33)baikan

1.4K 46 0
                                    

Setelah selesai makan malam,Reza langsung pergi ke kamarnya sedangkan Anisa membantu umi dan ibunya, membersikan piring kotor saat sedang mencuci piring,Anisa merasa bingung bagaimana cara ia meminta maaf kepada Reza,ia sangat malu dan bukan 100% salahnya juga seharusnya Reza yang, meminta maaf kepada nya bukan malah ia yang harus duluan meminta maaf.karna terus memikirkan tentang hal itu Anisa pun tak sadar jika dia sedang mencuci piring.alhasil salah satu piring yang Anisa cuci tadi pun tak,sengaja ia senggol dan terjatuh umi,dan ibu Anisa pun segera menghampiri Anisa.

" Ya Allah nis,kamu gak papa kenapa bisa pecah sih sayang,kamu lagi banyak pikirannya,kata ibu sambil memeluk erat tubuh anisa.sedangkan Anisa hanya terdiam Tampa kata ia tak enak hati pada umi karna memecahkan piring tadi.

" Umi,maafin Anisa ya Anisa gak sengaja buat jatuhin piring Anisa bener bener minta. Maaf Umi,kata Anisa sambil menunduk tak mau melihat wajah mertuanya itu.

" Udah gak papa kok ni,kamu gak kenakan yang penting kamu baik baik aja masalah piring udah biar umi dan ibu kamu aja yang bersihin kamu istirahat aja lagian kamu pasti capek banget kan oh ya muntaz tidur sama umi dan Abi ya gak papa kan,kata umi.anisa mengangguk ia pun menaiki anak tangga menuju ke  kamar Reza yang sekarang sudah menjadi miliknya juga.ketika di depan pintu,Anisa ragu untuk membuka pintu kamar tersebut.namun ia membulatkan tekad untuk masuk ke kamar dan menyelesaikan permasalahannya karna ,lebih cepat tentu akan lebih baik.akhirnya Anisa masuk dan mendapati Reza yang sedang sibuk dengan leptopnya,dan tak menghiraukan ucapan salam dari anisa.anisa pun merasa kesal dengan Reza,yang bertingkat seperti anak ank  kalo reza bisa seperti ini padanya ia juga harus begitu pula dengan Reza. anisa berjalan menuju ke arah kasurnya dan pura pura membaca buku novel kesukaannya.selama Berjam jam mereka masih tidak saling bicara,hingga Reza menutup leptopnya dan berjalan menuju ke arah kasurnya Anisa, sebenarnya memerhatikan Reza sejak awal,namun ia pura pura tak melihat Reza membaringkan tubuhnya membelakangi Anisa,Anisa pun semakin di buat kesal oleh Reza bukanya minta maaf Reza malah semakin cuek padanya,omelan Anisa dalam hati.ia mengucapkan istighfar sebanyak banyaknya.tiba tiba satu cara terlintas di benaknya agar Reza mau berbicara lagi dengannya.
Anisa pura pura menelpon damar dengan maksud agar Reza semakin kesal ia pun menaruh telpon tersebut di telinganya,dan pura pura menjauh dari reza.sebenarnya Reza belum tidur sama sekali,ia sungguh tak bisa tidur.ia melihat Anisa sedang menelepon seseorang namun Anisa berusaha menjauh darinya Reza,pun curiga lalu mengikuti Anisa diam diam.
Anisa tau bahwa Reza mengikutinya dari belakang ia pun memulai aksinya.

"Assalamualaikum damar,kata Anisa dengan nada agak sedikit pelan.

Reza semakin memanas karna Anisa , menyebutkan nama laki laki itu lagi,tapi ia tak boleh gegabah ia harus mendengarkan terlebih dahulu.

" Kamu gak papa kan mar,maafin suami aku ya aku bener bener gak bisa tidur,Karena mikirin hal tadi,kata Anisa.

" Tenang aja,Reza gak bakal tau kok kalo aku nelpon kamu malam malam,kata anisa.reza benar benar tak bisa menahan diri lagi,ia pun menghampiri Anisa.

" Hemmm,nelpon siapa nie malam malam kek gini,kata Reza Anisa pun pura pura mematikan ponselnya.

" Kenapa ya terserah aku dong,mau nelpon siapa kok kamu yang sewot sih,kata anisa.

" Jelaslah,aku curiga sama kamu karna kamu nyebut nama laki laki itu damar damar,kata Reza sambil mengejek ejek nama damar.rencana anisa pun berhasil ternyata Reza oranya cemburuan.

" Udah ah minggir aku mau istirahat awas,kata Anisa sambil mendorong tubuh Reza. Reza pun ikut masuk ke kamar, ketika Anisa hendak berjalan menuju ke arah kasur tiba tiba,tangan nya di tahan oleh Reza.

" Bentar nis,aku mau denger semua penjelasan dari kamu jujur aku gak nyaman dengan keadaan kita sekarang,aku akuin kalo aku tadi terbius oleh bujuk rayunya setan jadi aku gak sengaja mukul damar lagi pula aku ngelakuin itu karna aku takut kamu akan berpaling hati ke damar,jadi aku ngerasa cemburu sekarang aku kasih kamu waktu buat jelasin semuanya soal tadi sore,kata Reza sambil memengangi tangan Anisa.

