Part 46

83.3K 3.8K 417
                                    


Sesuai dengan rencana awal mereka akan mencari tempat yang bagus disekitar pantai dan mereka sekarang berada ditepi pantai yang tidak terlalu ramai.

Disini hanya ada mereka saja, dan air laut juga begitu jernih. Disini juga ada batu karang yang begitu bagus untuk dijadikan tempat berfoto-foto.

Mereka tampak heboh sendiri siapa yang akan berfoto terlebih dahulu, kecuali fio, irfan, allan, dan kenzo tentunya. Mereka malah bodo amat mau berfoto atau nggak.

"Ihh gue duluan!!" teriak kiky kesal.

"Gue!" teriak ravi yang nggak mau kalah.

"Gue"

"Gue"

"Gue"

"Gue"

"Diam!!!!!!!!!!" teriak fio tak kalah keras. Dia sudah sangat kesal dengan perdebatan mereka semua, terlebih lagi kiky dan juga ravi.

Mereka semua kaget bukan main karena teriakan keras dari fio. Mereka langsung terdiam dan menatap kearah fio.

"Kalian itu ribet tahu nggak! Apa salahnya kalian fotonya gantian. Lagian nih pulau nggak akan hilang dalam lima menit!'kata fio kesal.

"Jangan berisik lagi deh, panas nih kuping gue dengarnya"lanjut fio lagi.

"Iya-iya" jawab mereka pasrah.

"Nah gitu dong" jawab fio sambil tersenyum tipis.

Mereka melakukan apa yang dikatakan fio tadi. Mereka tidak mau kena semprot lagi oleh fio. Sedangkan Irfan tersenyum tipis melihat kelakuan fio yang berteriak kesal kepada mereka semua.

"Lo mau foto bareng gue?" tanya irfan kepada fio.

"Ogah" jawab fio.

"Gue nggak nerima penolakan"

"Kalau gitu nggak usah nanya irfan" kata fio sambil mencubit pipi irfan gemas.

Cubitan itu berefek besar bagi jantung irfan. Jangtungnya terasa akan copot dengan cubitan fio dipipinya dan ditambah dengan senyuman lebar dari fio. Tidak berbeda dengan irfan fio juga meresakan jantungnya yang deg-degan. Ditambah lagi dengan tatapan mata mereka bertemu dan saling mengunci satu sama lain.

Tanpa mereka berdua sadari, ternyata semua kamera mengarah kearah mereka. Kapan lagi mereka bisa dapat foto sicewek bar-bar dengan cowok dingin sedang cubit-cubitan.

"Ya ampun jantung gue!! Nih jantung kenapa cobak pake acara ngedugem segala didalam. Lagian kenapa nih tangan gampang banget coba nyubit pipi irfan." batin fio ketika ia menyadari apa yang dia lakukan dan tatapan mata mereka masih terkunci.

"Ya ampun ella lo ngapain sih, jantung gue kerasa mau copot ini" batin irfan masih setia menatap fio.

"Ekhem!!" mereka semua berdehem dan membuat irfan dan fio memutuskan kontak mata mereka.

"Kita semua jomblo kalik lo bedua malah cubit-cubitan" kata daniel meledek mereka berdua.

"Iya lo malah romantis-romantisan didepan kita" kata deven.

"Apaan sih!" kata irfan dan fio kompak.

"Cieee kompak" teriak mereka semakin keras.

Fio memutar bola matanya malas dan berjalan menjauhi mereka semua. Tanpa disadari fio dia malah menarik tangan irfan agar ikut bersama dengan dirinya.

"Woi fi itu tangan irfan lepasin napa!" teriak deven dan disambut tawa nggakak dari mereka.

Fio yang mendengar teriakan deven tadi melihat kearah tangannya dan ternyata memang benar jika dia sedang menggandeng tangan irfan.
Irfan menunjukkan senyum jahilnya kearah fio.

My Bad Girl (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang