juga harus ngelakuin tugas rumah,Reza yang dari tadi memperhatikan anisa.nampaknya Anisa sedang gelisah ia harus mencari tau kegelisahan istri ya tersebut.
" Nis,kamu gak papa kok kayaknya kamu ada masalah coba cerita kali aja,aku bisa bantu,kata reza.reza memang susah di bohongi ia pasti selalu tau kalo Anisa sedang banyak pikiran.
"Hmmm,gini Reza akukan bakal kuliah otomatis aku bakalan ngabisin waktu aku untuk belajar,aku takut aku gak bisa bagi waktu antara kuliah sama ngurus keluarga,apa kuliah aku di undur aja ya,kata Anisa.
" Loh kenapa di undur,bukannya kamu sendiri yang pengin kuliah lagi masalah,muntaz kamu tenang aja aku bakalan memperkerjakan baby sitter kan,jadi kamu bisa fokus sama kuliah, dan muntaz masih bisa di urus ,kata Reza sambil menyetir mobil nya.anisa yang mendengar omongan reza tadi langsung memukul pundak Reza,dengan pelan ia tentu tidak mau muntaz di urus dengan orang asing.
" Reza,aku gak mau muntaz di urus sama orang asing,awas aja kalo kamu beraninya buat sewa baby sitter,kata Anisa.
" Ya terus,gimana coba gak mungkin kan kita titip sama umi atau ibu,kata reza.anisa berfikir sejenak ia mang ingin sekali kuliah lagi,tapi kalo itu membuatnya jauh dari muntaz dia gak bakalan kuliah.
" Ya udah,aku gak jadi aja kuliah biarin yang penting muntaz gak di asuh sama baby sitter,kata anisa.reza sempat bingung dengan Anisa kemarin ia ngotot buat kuliah giliran sekarang gak jadi.
" Gak bisa gitu dong,akukan udah daftarin kamu kuliah gak mungkin aku batalin kan,kata reza.yang dikatakan Reza padanya itu benar juga,tak lama kemudian mereka sampai di mall Reza mulai mengambil kerajang belanjaan sedangkan Anisa hanya melamun memikirkan perkataan Reza tadi.
" Nis,kenapa kamu ngelamun ayo masuk,kata Reza sambil menarik tangan anisa.
Mereka pun tiba didepan pintu mall,namun Anisa masih saja terdiam Reza pun kesal lalu,menyuruh Anisa untuk duduk di kursi depan mall." Coba duduk dulu,kamu tuh kenapa sih bukanya kamu yang minta buat ke mall tapi kamu aja gak mau masuk,masih mikirin yang aku bilang di mobil tadi,udah semua keputusan ada ditangan kamu,aku Cuba bisa dukung,kata reza.tiba tiba telpon Anisa berbunyi tenyata uminya yang menelpon ia segera mengangkat telpon tersebut.
"Assalamualaikum umi,kata Anisa.
"Waalaikum salam nis,oh ya umi denger kamu mau kuliah kan,pasti kamu repot banget jadi gimana kalo muntaz di titip di rumah umi,kata umi.
" " Enggak umi,Anisa takut ngerepotin umi aja,kata anisa.reza hanya mendengarkan pembicaraan antara menantu dan mertua tersebut.
"Ya pasti gak repot kok nis,malah umi seneng banget ngerawat muntaz soalnya umi sama ibu kamu kesepian banget pliesnya,kata umi.memang sejak satu bulan lalu ibu dan ayahnya tinggal,dengan umi dan Abi Reza,awalnya mereka menolak namun karna Abi membujuk ayahnya terus menerus, alhasil ayah dan ibunya bersedia tinggal di rumah bedanya tersebut.belum sempat Anisa bicara tiba tiba,telponnya langsung di ambil reza.
" Iya mi,kita setuju,kata reza.ini semua Reza lakukan demi Anis Ais tau kalo Anisa pasti sangat ingin kuliah lagi.tak lama kemudian Reza mematikan telponnya.anisa sangat kesal dengan Reza,padahal dia belum ngomong udah di samber aja.
" Udah masalah selesai oke kita sekarang belanja,kata Reza.
" Tapi Reza aku takut ngerepotin umi,kamu tau kan muntaz itu sangat aktif pasti umi kerepotan mengurus muntaz,kata Anisa .
" Udah gak papa,umi yang mau kok aku yakin umi sama ibu tuh kesepian disana,dan nanti kamu bisa ambil muntaz ketika kuliah kamu udah selesai dan gak takut lagi sama baby sitter,kata reza.anisa pun mengangguk pelan yang dikatakan oleh Reza benar juga.dengam menitipkan muntaz pada umi,ia akan merasa aman meningkatkan muntaz untuk kuliah Tampa harus takut dengan baby sitter.
" Mau sampai kapan, berdiri di depan pintu mall ayo masuk,kata Reza.kemudian mereka pun masuk ke mall tersebut.mereka membiarkan muntaz berjalan tapi masih mereka awasi dari belakang,
" Liat tuh nis, muntaz kayaknya seneng banget deh, di ajak ke mall gak kerasa ya sekarang muntaz udah satu tahun,kata Reza,sambil mengandeng tangan Anisa .Anisa pun tersenyum kepada reza.setelah berkeliling lantai satu mereka pun naiknke lantai 2 tpempat sembako, mereka sengaja untuk belanja bulanan karna bahan masakan sudah habis di rumah.
Tak lupa Anisa menaruh Muntaz di dalam keranjang tersebut karna itu, tempat favorit muntaz." Nis,kita beli
ayam,sapi,udang,cumi,ikan patin sosis dan roti, selai coklat,keju, wartel, kentang,cabe,bawang merah,putih ,Bombay,dan tomat, brokoli dan bayam,kangkung,susu muntaz,buah,sama perlengkapan mandi sama,Snack,kata Reza sambil membaca SMS dari bik Tika,yang berisi bahan bahan yang sudah habis dirumah." Oke kamu bantu aku buat belanja bahan makanan ya,kata anisa. Reza pu mengangguk pelan,kemudia. Mereka memilih daging daging terlebih dahulu.anisa dan Reza mulai memilih daging yang segar, setelah selesai mereka kearah kumpulan perlengkapan bayi,Anisa membeli sampo,sabun,bedak dan minyak telon Pampers,dan susu muntaz,tak lupa dia membelikan makanan bayi untuk muntaz,karna ia sudah mulai makan makanan selai asih.kemudian mereka pun menuju tempat buah,Reza sangat ingin memakan salad buah buatan anisa yang menurut nya sangat enak.
" Nis,kamu buat salad buahnya soalnya aku lagi pingin banget makan salad buah,kata reza.anisa pun setuju karna memang sudah lama mereka tak makan salad buah, dimilih buah anggur,stowberi,kiwi,jeruk,dan mangga, keliatan buahnya masih sangat segar.setelah selesai belanja mereka pun turun ke bawah untuk,mengajak muntaz bermain di temzon di mall tersebut.mereka bermain game dengan semangat ya,sampai mereka lupa waktu ternyata sudah pukul,9malam sedangkan mereka ke sini pukul 3 sore berarti sudah7 jam mereka di mall ini, mereka memutuskan untuk pulang karna muntaz sudah tidur di pangkuan ,anisa seperti muntaz sangat senang hari ini terlihat,dari tadi ia sangat aktif bergerak.
"Nis,sini biar aku yang gendong pasti kamu capek,kata reza.anisa pun kemudian memberikan muntaz pada Reza.mereka semua nampak kelelahan mungkin karna bermain tadi,namun Anisa,dan Reza sangat senang hari ini,karna bisa menghabiskan waktu bersama keluarga, mereka berjanji akan terus, memberikan waktu senggang disela sela kesibukan mereka untuk berlibur bersama keluarga mereka.
Makasih ya udah sabar nungguin cerita lanjutannya 😂😂😍😔😦😦😔😖👍
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you My Husband 😍🤩
عاطفيةApa jadinya jika anak seorang pengerajin kursi rotan harus di jodohkan dengan seorang kaya raya yang bernama Reza angkasa Wijaya , seorang laki-laki berumur 23 tahun. Ia memiliki sifat yang cuek tapi di balik itu dia sangat lah baik *Bagaimana jika...