" Kamu,sih tadi langsung mukul damar kan tanya dulu sama aku.aku tadi habis beli popok dan susu buat muntaz gak sengaja aku ketemu dia pas mau jalan pulang,dia sempat nawarin aku buat di Anyer tapi kelas jelas aku nolak lah,karna aku gak mau kamu salah paham sama aku,kata anisa.setelah mendengan penjelasan dari anisa reza sadar kalo tadi ia sempat mencurigai istinya sendiri ia janji akan lebih percaya lagi kepada Anisa.

" Oh ya,kemana muntaz kok dia kamu gak bawa dia,kata Reza.

" Muntaz malam ini,tidur sama umi dan abi,kenapa emang,kata anisa.


" Gak papa sih,rasanya kalo muntaz tidur sama umi kok kita jadi sepi banget ya,kata reza.


"Oh ya nggak nis,aku ngebayangin kalo kita punya anak cewek gimana ya,pasti mukanya cantik kek kamu deh,kata Reza.anisa pun memikirkan hal yang sama dengan reza.apa ini waktu yang tepat buat memberikan muntaz adik ya,lagi pula muntaz sudah mulai besar lagi pula Anisa sangat ingin mempunyai anak perempuan pasti seru banget Anisa bisa ngebeliin,baju yang lucu lucu.


" Pengen sih, tapi aku masih mikirin muntaz masih terlalu kecil jika harus memiliki seorang adik,lagi pula aku belum siap untuk membagi kasih sayang ke muntaz,kata anisa.reza pun mencium kening anisa.


" Menurut aku,muntaz tu udah mulai gede lagi pula bulan depankan kamu udah wisuda jadi kamu bisa lebih fokus sama kehamilan dan ngurus aku dan muntaz.aku punya usulan supaya kita cepet punya adik buat muntaz kita melakukan program hamil aja gimana,kata Reza.

" Aku nurut aja,deh gimana baiknya besok berarti kita pergi ke dokter buat daftar program hamil itu,kata anisa. Setelah membicarakan tentang program kehamilan tersebut Anisa dan Reza pun memutuskan untuk istirahat karna sudah larut malam.



Keesokan paginya,Anisa dan Reza bersikap siap untuk berangkat ke rumah sakit.umi dan ibunya pun heran melihat Anisa yang sudah rapi seakan akan pergi.

" Wah nis,kok kamu udah rapi aja emang mau kemana,kata umi sambil menyiapkan sarapan pagi untuk mereka.


"Kita mau ke rumah sakit mi,kata anisa.sambil tersenyum.


" Loh emang siapa yang lagi sakit Reza atau kamu,kata ibu dengan nada suara cemas.



" Enggak kok,kita mau daftar program hamil anisa minta doa dari umi,dan ibu semoga program hamil anisa bisa berjalan dengan baik,kata Anisa sambil tersenyum kepada umi dan ibunya.reza turun dari kamar atasnya menuju ke ruang makan ia melihat anisa yang sedang mengobrol dengan umi dan mertuanya.



"Lah kok pada ngumpul di sini tumben banget,lagi bahas apa nie,kata Reza sambil mengandeng tangan anisa.umi dan ibunya Anisa tersenyum melihat pemandangan yang ada di depan mereka saat ini Reza dan Anisa tampak akur dan mesra.




" Nah,gini dong kalian tu mesra kek gini kan jadi seneng umi sama ibu ngeliat kalian,kata ibu.anisa dan reza pun hanya tersenyum kepada umi dan ibu nya.



" Reza anisa,kalian beneran mau program hamil,umi seneng banget bentar lagi umi bakalan punya cucu lagi adu umi bener bener gak sabar buat ngendongnya entar umi dan ibu kamu,gak berantem lagi kalo ngerawat muntaz,jadi umi ngasuh muntaz dan ibu kamu ngasuh adiknya muntaz umi pasti seneng banget semoga aja kalian cepet di berikan momongan lagi ya,kata umi.sontak semua yang ada di sana mengucapkan kata aminn.sebelum berangkat Anisa dan Reza menyempurnakan untuk sarapan pagi dulu agar tidak kelaparan di rumah sakit.

Setelah selesai makan Anisa dan Reza pun,segera berangkat ke rumah sakit terdekat.setelah sampai di rumah sakit Anisa dan Reza pun segera menemui dokter untuk berkonsultasi.

" Selamat siang bapak ibu,ada yang bisa kami bantu,kata dokter tersebut.

" Iya dok,kami mau konsultasi tentang program kehamilan,kalo ingin ikut mendaftar program kehamilan,kata reza.dokterpun menyuruh Anisa dan Reza masuk ke dalam ruangan pasien.

"Silakan duduk buk pak,kata dokter tersebut.kemudian Anisa Reza dan dokter tersebut berbicara tentang hal program kehamilan.

" Oh oke dok,semua saran dokter akan kami ikuti,kata Reza sambil tersenyum kepada dokter itu.setelah selesai konsultasi Anisa dan Reza pun memutuskan untuk pulang.


"Reza, ternyata mudah ya aku kira sulit loh bismillah semoga aja memang rezeki kita.

I love you My Husband 😍🤩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang