Part 37

89K 4.3K 32
                                    


Cahaya matahari mengusik seorang gadis cantik yang sedang tertidur pulas diranjangnya.
Gadis itu menutup kepalanya dengan selimut karena terganggu oleh cahaya matahari.

Gadis itu masih enggan untuk bangun dari ranjangnya. Dia masih tertidur pulas dengan seluruh tubuh yang tertutup oleh selimut berwarna abu-abunya.

Tok...tok..

Suara ketukan pintu yang begitu keras membuat gadis itu kesal. Sedang enak-enaknya tidur malah ada yang mengganggunya.

Gadis itu bangkit dari ranjangnya dan berjalan kearah kamar mandi. Tak lama ia kembali keluar dengan tangan yang sedang memegang gayung berisikan air.

Ceklek...

Gadis itu membuka pintu kamarnya dan langsung saja menyiramkan air yang ia bawa tadi keorang yang mengedor-gedor pintu kamarnya dari tadi.

"Fio!!!" teriak orang yang disiram oleh fio. Pria tampan yang disuruh oleh sang bundanya untuk membangunkan fio, dan dia malah disiram dengan air oleh fio.

Fio membuka matanya sepenuhnya karena teriakan seseorang. Fio menyiram orang itu dengan mata yang masih tertutup dan tanpa melihat orang yang dia siram.

"Bang allan.. Ya ampun aku nggak sengaja... Aku pikir itu daniel... Aduh maaf bang... Beneran deh aku nggak senga..."

Tanpa menghiraukan adiknya yang panik karena menyiramnya, allan langsung meninggalkan fio dan berjalan kekamarnya dengan menutup pintu kamarnya keras.

Fio kanget mendengar dan melihat allan yang membanting pintu kamarnya keras. Fio  merasa sangat bersalah dan menyesal. Allan pasti sangat marah kepadanya.

"Duh bang allan pake acara marah lagi." gumam fio menatap pintu kamar Allan.

"Lo nggapain kak, kok lantai basah gini?" tanya daniel yang baru saja keluar dari kamarnya.

Fio menghap kearah daniel dengan wajah sedihnya dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
"Daniel." kata fio kepada daniel dan berlari memeluk adiknya itu. Fio menenggelamkan wajahnya didada bidang daniel karena daniel yang lebih tinggi dari fio.

Daniel yang kaget karena fio memeluknya erat. Tidak biasanya kakaknya itu akan memeluknya dan menangis seperti ini. Biasanya ia akan cerita kepada allan bukan padanya.

"Kenapa?" tanya daniel lembut sambil membalas pelukan fio.

"Bang allan hiks..." kata fio sesengkukan.

"Bang allan kenapa?" tanya daniel.
"Kita kekamar kakak aja ya. Nanti ayah sama bunda liat lagi." kata daniel mengajak fio kedalam kamar kakaknya itu.

Mereka memasuki kamar fio, daniel mendudukkan fio diranjangnya dan daniel berjongkok didepan kakaknya itu.

"Bang allan kenapa?" tanya daniel lagi.

"Bang allan...hiks.. Dia...dia marah...sama aku.. Hiks hisk" jawab fio dengan tangisannya yang mulai meledak.

"Pasti kakak ngelakuin sesuatu sama bang allan makanya dia marah." kata daniel lembut dan menghapus air mata kakaknya dengan ibu jarinya.

"Kakak ngelakuin apa sama bang allan.?"

"Tadi hiks hisk." fio terus menangis, dia tidak bisa menahan tangisnya. Dia benar-benar takut allan marah kepadanya.

Daniel langsung keluar dari kamar fio dan berjalan kearah kamar allan. Daniel tidak mengetuk pintu dan langsung saja masuk kedalam kamar allan.

Daniel melihat allan yang sedang mengganti bajunya.
"Ngapain?" tanya allan dingin. Tidak sopan sekali adiknya ini, masuk kemarnya tidak mengetuk pintu.

My Bad Girl (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang