Part 75

79.1K 3.3K 113
                                    

Jangan lupa vote and coment nya guys....

.
.
.
.
.
.

Seminggu sudah fio berada dirumah sakit. Tepat hari ini dia di izinkan untuk pulang oleh dokter. Fio merasa sangat senang karena bisa keluar dari tempat yang sesak dengan bau obat ini. Tapi di lain sisi dia merasa sedih, sedih karena irfan belum juga mau bangun dari komanya.

Fio kembali duduk dikursi disamping irfan. Semua keluarganya dan keluarga irfan menunggu diluar. Disini hanya ada fio dan irfan. Fio menggenggam tangan irfan lembut dan menatap mata irfan yang masih saja betah untuk terpecam.

"Mau sampai kapan kamu tidur? Apakah disana ada yang menahan kamu? Apa yang manahan kamu dan membuat kamu nggak mau bangun.? Aku sangat merindukan kamu." kata fio sambil mencium punggung tangan irfan.

"Sudah lewat seminggu kamu tidur.. Apa.. Kamu tidak merindukan aku... Bangun lah fan.. Disini aku menunggu kamu..." kata fio lagi dengan suara mulai serak dan mata berkaca-kaca.

"Apa yang membuat kamu betah untuk tertidur.... Hiks hiks aku kangen kamu hiks hiks.. Ha-hari ini a-aku udah boleh pulang... Dan... Dan kamu belum bangun hiks hiks hiks."

Menangis. Hanya itu yang dilakukan oleh fio selama seminggu terakhir.
Berdoa. Hanya itu yang bisa fio lakukan. Berdoa agar pria yang dia cintai ini segera bangun.
Rindu. Fio sangat merindukannya. Rindu tertawa bersamanya, dijahili oleh irfan, melihat wajah kesal irfan. Semuanya. Fio merindukan semuanya.

"Fan... Hiks kamu udah nggak sayang hiks lagi ya sama hiks aku...hiks hiks." fio kembali terisak.

Kapan irfan akan bangun? Kenapa dia terlalu lama untuk tidur.?

Sedangkan didepan pintu, allan melihat adiknya yang kembali menangis. Menangisi hal yang sama, sudah seminggu ini fio selalu menangis dibelakang mereka. Sedangkan didepan mereka semua dia berusaha bersikap baik-baik saja, dan mencoba untuk sabar.

"Kalau lo bangun nanti, gue pastiin lo banyok bang. Lo udah bikin adek gue nangis beberapa hari belakangan ini." batin allan.

******************************


Hari ini fio sudah mulai masuk sekolah, walau ayahnya melarang tapi dia tetap ingin pergi ke sekolah.

Berada dirumah membuat fio selalu kepikiran dengan irfan yang masih berada dirumah sakit. Memikirkan kapan pria itu akan bangun membuat fio pusing.

Disekolah pun fio merasa sepi. Walau dari tadi kiky dan icha berusaha membawa dia bicara dan melempas candaan. Tapi, tetap saja. Tetap saja fio merasa kesepian. Kesepian karena tidak ada irfan yang selalu mengganggu disaat jam istirahat.

"Fiiii... Udah dong." kata kiky kepada fio.

"Masa iya lo sedih terus." sambung icha.

"Gue yakin, bang irfan pasti baik-baik aja. Dia akan bangun demi lo." kata kiky lagi.

"Iya benar yang dibilang kiky. Dia pasti bangun demi lo. Lo segalanya bagi bang irfan." sambung icha.

"Tapi nyatanya dia belum bangun." jawab fio dingin.

Kiky dan icha saling pandang. Yang dibilang fio ada benarnya juga. Sudah lebih dari seminggu, tapi irfan belum juga bangun.

My Bad Girl (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang