Part 77

80.5K 3.8K 660
                                    

Jangan lupa vote and coment nya itu guys....

Vote dulu baru baca ya guys....

.
.
.
.
.
.

Fio terus menangis dengan keras dan terus memeluk tubuh irfan kuat. Bahkan dokter kualah untuk membawa jenazah irfan keluar dari ruangan ini.

"Nggak... Kalian nggak boleh bawa irfan!!!" teriak fio keras sambil meronta-ronta dalam pelukan ayah nya.

"Nggak!!!!." teriak fio keras.

Keringat bercucuran dipelipis dan keningnya. Nafasnya memburu seperti orang habis berlari maraton.

Apa tadi? Kenapa dia memimpikan irfan yang meninggalkannya? Itu tidak boleh terjadi.

"Ya tuhan semoga ini semua hanya mimpi saja." gumam fio pelan dan turun dari ranjangnya dab berlari kearah kamar rawat irfan.

*******

Setibanya di depan ruang inap irfan, fio tidak melihat adanya mira dan yang lain dikursi tunggu. Mungkin mereka sudah berada didalam.

Fio membuka pintu itu perlahan, dan masuk kedalam ruangan itu. Disana, fio melihat pemandangan yang sangat sulit untuk dikatakan. Fio meneteskan air matanya.

Mereka semua menatap kearah fio. Gadis itu masih berdiri mematung didepan pintu.
Fio tidak bisa, dia langsung berlari kedalam pelukan pria itu. Dia begitu merindukannya.

"Kamu kenapa fi?" tanya allan kepada fio.

"Nggak apa-apa, aku hanya ingin berdua dengan irfan."gumam fio pelan.

Seolah mereka mengerti, mereka langsung keluar dari kamar inap irfan. Meninggalkan fio yang masih menangis dalam pelukan irfan.

Fio mengangkat kepalanya dan menggenggam tangan irfan lembut. Dengan air mata yang masih menetes.

"Fan bangun. Tadi aku mimpi kamu ninggalin aku.... Aku mohon... Aku mohon jangan tinggalin aku... Bangun lah fan... Hiks hiks hiks... Jangan tinggalin aku hiks hiks." tangis fio sesengkukan dan menenggelamkan wajahnya diranjang irfan dengan menggenggam erat tangan pria itu.

Fio kembali menangis, menangis sesengkukan dan berdoa agar kekasihnya ini tidak meninggalkan dan segera bangun.

"Kamu jahat.... Hiks hiks hiks... Kamu nggak sayang sama aku hiks hiks hiks.... Kamu janji nggak akan ninggalin aku fan... Hiks hiks... Sekarang bangun lah...hiks hiks hiks hiks hiks... Fan... Hiks hiks." kata fio lagi dengan posisi yang masih sama.

Tapi fio tersentak kaget merasakan sebuah usapan lembut dikepalanya. Fio mengangkat kepalanya dan menatap orang yang mengusap kepalanya. Fio kembali menangis dengan keras.

"Loh kok makin nangis sih?" tanya orang itu.

"Huaaaaaa.... Kamu jahat... Huaaaa." tangis fio lagi.

Irfan. Ya pria itu sudah bangun dari tadi. Dia sudah bangun saat diperiksa dokter tadi. Dia berniat mengerjai fio dengan pura-pura masih koma. Dan meminta mamanya dan yang lain merahasiakannya dari fio.
Irfan menggeser posisinya dan memeberikan sedikit ruang.

"Sini.." kata irfan menepuk ranjangnya pelan.

Fio hanya menurut dan naik keatas ranjang irfan. Dia membaringkan tubuhnya disamping irfan dan ikut masuk kedalam selimut rumah sakit yang digunakan irfan.

My Bad Girl (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang