Fio membuka matanya pelan dan menatap sekitar. Ini bukan kamarnya, kamarnya berwarna abu-abu, hitam, dan putih. Tapi ruangan ini berwarna putih dan juga berbau obat."Bunda..." panggil fio pelan ketika melihat alena yang sedang duduk disofa dan juga aldrik. Sedangkan allan dan daniel sudah berangkat sekolah.
"Kamu udah bangun sayang.?" tanya alena dan mendapat anggukan dari fio.
"Mau apa? Ada yang sakit?" tanya aldrik.
"Haus yah." jawab fio.
Dengan sigap alena mengambil air yang berada di atas nakas dan memberikannya kepada fio.
Fio langsung meminum air yang diberikan alena tadi."Makasih bun." kata fio lemah.
"Kamu kenapa bisa kayak gini sih?" tanya aldrik sambil mengusap rambut fio.
Fio tidak menjawab, dia hanya menjawab dengan gelengan kecil saja. Dia tidak ingin membuat keluarganya khawatir dengan masalah yang beberapa hari ini dia hadapinya.
"Jujur sama ayah. Kamu lagi ada masalah?" tanya aldrik lagi.
"Enggak ada kok ya." jawab fio.
"Tru-..."
"Dia baru bangun jangan ditanya-tanya dulu." kata alena memotong perkataan aldrik.
Aldrik menghembuskan nafas pelan. Memikirkan dan milihat putrinya terbaring seperti ini dirumah sakit membuat dirinya merasa bersalah. Bersalah karena telah gagal menjaga putri sematawayangnya.
"Bunda, fio mau pulang. Fio nggak suka disini. Disini bau obat." rengek fio kepada alena beharab alena akan mengizinkannya.
"Kamu harus dirawat disini selama satu minggu." jawab alena.
"Fio nggak mau disini bunda."
"Dua hari aja ok." tawar aldrik.
"Satu hari." kata fio.
Alena dan aldrik saling tatap dan menghembuskan nafas pelan. Percuma saja mereka melarang, yang namanya fio yang keras kepala akan tetap memaksa mereka.
"Ok satu hari." jawab aldrik pasrah dan mendapat anggukan bahagia dari fio.
"Sekarang kamu istirahat gih. Jangan kebanyakan gerak, nanti malah makin lama kamu nginap disininya." kata aldrik dan mendapat anggukan dari fio.
******************************
Hari ini irfan tidak mengajar karena dirinya yang harus bertemu dengan beberapa klien penting bersama sang ayah.
Ketika irfan berjalan memasuki ruangannya, irfan merasakan tangannya ditarik oleh seseorang dari belakang. Irfan memutar tubuhnya dan menemukan seorang gadis sedang berdiri dibelakangnya.
"Yang sopan kepada saya." kata irfan dingin dan menghempas tangan gadis itu.
"Eh... Apa gue nggak salah dengar? Sopan?" tanya gadis itu.
Irfan tidak menjawab, dia malah berbalik dan meninggalkan gadis itu sendiri. Gadis itu tersenyum miring melihat irfan yang susah didekati. Dia bersumpah akan membuat pria itu bertekuk lutut dihadapannya.
"Eh lo ngapain berdiri disini.?" tanya seorang pria kepada gadis itu. Pria itu adalah riko, sekretaris irfan.
"Eh...anu...itu pak..?" jawab gadis itu gugup.
Riko dapat melihat jika karyawan baru ini menyukai bosnya, yaitu irfan. Gadis yang riko ketahui namanya caca ini memang cantik. Tapi sayangnya riko tidak tertarik kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Girl (END)✓
Teen Fiction#Jangan lupa vote dan coment ya..:) Fiorella Freya Calton yang akrab di panggil Fio.orangnya petitilan,punya sikap tomboy,dan dia juga merupakan bad girl disekoh. Keluar masuk BK adalah hobi bagi fio.selalu bolos di saat jam pelajaran...